4 Fakta Pembunuhan Levie Prisilia

25 November 2018 7:08 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Levie Prisilia. (Foto: Dok: Banjarhits)
zoom-in-whitePerbesar
Levie Prisilia. (Foto: Dok: Banjarhits)
ADVERTISEMENT
Polisi berhasil menangkap Herman Bin Daryanto, terduga pembunuh seorang perempuan bernama Levie Prisilia. Levie ditemukan tewas dengan luka di bagian leher dalam sebuah mobil di Jalan Ahmad Yani KM 11, Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar, Jumat (23/11), pukul 09.00 WITA.
ADVERTISEMENT
Ada sejumlah fakta yang terungkap dalam pembunuhan ini, berikut faktanya:
1. Sebelum dibunuh, Levie dan Herman melakukan ritual
Sebelum dibunuh, Levie sempat menghubungi Herman untuk membahas acara ritual agar Levie dan suaminya semakin harmonis. Herman dipercaya mempunyai kekuatan yang mampu mewujudkan hal itu. Kemudian mereka bertemu pada Kamis (22/11) dan sepakat akan melakukan ritual di kamar Hotel Aston Banua. Namun, karena kamar hotel penuh, maka ritual pindah ke mobil Levie.
Ritual dilakukan dengan membakar dupa, akan tetapi Herman gagal dalam ritual tersebut, sehingga Levie merasa dibohongi. "Korban merasa dibohongi oleh Herman sebagai tukang jasa spiritual," kata Kepala Polres Banjar, Takdir Mattanete, seperti dilansir banjarhits.id.
2. Motif pembunuhan karena kesal
ADVERTISEMENT
Levie sempat adu mulut dan menampar Herman. Saat cekcok, Herman merasa tersinggung karena Levie dianggap memakinya. Tak terima dengan perkataan Levie, Herman kemudian membunuh Levie.
Berdasarkan keterangan Herman, polisi memastikan tidak ada motif masalah hubungan asmara antara Herman dan Levie. "Motif tersangka murni karena marah karena dikatai (dimaki) oleh korban," kata Kepala Polres Banjar, Takdir.
Herman (25), terduga pembunuh Levie Prisilia ditangkap polisi. (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Herman (25), terduga pembunuh Levie Prisilia ditangkap polisi. (Foto: Istimewa)
3. Hasil autopsi, ada luka tusuk di leher dan dada Levie.
Herman diduga membunuh Levie dengan menusuk perut dan leher Levie menggunakan gunting, lalu mencekiknya dengan sehelai kain. Sementara hasil autopsi tim gabungan Biddokes Polda Kalimantan Selatan mengungkapkan, Levie tewas akibat luka memar di leher bawah dan dada. Dokter Forensik Biddokes Polda Kalsel, Ipda Supriadi, menyebutkan terdapat juga luka tusuk setelah dilakukan pemeriksaan lebih dalam.
ADVERTISEMENT
"Kematian adanya trauma lecet tekan sekitar leher, sehingga menghambat aliran oksigen ke organ vital," ujarnya.
Adapun hasil pemeriksaan luar dari jenazah Levie, terdapat kejanggalan di pergelangan tangan kanan dan kiri, serta pergelangan kaki kanan dan kiri. Kemudian terdapat lebam di lengan atas, bawah kanan, serta badan bagian belakang.
Menurut Supriadi, mata kanan Levie terbuka 0,5 sentimeter. "Tadi pagi sekitar pukul 10.00 WITA, jenazah Levie selesai diautopsi dan langsung diserahkan kepada pihak keluarga," ujar Supriadi, Sabtu (24/11).
4. Polisi tangkap pembunuh Levie di rumahnya.
Tim gabungan Polda Kalimantan Selatan menangkap Herman di kediamannya sekitar pukul 00.00 WITA, Sabtu (24/11). Herman ditetapkan sebagai tersangka, lalu diamankan di Polres Banjar. Herman dijerat Pasal 338 Juncto 365 KUHP tentang Pembunuhan dan Pencurian dengan Kekerasan.
ADVERTISEMENT
Adapun barang bukti yang turut disita, yaitu satu unit motor Suzuki Satria F warna hitam merah, satu buah helm putih merek GM, satu jaket warna hitam, satu celana jeans hitam, satu buah gunting, satu buah tas selempang coklat, uang pecahan Rp 100.000 sebanyak 10 lembar, dan satu unit HP merek Samsung.