4 CCTV di Rumah Ketua KPK Agus Rahardjo Diduga Mati

9 Januari 2019 18:08 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana rumah Ketua KPK, Agus Rahardjo di Bekasi. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rumah Ketua KPK, Agus Rahardjo di Bekasi. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Rumah Ketua KPK Agus Rahardjo di Jalan Graha Indah VIII, Bekasi, Jawa Barat, memiliki empat CCTV. Lokasi kamera pengawas itu berada di lantai dua sebanyak dua unit dan di teras rumah dengan jumlah yang sama.
ADVERTISEMENT
Seharusnya CCTV itu dapat merekam pelaku yang menaruh tas hitam berisi benda diduga bom di pagar rumah Agus. Namun, berdasarkan keterangan warga sekitar, CCTV tersebut mati saat peristiwa terjadi.
Feriyanto (54) yang tinggal di seberang rumah Agus mengatakan CCTV tersebut mati sejak beberapa waktu lalu. Ia tahu hal tersebut dari pengawal Agus.
“Yang saya heran kenapa CCTV itu mati pas kejadian. Mungkin karena di sebelah lagi bangun rumah jadi dicopot dulu kabelnya takut ganggu barang-barang masuk,” kata Feri di lokasi, Rabu (9/1).
Suasana rumah Ketua KPK, Agus Rahardjo di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/1). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rumah Ketua KPK, Agus Rahardjo di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (9/1). (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Di samping rumah Agus memang sedang ada pembangunan rumah milik anak Agus. Rumah Agus sendiri juga sedang tahap renovasi peninggian lantai.
Senada dengan Feri, warga lainnya Melky (60) membenarkan CCTV yang dipasang di rumah Agus mati. Namun, ia tidak tahu sejak kapan kamera itu tidak aktif.
ADVERTISEMENT
“Iya benar mati. Tapi enggak tahu dari kapan,” kata Melky yang tinggal tidak jauh dari rumah Agus.
Polisi menemukan tas hitam tergantung di pagar rumah Agus Rahardjo. Tas tersebut berisi pipa paralon, detonator, sikring, kabel warna kuning, paku ukuran 7 cm, serbuk putih, baterai dan tas.
Selain Agus, rumah pimpinan KPK lainnya, Laode M Syarif juga mendapatkan teror. Rumahnya di Kalibata, Jakarta Selatan, dilempar bom molotov oleh orang tidak dikenal.