4 Aksi Kriminal di Daerah saat Hari Pencoblosan

18 April 2019 12:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pelaku kriminal. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pelaku kriminal. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Pelaksanaan pemilu pada Rabu (17/4) menyisakan cerita berdarah di sejumlah daerah. Jalannya pemilu tidak mulus karena sempat diwarnai insiden kericuhan.
ADVERTISEMENT
Dua daerah yang paling disorot adalah Kecamatan Selangit, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan dan di Sampang, Madura. Di dua daerah itu, ada tiga insiden yang cukup mencekam.
Selain di Sumsel dan Madura, ada juga insiden kriminal di Blitar. Berikut rangkumannya:
1. Ketua KPPS Sumsel Ditusuk
Ketua Kelompok Pemilihan Kecamatan (KPPS) di Kecamatan Selangit, Rio Habibi, ditusuk oleh seorang anggota perlindungan masyarakat (Linmas), Febrian. Rio dituduh menyembunyikan anak kunci kotak suara ketika pemungutan suara akan berlangsung.
Dilansir Urban-Id (publisher partner 1001 media kumparan), penusukan itu terjadi pada pukul 07.00 WIB. Awalnya Febrian yang bertugas sebagai Linmas di TPS 08 diperintahkan untuk mencari kunci kotak suara.
Ilustrasi penusukan Foto: Thinkstock
Dari tiga kunci yang ada, Febrian hanya menemukan dua kunci. Dia curiga satu kunci disembunyikan Rio. Karena kecurigaan itu, Febrian emosi dan menusuk dada Rio.
ADVERTISEMENT
"Pelaku curiga kunci itu disembunyikan korban, padahal tidak. Sehingga korban ditusuk di dada," kata Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara.
Usai menusuk Rio, Febrian melarikan diri. Febrian ditangkap sore harinya. Adapun Rio hingga kini masih dirawat di rumah sakit setempat karena luka di dadanya.
2. Pencurian Kotak Suara di Sampang
Dua pemuda di Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura, tak puas dengan hasil penghitungan suara di TPS setempat. Mereka kemudian nekat mencuri kotak suara dari TPS 13 Desa Bapelle.
Dua pemuda itu membawa kabur kotak suara menggunakan mobil Suzuki Ertiga bernomor polisi M 1697 HI. Mobil itu diadang polisi saat berada di depan kantor Kecamatan Robatal.
Anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Padang Barat mengangkat kotak suara sebelum distribusikan ke Tempat Pemungatan Suara. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi
Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan mengatakan kotak suara itu akhirnya bisa dikembalikan ke TPS. Dua pemuda tersebut diamankan di Polres Sampang.
ADVERTISEMENT
"Akhirnya diinformasikan ke polsek terdekat dan bantuan Dalmas. Mobil dihadang di tengah jalan dan alhamdulillah bisa diamankan," kata Luki, seperti dilansir JatimNow, Rabu (17/4).
3. Berebut Saksi yang Berujung Penembakan
Bentrokan terjadi antar-unsur massa pendukung caleg DPRD Kabupaten Sampang dari Hanura, Mohammad Far Far, di TPS 7 Dusun Tapaan Tengah, Desa Tapaan, Kecamatan Banyuates, Sampang, Madura, Jawa Timur.
Akibat bentrok itu, salah seorang anggota massa, Mansur, terkena tembakan di bagian tangan. Polisi langsung mengejar pelaku yang melakukan penembakan dan berhasil menangkap 5 orang.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, mengatakan kejadian berlangsung sekitar pukul 09.45 WIB lantaran dipicu adanya rebutan saksi caleg di TPS.
Ilustrasi penembakan. Foto: Pixabay
"Telah terjadi perampasan mandat saksi Pileg Kabupaten Sampang dari caleg Hanura Dapil IV atas nama Farfar dilakukan oleh kelompok Muara Cs di beberapa TPS Kecamatan Banyuates," kata Barung.
ADVERTISEMENT
Akibat rebutan tersebut, terjadi protes dari massa Farfar yang dipimpin oleh Kades Ketapang, Widjan. Selanjutnya terjadi bentrok antara kedua massa.
Adapun Mansur kondisinya hingga saat ini masih dirawat di rumah sakit setempat. Tangan Mansur terkena timah panas.
4. Ogah Celup Tinta, Pemilih di Blitar Bacok Petugas TPS
Pemilih di TPS 016, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, berupaya membacok petugas KPPS. Penyebabnya sederhana: pemilh ogah mencelupkan jari tangannya ke tinta usai mencoblos.
Kasi Pemerintahan, Keamanan, Trantibum Kelurahan Sukorejo Iwan Purwanto mengatakan kejadian itu berlangsung pada Rabu (17/4) sekitar pukul 10.00 WIB. Salah satu pelaku, berinisial Y (38) datang ke TPS untuk nyoblos.
Warga menunjukan jarinya yang telah dicelup tinta usai menggunakan hak pilihnya pada Pemilu serentak 2019. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
"Y menolak saat tangannya akan dicelupkan ke tinta sebagai penanda telah menyalurkan hak pilihnya," kata Iwan, seperti dilansir JatimNow. "Akhirnya cekcok. Y pulang, tapi kembali lagi ke TPS bawa senjata tajam".
ADVERTISEMENT
Akibat peristiwa itu, seorang petugas KPPS mengalami luka sabetan di dagunya. Adapun Y langsung melarikan diri dan kini menjadi buron polisi.