news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

4 Fakta Seputar Batalnya Acara Syiar Kekhalifahan di Bogor

14 November 2018 5:43 WIB
Kapolres Bogor AKBP Andi M. Dicky. (Foto: Dok. Polres Bogor)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Bogor AKBP Andi M. Dicky. (Foto: Dok. Polres Bogor)
ADVERTISEMENT
Acara syiar dan silaturahim kekhalifahan Islam sedunia yang diselenggarakan Yayasan Nur Syakira pada 17 November mendatang di Masjid Az-Zikra, Sentul, Bogor, tak diberi izin polisi. Acara tersebut dianggap polisi bertujuan mengganti sistem pemerintahan Indonesia menjadi khilafah.
ADVERTISEMENT
Berikut fakta-fakta batalnya acara Syiar Kekhalifahan:
1. Tak diberi izin
Kapolres Bogor AKBP Andi M. Dicky. (Foto: Dok. Polres Bogor)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Bogor AKBP Andi M. Dicky. (Foto: Dok. Polres Bogor)
Acara Syiar Kekhalifahan yang diselenggarakan Yayasan Nur Syakira tak diberi izin pihak kepolisian. Mereka beralasan tak keluarnya izin karena acara tersebut berkaitan erat dengan upaya mengganti sistem pemerintahan Indonesia.
Menurut Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky dalam keterangan tertulis, Selasa (13/11), berdasar undangan, acara itu bertajuk 'Syiar dan Silaturahim Kekhalifahan Islam se-Dunia 1440 H' yang digelar Yayasan Nur Syakirah. Rencananya acara digelar pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB.
"Dari hasil pengecekan dan penyelidikan polisi, kegiatan yang akan dilaksanakan tersebut sangat berkaitan erat dengan khilafah untuk mengganti sistem pemerintahan NKRI dari Pancasila, demokrasi menjadi khilafah," kata Dicky.
Berdasarkan hal tersebut, Dicky menegaskan pihaknya tak memberikan izin acara.
ADVERTISEMENT
"Karena isi acara tersebut bertentangan dengan Pancasila dan peraturan perundang -undangan di Indonesia," tegasnya.
2. Polisi mengancam akan membubarkan acara
Kapolres Bogor, AKBP Dicky (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Bogor, AKBP Dicky (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Bukan hanya tak diberi izin, pihak kepolisian bahkan mengancam akan membubarkan acara Syiar dan Silaturahim Kekhalifahan tersebut apabila tetap digelar.
"Apabila tetap dilaksanakan akan kami bubarkan," kata Kapolres Bogor AKBP Andi Moch Dicky, Selasa (13/11).
Dicky menyampaikan, bahkan pada H-1 dan hari H akan dilaksanakan penjagaan oleh polisi di sekitar Masjid Az-Zikra.
"Untuk mencegah terjadinya konflik karena dikhawatirkan akan terjadi aksi penolakan dalam gelombang besar terhadap acara tersebut,” tegas Dicky.
Pihak kepolisian sudah berkoordinasi dengan Az-Zikra -- masjid pimpinan Ustaz Arifin Ilham -- dan dipastikan bahwa pihak Az-Zikra tidak akan memfasilitasi tempat untuk acara tersebut apabila tidak mendapat izin kepolisian.
ADVERTISEMENT
3. Panitia klaim tak berniat ganti NKRI
Ilustrasi masjid (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi masjid (Foto: Pixabay)
Terkait hal tersebut, kumparan mewawancarai salah satu pengurus yayasan Nur Syakirah bagian media, Wuri Handoyo, Selasa (13/11).
"Sebenarnya acara Syiar Kekhalifahan itu tak ada persoalan. Tapi jelang dua pekan digelar, ada permintaan dari pengurus (Masjid) Az-Zikra agar ada izin dari kepolisian," ujar Wuri.
Pihak yayasan kemudian mengurus izin ke pihak kepolisian, dan hasilnya ternyata tak mendapat izin.
"Padahal undangan sudah kita sebar untuk seluruh umat Islam. Publik sudah tahu, dan kita jadi kebingungan ini," katanya.
"Kita enggak ada itu. Kita sudah jelaskan, kekhalifahan bukan ancaman. Ini diskusi secara ilmiah. Enggak ada itu hendak merebut NKRI," sambung Wuri.
Pihaknya juga sudah berkonsultasi dengan pihak MUI dan juga beberapa ormas Islam soal acara ini.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah bertemu Ustaz Tengku Zulkarnain, Ustaz Arifin Ilham, dan ulama lainnya," katanya.
4. Panitian bantah terkait HTI
Ilustrasi Masjid (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Masjid (Foto: Pixabay)
Terkait hal tersebut, sebelumnya pemerintah melarang ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) karena ditengarai hendak mendirikan negara Khilafah Islamiyah di NKRI.
Pihak Yayasan Nur Syakira lewat juru bicaranya menegaskan, yayasannya sama sekali tak terkait HTI.
"Tidak ada hubungan dengan HTI, kita murni kekhalifahan kaum muslimin," ujar pengurus yayasan Nur Syakirah bagian media, Wuri Handoyo, Selasa (13/11).
Wuri mengatakan, organisasinya adalah syiar keislaman yang tujuannya hanya untuk beribadah. Bukan dengan tujuan lain.
"Kami bukan ancaman, kami hanya silaturahim, syiar tentang kekhalifahan Islam," kata Wuri.
"Ini menjelaskan kekhalifahan secara ilmiah," pungkasnya.