4 Bahaya Albothyl Jika Masih Tetap Digunakan

15 Februari 2018 21:40 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Albothyl. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Albothyl. (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
BPOM membekukan izin edar obat konsentrat Albothyl yang diproduksi PT Pharos Indonesia. Albothyl harus ditarik dari pasaran karena memiliki kandungan berbahaya dalam bentuk policresulen.
ADVERTISEMENT
Albothyl merupakan obat bebas terbatas yang digunakan untuk hemostatik dan antiseptik pada saat pembedahan, serta penggunaan pada kulit, telinga, hidung, tenggorokan (THT), sariawan, gigi dan vaginal (ginekologi).
Policresulen cairan konsentrat 36 persen penggunaannya sangat berbahaya atau berisiko jika digunakan tanpa pengenceran dahulu. Oleh karena itu, Albothyl tidak lagi direkomendasikan penggunaanya untuk indikasi pada bedah, dermatologi, otolaringologi, stomatologi, dan odontology.
kumparan (kumparan.com) merangkum bahaya apa saja yang ditimbulkan oleh penggunaan policresulen pada Albothyl, sebagai berikut :
1. Efek vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah perifer
Bahaya yang terjadi salah satunya adalah efek vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah perifer (tepi) pada daerah sariawan yang menyebabkan suplai darah pada daerah sariawan terhenti. Hal itu membuat jaringan sariawan menjadi mati sehingga rasa perih pada sariawan sesaat hilang setelah diberikan policresulen.
ADVERTISEMENT
2. Deskuamasi jaringan atau pengelupasan kulit
Efek ini terlihat pada penggunaan policresulen dengan cara dikumur.
3. Infeksi
BPOM sudah melakukan pemantauan Albothyl. Hasilnya dalam 2 tahun terakhir BPOM menerima 38 laporan dari profesional kesehatan dan pasien dengan keluhan efek samping obat Albothyl untuk pengobatan sariawan
4. Sariawan bertambah besar dan sakit
Pada penggunaan Albothyl, sariawan seolah memang sembuh namun risiko lainnya yang bisa ditimbulkan seperti sariawan bertambah besar dan sakit
ADVERTISEMENT