news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Ambulans Masuk RS Polri Bawa 6 Kantung Mayat dari Mako Brimob

9 Mei 2018 11:32 WIB
Instalasi Forensik RS Polri diberi garis polisi. (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Instalasi Forensik RS Polri diberi garis polisi. (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
ADVERTISEMENT
Empat mobil ambulans masuk ke dalam Rumah Sakit Polri di Kramatjati, Jakarta Timur. Empat ambulans tersebut masuk secara bergantian sekitar pukul 11.10 WIB. Saat tiba di ruangan forensik terlihat petugas mengangkat lima kantung mayat dari ambulans.
ADVERTISEMENT
Berselang beberapa menit kemudian, ambulans datang membawa satu kantung jenazah.
Petugas kepolisian memasang garis polisi untuk mensterilkan kawasan tersebut. Hingga saat ini, belum diketahui pasti apa penyebab dari kerusuhan tersebut. Namun, Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol. M. Iqbal mengatakan, ada insiden yang terjadi antara anggota Brimob dengan sejumlah napi.
Instalasi Forensik RS Polri diberi garis polisi. (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Instalasi Forensik RS Polri diberi garis polisi. (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
"Ada dugaan tahanan ribut dengan beberapa petugas. Saat ini, kami sedang melakukan tindakan-tindakan kepolisian, baik soft approach, maupun tindakan-tindakan lain. Saat ini, sedang berproses pada kesempatan ini," ucap Iqbal, di mako Brimop Kelapa Dua, Depok, Rabu (9/5).
Sementara empat orang anggota Densus 88 terluka, dan diduga masih ada yang disandera dalam kericuhan yang terjadi di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok pada Selasa (8/5) malam. Diketahui, keempat orang tersebut adalah Iptu Sulastri, Brigadir Haris, Briptu Hadi Nata, dan Bripda Rahmadan.
Instalasi Forensik RS Polri diberi garis polisi. (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Instalasi Forensik RS Polri diberi garis polisi. (Foto: Soejono Saragih/kumparan)
ADVERTISEMENT
"Para napi yang memberontak tersebut kabur dari selnya dan masuk ke ruang penyidik. Di sana, mereka memukul para anggota penyidik tersebut yang saat itu sedang membuat BAP tersangka yang baru," ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono melalui keterangan tertulisnya, Rabu (9/5).