4 Kriminalitas yang Terjadi karena Pelaku Diduga Sakit Jiwa

2 Februari 2018 5:47 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para pelaku diduga sakit jiwa. (Foto: Dok. Istimewa dan Iqbal Tawakal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Para pelaku diduga sakit jiwa. (Foto: Dok. Istimewa dan Iqbal Tawakal/kumparan)
ADVERTISEMENT
Manusia sebagai makhluk yang diberi kecerdasan oleh Tuhan memang sejatinya harus bisa membedakan mana hal yang baik dan buruk untuk dilakukan. Namun terkadang, karena faktor emosi yang kurang terkontrol, manusia sering kali melakukan hal di luar kendali dan akal sehat.
ADVERTISEMENT
Belakangan publik tengah dihebohkan dengan berbagai kasus kriminal yang terjadi karena memiliki hubungan yang sama, yakni para pelaku diduga mengalami sakit jiwa. Polisi yang menangani kasus-kasus ini lantas menjalankan tes kejiwaan kepada para pelaku.
Berikut kumparan (kumparan.com) merangkum sejumlah kasus tersebut:
1. Penganiaya Komandan Brigade Persis Hingga Tewas di Bandung
Ilustrasi kekerasan. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kekerasan. (Foto: Pixabay)
Prawoto, Komandan Brigade Persatuan Islam (Persis) Pusat, tewas dianiaya tetangganya yang bernama Asep Maptuh (46). Peristiwa ini terjadi di Blok Kasur, Cigondewah Kidul, Bandung Kulon, Bandung, Kamis (1/2), pukul 07.00 WIB.
Peristiwa bermula saat Asep datang ke rumah Prawoto dan menggedor-gedor pintu, Prawoto yang berada di dalam rumah, kemudian memarahi pelaku.
Tapi pelaku melawan dengan membawa linggis dan hendak melukai korban. Prawoto sempat melarikan diri namun berhasil ditangkap Asep. Asep menganiaya Prawoto hingga mengalami luka memar dan sobek di bagian kepala.
ADVERTISEMENT
Prawoto meninggal saat dibawa ke rumah sakit. Sementara Asep, ditangkap oleh polisi. Polisi menduga Asep mengalami gangguan jiwa karena depresi. Asep kini telah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua, Kabupaten Bandung Barat.
Meski Asep diduga mengalami gangguan jiwa, kasus penganiayaan yang menyebabkan Prawoto tewas tetap diproses polisi.
2. Penganiayaan KH Umar Basri di Bandung
Penganiaya KH Umar Basri ditangkap (Foto: instagram/@ahmadhelmyfaishalzaini)
zoom-in-whitePerbesar
Penganiaya KH Umar Basri ditangkap (Foto: instagram/@ahmadhelmyfaishalzaini)
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Hidayah, Kiai Haji Umar Basri bin Kiai Sukrowi dianiaya oleh seseorang yang tak ia kenali, bernama Asep (50). Umar dianaya Asep, usai menjalankan Salat Shubuh berjamaah di Musala Al-Mufathalah, Cicalengka, Bandung, Sabtu (27/1).
Kejadian bermula saat Umar melakukan wirid, tiba-tiba mendapatkan pukul dan cacian dari Asep. Setelah melakukan aksinya tersebut, Asep lalu melarikan diri. Namun berhasil ditangkap polisi beberapa jam setelah kejadian. Polisi menduga Asep mengalami gangguan jiwa, sehingga ia nekat melakukan aksinya tersebut.
ADVERTISEMENT
Penangkapan Asep dilakukan setelah mendengarkan keterangan enam orang saksi. Seorang saksi mata bernama Toha, yang turut mengikuti salat berjemaah bersama Umar, saat itu mengingat ciri-ciri fisik Asep.
Penyidik telah melakukan gelar perkara di lokasi kejadian dan menetapkan Asep sebagai tersangka. Sementara Umar telah dilarikan ke RS Islam Bandung. Dia mendapat luka cukup parah di bagian pelipisnya.
3. Pelaku Kebakaran Kampung Krukut, Jakarta Barat, Mendapat Bisikan Gaib
Sony, tersangka pembakar rumah di Krukut. (Foto: dok Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Sony, tersangka pembakar rumah di Krukut. (Foto: dok Istimewa)
Kebakaran yang terjadi di Kampung Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat telah menghanguskan seluruh rumah yang ada di kawasan tersebut. Kebakaran terjadi pada Sabtu (27/1) sekitar pukul 02.00 WIB.
Kebakaran dipicu ulah seorang warga, bernama Sony yang membakar kasur di rumahnya ketika cekcok dengan ibunya, soal harta warisan. Polres Jakarta Barat lantas menangkap Sony.
ADVERTISEMENT
Sony mengaku mendengar bisikan gaib dari seseorang bernama Irma, beberapa saat sebelum melakukan aksinya tersebut. Mendengar cerita Sony tersebut, polisi akan melakukan tes kejiwaan di RS Polri Kramat Jati sebelum. Tes tersebut dilakukan untuk memastikan apakah Sony menderita gangguan jiwa atau tidak.
Polisi juga tengah menyelidiki keberadaan Irma. Berdasarkan penyelidikan sementara, diakui Sony bahwa sosok Irma memang benar-benar ada. Warga sekitar juga mengaku, Irma merupakan seseorang yang mempunyai ilmu gaib. Irma bisa melakukan guna-guna kepada orang lain.
Namun, polisi tak serta-merta mempercayai informasi tersebut. Polsi tetap akan menjalankan tes pemeriksaan kondisi kejiwaan Sony.
4. Mayat Disimpan di Sebuah Rumah di Cimahi, Jawa Barat
Lokasi penemuan dua mayat di Cimahi (Foto: Iqbal Tawakal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi penemuan dua mayat di Cimahi (Foto: Iqbal Tawakal/kumparan)
Warga Cimahi, Jawa Barat, digegerkan dengan aksi seorang warga, bernama Neneng Hoditjah yang menyimpan mayat di rumahnya. Neneng menyimpan mayat kedua anggota keluarganya, yang telah meninggal pada 2016 dan 2017.
ADVERTISEMENT
Suami Neneng, Hanung Sobana (86) diduga meninggal pada Desember 2016. Sementara, anak Neneng yang bernama Hera Sriherawati (50) diduga meninggal pada Januari 2017. Belum diketahui penyebab meninggalnya kedua anggota keluarga Neneng tersebut.
Kini, kedua jenazah telah berbentuk tulang-belulang. Setiap hari, Neneng merawat kedua jenazah tersebut.
Kasus ini tengah ditangani oleh Polsek Cimahi Selatan. Polisi membawa Neneng dan anaknya yang bernama Denni Rohmat ke Rumah Sakit Jiwa Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (30/1). Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk melihat kondisi kejiwaan Neneng dan Denni.
Di hadapan polisi, Neneng mengaku mendapat hidayah dari Tuhan untuk menyimpan jenazah kedua anggota keluarganya.
Berdasarkan pemeriksaan polisi, Neneng tak memilki guru spiritual dan mengikuti sebuah perguruan. Neneng mengaku mendapatkan hidayah saat salat tahajud selama 40 malam. Neneng mengaku melakukan hal tersebut untuk menangkal santet.
ADVERTISEMENT