news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

4 Pernyataan Pengacara Setya Novanto yang Mengundang Tanya

17 November 2017 9:58 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi (Foto: Aria Pradana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi (Foto: Aria Pradana/kumparan)
ADVERTISEMENT
Nama Fredrich Yunadi akhir-akhir ini kerap wara-wiri di sejumlah pemberitaan media. Bukan tanpa sebab pria 67 tahun tersebut menjadi terkenal, tak lain karena dirinya saat ini ditunjuk sebagai pengacara Ketua DPR, sekaligus tersangka kasus korupsi e-KTP, Setya Novanto, yang saat ini kehadirannya sangat ditunggu penyidik KPK.
ADVERTISEMENT
Sejak Novanto ditetapkan sebagai tersangka hingga dijemput paksa, Fredrich sangat setia mendampingi Novanto. Meski dia mengaku sempat dibuat bingung karena Novanto sempat menghilang seharian ketika dijemput paksa penyidik KPK, namun Fredrich tetap menjadi orang nomor satu yang memberikan kabar terbaru soal kondisi Novanto. Terlebih ketika Novanto dikabarkan mengalami kecelakaan di kawasan Jalan Pertama, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (16/11) malam.
Fredrich sempat memberikan pernyataan tentang kondisi terkini Novanto, tak lama setelah dibawa ke RS Medika Permata Hijau. Dari pernyataan Fredrich, publik mengira keadaan Novanto sedemikian parahnya sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Namun, pernyataan Fredrich tersebut tampaknya berbanding terbalik dengan kondisi yang ditemukan di lapangan. Mulai dari kondisi mobil yang disebutnya hancur lebur, hingga luka yang diderita Novanto akibat kecelakaan ini.
ADVERTISEMENT
Berikut sejumlah pernyataan Fredrich seputar kecelakaan Toyota Fortuner yang ditumpangi Novanto pada Kamis (16/11) malam, seperti yang dirangkum kumparan (kumparan.com), Jumat (17/11):
1. Benjol Segede Bakpao
Pernyataan Fredrich yang cukup membuat publik terkejut adalah mengenai kondisi pelipis Novanto yang disebutnya mengalami benjol hingga "segede bakpao". Dia juga menyebut pipi Novanto mengalami baret akibat kena pecahan kaca.
"Perlu MRI, luka di bagian sini (pelipis), benjol besar segede bakpao, terus pipinya udah baret gitu kan, kena kaca," ujar Fredrich kepada wartawan di RS Medika Permata Hijau, Jalan Kebayoran Lama, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Kamis (16/11) malam.
Bila ditelaah lebih lanjut, ukuran bakpao memang bervariasi, mulai dari yang mini hingga yang paling besar, dengan diameter sekitar 10,5 cm. Namun berapa pun ukuran benjol yang dialami Novanto, tentunya akan menimbulkan kondisi fisik yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Namun yang dari foto yang diterima kumparan, kondisi pelipis Novanto sepertinya baik-baik saja. Hanya ada sebuah perban yang ditempel di bagian dahi. Sementara pipi Novanto terlihat mulus, tanpa baretan atau luka sedikit pun. Baju putihnya pun cukup bersih.
Kondisi Setnov di RS pasca kecelakaan.  (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Setnov di RS pasca kecelakaan. (Foto: Dok. Istimewa)
2. Mobil yang Hancur..cur..cur
Fredrich juga menyebut bahwa Toyota Fortuner B 1732 ZLO yang ditumpangi Novanto saat kecelakaan mengalami kerusakan yang cukup signifikan. Dari cerita yang didengar Fredrich dari ajudan Novanto, sepertinya kerusakan yang dialami saat kecelaakaan bisa saja membuat Novanto tewas.
"Kalau lihat kondisi mobilnya, ceritanya ajudan itu orang udah mikir pasti tewas, hancur..cur..cur," ucap Fredrich.
Namun saat kumparan menyambangi lokasi kecelakaan, yakni di Jalan Permata Berlian, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, tampaknya kecelakaan tersebut bukanlah kecelakaan parah yang bisa membuat penumpangnya tewas.
ADVERTISEMENT
Menurut pengakuan saksi, mobil yang ditumpangi Novanto berjalan sembarangan, sempat hampir menabrak seorang tukang bakso, hingga akhirnya menabrak tiang listrik.
Tiang listrik lokasi kecelakaan Setya Novanto (Foto: Ricard Saka/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tiang listrik lokasi kecelakaan Setya Novanto (Foto: Ricard Saka/kumparan)
"Mobil terlihat ugal-ugalan, hampir menabrak tukang bakso sebelum menabrak tiang listrik," kata seorang petugas keamanan kompleks yang enggan disebutkan namanya di lokasi, Kamis (16/11).
Selepas kecelakaan itu, sopir langsung keluar mobil dan membawa Setya Novanto keluar dari mobil Fortuner hitam itu.
“Habis kecelakaan, sopir keluar, membopong (Setya Novanto),” ujarnya sambil mempraktikkan gerakan seperti menggendong.
"Anehnya sopir tidak apa-apa," imbuh dia.
Jika dilihat dari video kecelakaan yang nampaknya diabadikan oleh orang di lingkaran Novanto, mobil Toyota Fortuner itu tak terlihat mengalami kerusakan signifikan.
Pelat nomor mobil Setnov (Foto: Dok Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Pelat nomor mobil Setnov (Foto: Dok Istimewa)
kumparan pun sempat menghubungi Jursi Pulubuhu, pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC). Dia berpendapat, apabila mengacu dari video kondisi Toyota Fortuner yang dinaiki Setya Novanto, tabrakan itu harusnya tidak terlalu parah.
ADVERTISEMENT
"Saya enggak jamin kalau melihat kondisi rusaknya mobil, benturan patut diduga terjadi di bawah kecepatan 30 km/jam," katanya saat dihubungi kumparan, Kamis (17/11) malam.
Kesimpulan ini didapat dari sejumlah komponen seperti kedua lampu tidak pecah. Pun dengan bagian frame lampu serta kapnya tidak menekuk. Bila kecepatan tinggi di atas 30 km/jam mungkin kantung udara juga seharusnya mengembang.
3. Tangan Novanto Luka Semua
Fredrich pun sempat berkata bahwa luka yang dialami Novanto sedemikian parahnya, hingga membuatnya tak sadarkan diri. Selain benjol di pelipis dan baret di bagian muka, tangan Novanto disebut Fredrich, juga mengalami sejumlah luka.
"Jadi tangannya luka-luka semua. Dokter bilang beliau belum siuman," beber Fredrich.
Kondisi Setnov di rumah sakit usai kecelakaan (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Setnov di rumah sakit usai kecelakaan (Foto: Istimewa)
Namun, lagi-lagi pernyataan Fredrich kembali membuat publik ragu. Pasalnya, dari foto yang beredar, kondisi tangan Novanto tampak baik-baik saja, mulus tanpa lecet dan baret.
ADVERTISEMENT
4. Perlu 4 Perawat Khusus untuk Jaga Novanto
Setelah kecelakaan, Novanto pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit. Karena kondisinya yang masih belum stabil hingga banyaknya luka yang diderita, Fredrich menyebut pihak RS Medika Permata Hijau harus mengerahkan petugas medis dengan jumlah yang cukup banyak untuk menangani Novanto.
"Beliau (dokter) bilang itu masih intensif (perawatan Novanto). Perawatnya saja 4 orang khusus untuk menjaga beliau," jelas Fredrich.
Dia juga menyebut tak ada satu pun yang diperbolehkan masuk ke dalam ruang perawatan Novanto di kamar 323. Fredrich sendiri hanya bisa melihat kondisi Novanto dari kaca depan.
"Itu saya cuma bisa lihat dari depan kaca, karena ada tulisan 'dilarang masuk kecuali izin dokter," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Namun pagi ini, Novanto akhirnya siuman. Sekjen Partai Golkar Idrus Marham yang pagi ini menjenguk ke RS Medika Permata Hijau mengatakan bahwa Novanto sudah sadar dan sudah lancar menceritakan peristiwa kecelakaan yang dia alami.
Idrus Marham, setelah menjenguk Setnov RS Medika (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Idrus Marham, setelah menjenguk Setnov RS Medika (Foto: Adhim Mugni/kumparan)
"Saya tanya gimana Abang bisa kecelakaan. Yang pertama dia katakan bahwa rencananya tadi bahwa sesuai dengan waktu yang ditentukan pukul 20.00 WIB sudah berdekatan dalam perjalanan untuk memenuhi panggilan KPK kemarin," jelas Idrus.