393 Jemaah Haji Aceh Kloter Pertama Masuk Asrama

19 Juli 2019 15:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah haji Indonesia asal Aceh jelang menjalani karantina. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah haji Indonesia asal Aceh jelang menjalani karantina. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Hujan semakin deras saat bus pembawa rombongan jemaah haji kloter pertama tiba di depan aula gedung Arafah, Jumat (19/7). Beberapa panitia kemudian bergegas membersihkan lantai yang basah. Rombongan jemaah terus berdatangan, sesekali dari balik kaca dinding bus, mereka mengintip langit pagi Kota Banda Aceh.
ADVERTISEMENT
“Alhamdulillah,” kalimat itu terdengar pelan diucapkan para jemaah saat kaki menyentuh tanah asrama haji. Meski diguyur hujan, para jemaah terlihat semringah seraya menenteng barang bawaannya.
Sebanyak 393 rombongan Jamaah Calon Haji (JCH) kloter pertama berasal dari Pidie, Pidie Jaya, Aceh Utara, dan Kota Sabang menjadi yang perdana masuk asrama haji sebelum keberangkatan ke tanah suci.
Setiba di area perkarangan asrama haji embarkasi Banda Aceh di Jalan T Nyak Arif. Rombongan tidak langsung memasuki kamar asrama, mereka terlebih dahulu diberikan pengarahan oleh petugas (panitia).
Rombongan JCH kloter pertama ini akan berangkat menuju tanah suci dari Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM) Sabtu (20/7) pukul 13.35 WIB menggunakan pesawat Garuda Indonesia Boeing 777- 300 ER.
Jemaah haji Indonesia asal Aceh jelang menjalani karantina. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh, Daud Pakeh, menjelaskan rombongan kloter pertama JCH yang akan berangkat besok, Pidie Jaya berjumlah 188 jamaah, Aceh Utara 100, Pidie 59, dan Kota Sabang 38 Jamaah. Ditambah 3 orang Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) serta 5 orang petugas kloter.
ADVERTISEMENT
“Rombongan akan ditempatkan pada pemondokan di Mekkah Wilayah Syisyah, Hotel 228, sektor 2,” kata Daud Pakeh, Jumat (19/7) dalam jumpa pers.
Daud Pakeh menjelaskan, fasilitas layanan yang diberikan kepada jemaah tahun ini yaitu percepatan proses keimigrasian, yakni perekaman data biometrik jemaah haji sudah dilakukan lebih awal yaitu pada April. Hanya tersisa 158 orang yang belum rekam biometrik dan akan dilakukan perekaman di Asrama Haji.
Masing-masing jemaah akan diberikan QR Code pada gelang jamaah, berisi rekam data identitas jemaah yang lengkap dan bisa diakses melalui aplikasi haji pintar. Sehingga, jika ada jemaah wafat atau tersesat dengan cepat bisa diketahui.
“Kemudian layanan katering bagi Jemaah di Mekkah sebanyak 40 kali dan di Madinah sebanyak 18 kali dan pemerintah Indonesia menyediakan cita rasa masakan nusantara,” tuturnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dia mengatakan pemerintah juga membentuk Tim Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (P3JH) untuk layanan pertolongan bagi jemaah baik dalam hal kesehatan, transportasi, ibadah, dan lainnya.
“Tahun ini pemerintah melalui Kementerian Kesehatan membentuk TGC (tim gerak cepat) untuk membantu kesehatan yang bersifat emergency pada puncak musim haji. Pemerintah juga tetap menyiapkan konsultan ibadah untuk setiap sektor,” imbuhnya.
Jemaah haji Indonesia asal Aceh jelang menjalani karantina. Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
Jemaah haji Aceh, kata Daud Pakeh, akan menempati wilayah Syisyah bersama dengan jemaah asal Medan, Padang, Batam dan Makassar. Di setiap wilayah pemondokan jemaah disediakan bus transportasi 24 jam yang tersedia di setiap halte yang telah ditentukan.
“Setiap halte itu sudah ditentukan untuk layanan jemaah di 5 pemondokan sekitarnya.Untuk wilayah syisyah ada 6 halte bus shalawat dan kode nomor bus selawat wilayah syisyah adalah 08,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Selama Penerbangan Jemaah Disuguhkan Ayam Tangkap dan Keumamah
Dalam penerbangan menuju Tanah Suci tahun ini, jemaah haji Aceh akan disuguhkan makanan khas Aceh, yaitu ayam tangkap dan daging keumamah. Sajian makanan ini khusus diberikan agar para jemaah tetap merasakan makanan dengan cita rasa lokal.
“Garuda Indonesia menggandeng vendor lokal untuk menyediakan konsumsi penerbangan. Kenapa? Agar calon jemaah haji bisa lebih nyaman merasakan konsumsi cita rasa kuliner dari Aceh sendiri,” ujar Sales dan Servis Garuda Indonesia Aceh, Widya Kurniawan Putra.
Ilustrasi Ayam Tangkap Foto: Instagram @lidyatjahjadi
Selama penerbangan jemaah akan dihidangkan dua kali untuk jenis makanan berat dan satu kali pembagian makanan ringan seperti roti.
“Makanan berat yaitu nasi atau lontong kita bagikan dua kali dan makanan ringannya satu kali,” kata dia.
ADVERTISEMENT