5 Alumni Kopassus yang Menjadi Politikus, dari Prabowo hingga Luhut

16 April 2018 8:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto saat menjabat Danjen Kopassus (Foto: Facebook: Prabowo Subianto)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto saat menjabat Danjen Kopassus (Foto: Facebook: Prabowo Subianto)
ADVERTISEMENT
16 April 1952 menjadi hari bersejarah bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Karena pada hari tersebut Komando Pasukan Khusus atau Kopassus resmi terbentuk.
ADVERTISEMENT
Semenjak itu pula Kopassus menjadi salah satu pasukan khusus yang begitu terlatih dan diandalkan oleh TNI Angkatan Darat (AD). Dari 66 tahun perjalannya, Kopassus bukan cuma melahirkan prajurit handal.
Purnawirawan satuan tersebut banyak yang terjun ke dunia politik. Nama-nama beken seperti Prabowo Subianto dan Luhut Panjaitan semasa bertugas di TNI adalah bagian dari baret merah.
kumparan merangkum lima alumni kopassus yang sukses menjadi politikus ternama di tanah air, berikut daftarnya:
1. Prabowo
Prabowo Subianto di Rakornas Gerindra (Foto: Dok. Gerindra)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto di Rakornas Gerindra (Foto: Dok. Gerindra)
Saat bertugas di TNI, Prabowo pernah menjabat sebagai Danjen Kopassus pada 1 Desember hingga 20 Maret 1998. Semasa bertugas, Prabowo mencetak prestasi dan juga kontrovesi.
Prestasinya adalah memimpin Kopassus dalam pembebasan sandera Mapenduma, serta pengibaran bendera Merah Putih di puncak gunung tertinggi dunia Everest.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Prabowo pernah tersandung masalah saat masih bertugas di TNI. Dia dituding melakukan pelanggaran HAM yaitu penculikan aktivis pro-reformasi.
Usai melepas jabatan kemiliterannya, Prabowo mencoba peruntungan di dunia politik. Mulanya, pada 2004, Prabowo ikut dalam konvensi Presiden Partai Golkar. Namun, upayanya gagal.
Tak berhasil di partai berlambang beringin, pada 2008, Prabowo membentuk Partai Gerindra. Jabatan awalnya adalah Ketua Dewan Pembina Partai.
Gerindra pun dijadikannya sebagai kendaraan politiknya. Bersama Gerindra, Prabowo maju di dua pilpres yaitu pada 2009 sebagai cawapres pendamping Megawati lalu di 2014 maju bersama Hatta Radjasa menjadi Capres untuk menantang Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Dalam dua pemilu tersebut, Prabowo gagal menang. Namun, pada pilpres 2019 mendatang Prabowo telah menyatakan diri untuk kembali bertarung memperebutkan kursi presiden.
ADVERTISEMENT
2. Luhut Panjaitan
Luhut Panjaitan (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Luhut Panjaitan (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Pria yang saat ini memegang jabatan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman adalah purnawirawan TNI yang bertugas dari 1970-1999. Dia merupakan lulusan terbaik Akademi Militer 1970.
Saat bertugas di militer, Luhut pernah ditempatkan di satuan Kopassus. Dilansir dari Antara, selama di Kopassus, dia merupakan pendiri dan Komandan Pertama Detasemen 81 Anti Teroris Kopassus (1981), dengan pangkat Mayor Infanteri. Setelahnya Luhut ditugaskan menjadi Asisten Operasi (Asops) Kopassus (1989), pangkat Letnan Kolonel Inf, dan memegang jabatan Komandan Group 3 Kopassus, (1990).
Setelah menjadi purnawirawan TNI, Luhut mulai menapaki dunia pemerintahan. Dia awalnya menjabat sebagai Dubes RI untuk Singapura periode 1999-2000. Lalu, ditunjuk menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan dari 2000-2001.
Usai menjabat sebagai pejabat publik pada 2008 Luhut ditunjuk jadi Wakil Ketua DPP Partai Golongan Karya. Jabatan itu disandangnya sampai 2014. Hingga saat ini, Luhut masih tercatat sebagai kader Partai Golkar.
ADVERTISEMENT
3. Muchdi Purwoprandjono
Muchdi PR. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Muchdi PR. (Foto: Wikimedia Commons)
Muchdi Purwoprandjono atau dikenal sebagai Muchdi PR adalah purnawirawan TNI berpangkat Mayor Jenderal. Selama bertugas di TNI Muchdi menjabat sebagai Danjen Kopassus pada Maret hingga Mei 1998.
Dia menggantikan posisi dari Prabowo Subianto. Setelah purna tugas dari TNI Muchdi banting setir untuk masuk dunia politik praktis. Bersama Prabowo dirinya mendirikan Partai Gerindra pada 2008 lalu.
Muchdi yang sempat menjadi terdakwa kasusu pembunuhan Munir, di Gerindra menjabat sebagai Wakil Ketua Umum. Namun, pada 2011, Muchdi hengkang dari Gerindra menuju PPP.
Keputusannya berpindah partai disampaikannya di Solo. Muchdi beralasan, PPP dipilihnya karena partai itu berdasarkan Islam.
PPP bukan lah partai terakhir Muchdi. Pada 2018, dia kembali berpindah dan bergabung dengan partai yang dipimpin Tommy Soeharto, Partai Berkarya.
ADVERTISEMENT
Di Partai Berkarya Muchdi menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai.
4. A.M. Hendropriyono
Ketua PKPI Hendropriyono (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua PKPI Hendropriyono (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Pria kelahiran Yogyakarta, 7 Mei 1945, lebih dikenal sebagai tokoh intelijen. Namun, dirinya pernah pula masuk satuan Kopassus.
Nama Hendropriyono pernah menjabat sebagai komandan pleton Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha). Kopassandha merupakan nama sebelum resmi sebelum nama Kopassus digunakan.
Setelah melepas tugas kemiliteran, Hendropriyono mendapat tugas negara lain sebagai pejabat publik. Dia pernah menduduki jabatan sebagai Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan Republik Indonesia (1996-1998), Menteri Transmigrasi dan Pemukiman Perambah Hutan, serta Kepala BIN.
Usai menjabat jadi menteri, Hendropriyono pada 27 Agustus 2016 terpilih menjadi Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Dua tahun memegang tampuk pimpinan, pada 2018 Hendropriyono memilih mundur.
ADVERTISEMENT
Keputusan tersebut diambil usai PKPI ditetapkan jadi partai peserta pemilu 2019 oleh KPU. Usai mengambil nomor urut di KPU RI, Jumat (13/4), Hendropriyono menyatakan ia akan meninggalkan dunia politik. Sehingga posisi ketum akan diserahkan kepada pengurus PKPI lain.
"Ini saat-saat terakhir berkiprah di parpol. Saya akan segera melakukan kongres luar biasa dari partai ini. Dan saya tadi merasa sudah cukup mengabdi di dalam politik nasional," ujar Hendropriyono di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat.
"Karena bulan depan usia saya sudah 73 tahun dan mau 74. Kalau tidak mau berhenti, nanti diberhentikan oleh Tuhan," ujarnya.
5. Sutiyoso
Sutiyoso (Foto: ANTARA/Reno Esnir)
zoom-in-whitePerbesar
Sutiyoso (Foto: ANTARA/Reno Esnir)
Sutiyoso adalah alumni Akademi Militer Magelang tahun 1968. Selama di bertugas di TNI dia kerap berpindah satuan tugas.
ADVERTISEMENT
Sutiyoso pada 1988-1992 ditunjuk untuk menjabat Asisten Personil, Asisten Operasi, dan Wakil Komandan Jenderal Kopassus. Setelah bertugas di Kopassus, Sutiyoso ditunjuk menjadi Panglima Kodam Jaya.
Karier moncernya di militer menghantar Sutiyoso ke kursi DKI 1. Pria yang kerap disapa Bang Yos ini menjadi Gubernur Jakarta dari 1997-2007.
Setelah masa tugas sebagai Gubernur selesai, Sutiyoso pada 2010 terpilih jadi Ketua Umum PKPI. Pada 2014, PKPI gagal mendapat kursi di DPR. Meski demikian, partai tersebut tetap menyatakan dukungan terhadap pasangan pemenang pemilu Jokowi-JK.
Pada Juli 2015 usai meletakkan jabatan Ketua Umum PKPI, Bang Yos dipilih Presiden Jokowi sebagai Kepala BIN menggatikan posisi Marciano Norman.