4 Pahlawan Indonesia yang Dijadikan Nama Jalan di Luar Negeri

10 November 2018 16:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Sukarno (Foto: belajar.kemendikbud.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Sukarno (Foto: belajar.kemendikbud.go.id)
ADVERTISEMENT
Di Indonesia banyak jalan yang dinamai dengan nama-nama Pahlawan. Hal itu dilakukan sebagai bentuk penghargaan atas jasa mereka, juga untuk mengenang perjuangan yang telah mereka lakukan.
ADVERTISEMENT
Bukan hanya di Indonesia, ternyata di luar negeri, juga ada sejumlah jalan yang dinamai dengan nama pahlawan Indonesia. kumparan merangkum, 4 pahlawan Indonesia yang namanya dijadikan nama jalan di luar negeri.
1. Sukarno
Presiden pertama Indonesia, Sukarno adalah tokoh yang disegani dunia. Dia adalah penggagas gerakan Non Blok, dan juga salah satu penggagas Konferensi Asia Afrika yang mendorong bangsa-bangsa di Asia Afrika untuk merdeka.
Atas jasanya itu nama Sukarno dijadikan sebagai nama jalan di Maroko, tepatnya di pusat Kota Rabat yakni Rue Soukarno. Jalan ini menjadi penghubung utama ibu kota, diresmikan pada 2 Mei 1960 oleh Sukarno.
Selain KAA, Sukarno juga dihormati di Maroko karena menginzinkan kitab-kitab karya ulama Maroko menjadi rujukan pesanteren-pesantren di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selain Maroko, nama Sukarno juga ada di Mesir dan Pakistan. Di mesir ada nama jalan Ahmed Sokarno St, letaknya bersebelahan dengan Jalan Sudan di kawasan Kit-Kat Agouza Geiza di pinggiran Kota Kairo.
Pemberian nama jalan itu karena alasan kedekatan Mesir dengan Indonesia. Mesir adalah negera pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Usai pengakuan itu, Sukarno beberapa kali melakukan kunjungan kenegaraan ke Mesir dan namanya semakin dikenal hingga namanya dijadikan nama jalan dengan tambahan kata Ahmed di bagian depannya, sebagai penanda bahwa Sukarno seorang muslim.
Sedangkan di Pakistan, nama Sukarno ada di dua lokasi, yakni Soekarno Square Khyber Bazar di Peshawar dan Soekarno Bazar di Lahore. Pakistan dan Indonesia punya hubungan yang baik karena Indonesia pernah mengirimkan pasukannya untuk membantu patroli di laut selatan Pakistan saat terjadi konflik Pakistan-India tahun 1965.
ADVERTISEMENT
2. Mohammad Hatta
Di Belanda ada sebuah jalan dengan nama Muhammed HattaStraat. Nama jalan itu sebagai bentuk perhargaan bagi Mohammad Hatta karena perannya dalam upaya kemerdekaan Indonesia.
Jalan Mohammed Hattastraat diresmikan pada tahun 1987, lokasinya berada di Kota Harleem.
Jalan Mohammad Hatta di Belanda. (Foto: Dok. google maps)
zoom-in-whitePerbesar
Jalan Mohammad Hatta di Belanda. (Foto: Dok. google maps)
Hatta pernah belajar di Belanda dan aktif di perkumpulan pelajar Tanah Air di Balanda yang diberi nama Indische Vereeniging. Bersama dengan teman-temannya, Suwardi Suryaningrat, Douwes Dekker, dan Tjipto Mangunkusumu, Indische Vereeniging akhirnya berubah nama menjadi Perhimpunan Indonesia (PI) dan menjadi organisasi pergerakan kemerdekaan.
3. Kartini
Raden Ajeng Kartini dikenal sebagai pahlawan yang memperjuangkan hak-hak kesetaraan perempuan Indonesia. Surat-surat perjuangan Kartini juga banyak dikirimkan kepada sahabatnya di Belanda.
Bukan hanya sahabat, Kartini juga mengirimkan surat berisi pemikirannya ke surat kabar di Belanda hingga akhirnya namanya begitu dikenal di sana.
ADVERTISEMENT
Atas jasanya itu, pemerintah Belanda menjadikan namanya sebagai nama jalan di empat wilayah di Belanda, yaitu Kartinistraat di Harlem, Raden Adjeng Kartinistraat di Amsterdam, Jalan Kartini di kota Utrecht dan Venlo.
4. Sutan Syahrir
Perdana menteri pertama Indonesia, Sutan Syahrir ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 9 April 1966. Dia merupakan salah satu tokoh perintis, intelektual kemerdekaan Indonesia. Syahrir menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia dari 14 November 1945 hingga 20 Juni 1947.
Di masa remaja, Syahrir menimba ilmu di Leiden, Belanda. Dia menjalin hubungan baik dengan para cendekiawan dan aktivis di sana, sehingga namanya cukup dikenal dan diperhitungkan.
Sebagai bentuk penghormatan, nama Syahrir dijadikan nama jalan di tiga tempat, yaitu Sjahrirsingel di Kota Gouda, Sjahrirstraat di Kota Leiden, dan Sutan Sjahrirstraat di kota Haarlem, tak jauh dari Kartinistraat dan Hattastraat.
ADVERTISEMENT
---------------------------------
Simak story menarik lainnya mengenai peringatan Hari Pahlawan dalam topik 10 November 1945.