4 Tempat Wisata Andalan Xiamen

Kota Xiamen di petang hari (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)

Tiga puluh tahun lalu, kota Xiamen, sebuah kota di China bagian tenggara dan masuk Provinsi Fujian, biasa saja. Tidak menarik untuk membuat banyak orang datang. Namun saat ini, kota ini menjadi kota industri dan pariwisata yang berkembang pesat.

Harus diakui, pemerintah China pintar membangun sesuatu, sehingga orang datang. Banyak yang harus dipelajari dari China. Selain infrastruktur, pembangunan pariwisata China juga perlu dicontoh.

Bagaimana pemerintah China membangun infrastruktur yang mendukung pariwisata, bagaimana mengemas tempat wisata, bagaimana membuat wisatawan mudah dan betah di sebuah kota di China, dan sebagainya.

kumparan (kumparan.com) selama tiga hari (22-25 Oktober 2017) berkesempatan mengunjungi kota yang kini menjadi salah satu kota tercantik di China ini. Untuk berkunjung ke Xiamen, dari Jakarta, ada penerbangan langsung menuju Xiamen menggunakan Xiamen Airlines setiap harinya.

Sedikitnya, kumparan mendatangi empat tempat wisata di Kota Xiamen yang memang layak didatangi dan dicontoh oleh Indonesia.

1. Gulangyu Island

Saya datang ke Pulau Gulangyu pada hari Minggu (22/10) sekitar pukul 16.30 waktu setempat. Karena pas hari libur, tempat wisata ini dijubeli para pelancong, baik pelancong domestik maupun mancanegara. Setiap Sabtu dan Minggu, adalah hari-hari puncak wisatawan berbondong-bondong ke pulau yang terletak antara Pulau Xiamen dengan daratan utama (Mainland) itu.

Untuk menuju pulau bersejarah ini, wisatawan harus naik kapal feri dari beberapa dermaga yang dibangun di kawasan Jl Lu Jiang Do. Perlu waktu sekitar 8 menit menyeberang sampai dermaga Gulangyu. Cuaca sangat bagus saat itu, sejuk dengan suhu sekitar 17 derajat Celcius.

Pantai di Gulangyu Island (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)

Pulau Gulangyu merupakan tempat tinggal orang-orang asing ketika Pelabuhan Xiamen dibuka untuk perdagangan internasional pada tahun 1842. Pada tahun 1903, pulau ini bahkan dikenal sebagai pemukiman internasional. Karena itu, salah satu hal menarik yang bisa dilihat adalah bangunan-bangunan berarsitektur Eropa yang hingga saat ini masih terpelihara dengan baik. Oleh UNESCO, pada pertengahan 2017 lalu pulau ini ditetapkan sebagai world heritage site.

Agar pulau ini semakin menarik wisatawan, pemerintah Xiamen mempercantik pulau ini dengan membangun sejumlah patung besar di bukit dan beberapa tempat. Ada patung Koxinga, pahlawan China zaman dulu, yang dipasang di pinggir pantai sehingga sangat jelas terlihat dari Pulau Xiamen. Saat malam hari, patung ini terlihat jelas dari kejauhan karena dipasangi lampu yang sangat terang.

Patung Koxinga di Gulangyu Island (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)

Pemerintah Xiamen juga mempercantik pantai di pulau yang berluas 4 km persegi ini. Aslinya, pantai di pulau ini bukanlah berpasir putih. Namun, saat ini, pulau ini dikelilingi oleh pantai berpasir putih. Entah dari mana pasir putihnya. Yang jelas, tempat ini jadi tempat favorit untuk berfoto, termasuk untuk foto prewedding. Saat saya datang, ratusan calon pengantin sedang melakukan foto prewedding di pinggir pantai.

Pulau ini juga dikenal sebagai pulau piano, karena di tempat ini tersimpan sekitar 200 piano peninggalan warga Eropa. Piano-piano ini disimpan di museum di pulau ini. Karena dikenal sebagai pulau piano, maka bangunan dermaga Gulangyu pun dibuat seperti piano.

Di pulau ini, wisatawan tidak bisa berkeliling dengan mobil atau sepeda motor. Wisatawan hanya bisa berkeliling pulau dengan berjalan kaki, bersepeda, atau menyewa mobil listrik buggy. Di pulau yang asri dengan pepohonan ini, penggunaan mobil dan sepeda motor dilarang.

Soal makanan, tidak perlu resah. Di pulau ini, ada banyak restoran, terutama seafood, termasuk restoran muslim.

2. Zhongshan Road

Kawasan ini terletak di tengah-tengah kawasan komersial Xiamen. Lokasi seluas 1 km persegi ini sangat dekat dengan hotel saya menginap: Grand Swiss Hotel. Hanya perlu waktu 10 menit berjalan kaki dari hotel.

Lokasi ini sebenarnya adalah tempat berbelanja,. Ada banyak toko yang berada di gedung-gedung yang berderet panjang. Barang yang dijual berbagai macam, seperti makanan, minuman, suvenir, fashion, dan sebagainya. Lokasi utamanya adalah toko-toko di gedung yang berada di samping kanan dan kiri jalan Zhongshan. Jalan ini cukup lebar, sekitar 10 meter. Selain di jalan utama ini, toko-toko juga ada di jalan-jalan yang lebih kecil di kawasan ini.

Zhongshan Road (Foto: Pantai di Gulangyu Island)

Bangunan-bangunan yang ada di kawasan ini berarsitektur bagus. Bukan bangunan kuno, tapi bangunan relatif baru. Lokasinya juga sangat bersih. Zhongshan Road akan sangat ramai sejak sore hingga malam hari. Anda bisa membeli oleh-oleh di tempat ini sebelum meninggalkan kota Xiamen.

Salah satu restoran di Zhongshan Road (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)

Kawasan ini tidak hanya ramai pada hari Sabtu dan Minggu. Saat saya berkunjung ke tempat ini pada hari Senin (23/10) sore, lokasi ini juga cukup ramai dengan wisatawan. Para pengunjung makin memadati kawasan ini saat malam hari.

3. Zengcuo’an

Lokasi wisata yang relatif baru adalah Zengcuo’an, yang berada di kawasan pantai Xiamen yang agak jauh dari pusat kota. Kawasan ini bernama lengkap: Zengcuo’an, Cultural and Recreational Village. Dulu kawasan ini merupakan perkampungan nelayan. Sempat akan digusur untuk didirikan hotel-hotel bintang lima, namun akhirnya batal.

Suasana di Zengcuo'an (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)

Salah seorang mahasiswa Xiamen University memelopori untuk mengubah perkampungan nelayan menjadi lokasi wisata. Dia terinspirasi oleh bangunan-bangunan dengan arsitektur menarik, termasuk kelenteng di kawasan ini yang berpotensi jadi tempat wisata bila dikembangkan. Akhirnya, kawasan ini benar-benar jadi kawasan wisata baru yang dikunjungi orang, sementara para nelayan direlokasi ke tempat lain. Pemerintah Xiamen mendukung hal ini.

Pintu Gerbang Zengcuo'an (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)

Selain bisa menikmati bangunan-bangunan unik dan gambar-gambar dinding bangunan yang menarik, wisatawan juga bisa belanja di sini. Namun, kawasan ini berbeda dengan Zhongshan Road yang berada di jalan yang lebar. Zengcuo’an berada di gang yang agak lebar dengan toko-toko yang berdekatan. Barang-barang yang dijual sebagian besar adalah makanan-minuman dan suvenir.

4. Kampus Xiamen University

Xiamen University merupakan universitas terbaik di Xiamen. Perguruan tinggi ini didirikan oleh seorang tokoh China di luar negeri bernama Tan Kah Kee pada 1921. Ini merupakan salah satu universitas tertua di China. Xiamen University memiliki puluhan ribu mahasiswa yang berasal dari China maupun negara asing. Kampus utamanya terletak di Distrik Si Ming.

Saya sempat berkeliling kampus ini setelah berdiskusi selama satu jam dengan para pimpinan School of International Relations Research School for Southeast Asian Studies Xiamen University, Selasa (24/10) lalu. Yang paling menarik di kampus ini adalah arsitektur bangunan kampusnya. Gedung bagian bawah berarsitektur Eropa, sementara bagian atasnya berarsitektur China. Bangunan seperti ini salah satunya bisa dilihat di kampus School of International Relations Research School for Southeast Asian Studies.

Jinnan Auditorium kampus Xiamen University (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)

Kampus ini juga memiliki stadion yang sangat bagus dan indah. Stadion sepakbola dan track lari ini terletak di depan gedung Jiannan Auditorium, gedung utama yang biasa digunakan tempat wisuda. Jiannan Auditorium yang sangat bernuansa China di bagian atapnya ini, juga menjadi tempat favorit bagi wisatawan. Para wisatawan biasanya berfoto dengan latar belakang gedung ini.

Arsitektur Eropa dan China di Xiamen University (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)

Patung Tan Kah Kee juga berdiri tegak di kampus ini. Begitu juga dengan patung beberapa ilmuwan yang turut membesarkan kampus ini. Di kampus ini juga ada danau Furong. Pemandangan kampus Xiamen University sangat indah. Kampus ini menghadap laut dan dikelilingi oleh pantai Xiamen.

Laporan: Arifin Asydhad dari Xiamen