5 Fakta Miftah, Pejudo yang Didiskualifikasi karena Tolak Lepas Hijab

9 Oktober 2018 13:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Miftahul Jannah, atlet para judo Indonesia di Asian Para Games 2018 (Foto: ANTARA/BOLA.COM/M Iqbal Ichsan)
zoom-in-whitePerbesar
Miftahul Jannah, atlet para judo Indonesia di Asian Para Games 2018 (Foto: ANTARA/BOLA.COM/M Iqbal Ichsan)
ADVERTISEMENT
Atlet judo National Paralympic Committee (NPC) Indonesia asal Aceh, Miftahul Jannah, terhenti di babak 16 besar nomor blind (tunanetra) judo 52 kilogram Asian Para Games 2018.
ADVERTISEMENT
Ia didiskualifikasi karena menggunakan jilbab. Dalam aturan International Judo Federation (IJF) disebutkan, kepala atlet judo tidak boleh ditutup kecuali karena alasan medis. Begitu pula dengan aturan rambut panjang yang harus diikat.
Berikut 5 fakta Miftah, yang didiskualifikasi di Asian Para Games 2008.
1. Menolak lepas hijab
Miftahul didiskualifikasi saat hendak bertanding di kelas 52 kg blind lantaran enggan melepaskan hijab saat hendak bertanding pada Asian Para Games di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Senin (8/10) lalu.
Wakil Bupati Abdya, Muslizar MT, mengatakan seharusnya juri menghargai sikap seorang atlet yang mempertahankan hak untuk tidak melepaskan hijab. Meski demikian, ia memberikan apresiasi atas sikap Miftah atas keputusan yang diambil. Ia menerima dikeluarkan dari arena dan tidak ikut bertanding.
ADVERTISEMENT
2. Banjir apresiasi
Keteguhan hati Miftah mengundang simpati serta pujian. Banyak yang mengapresiasi sikap Miftah, salah satunya Wakil Bupati Aceh Barat Daya (Abdya), Muslizar MT, memberikan apresiasi atas sikap Miftah atas keputusan yang diambil. Ia menerima dikeluarkan dari arena dan tidak ikut bertanding. “Meski kecewa kita tetapi memberikan apresiasi sikap Ananda Miftah. Sikap yang diambil sudah sangat tepat, jangan hanya karena untuk mengejar prestasi lalu menghilangkan jati diri,” ujarnya, saat dihubungi kumparan.
Muslizar, atas nama pemerintah Abdya mengucapkan ribuan terima kasih dan penghargaan atas sikap dan keyakinan yang kuat.
“Semoga Allah SWT selalu memberikan ketabahan dan kekuatan iman. Sekali lagi atas nama pemerintah dan masyarakat Abdya bangga kepadamu. Ini melebihi ratusan bahkan ribuan medali emas yang kamu persembahkan,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Pejudo putri Indonesia Miftahul Jannah (tengah) berunding dengan perangkat pertandingan sebelum bertanding di kelas kelas 52 kg blind judo Asian Para Games 2018 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Senin (8/10). (Foto: ANTARA FOTO/BOLA.COM/M Iqbal Ichsan)
zoom-in-whitePerbesar
Pejudo putri Indonesia Miftahul Jannah (tengah) berunding dengan perangkat pertandingan sebelum bertanding di kelas kelas 52 kg blind judo Asian Para Games 2018 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Senin (8/10). (Foto: ANTARA FOTO/BOLA.COM/M Iqbal Ichsan)
3. Hadiah umrah gratis
Sikap Miftah yang menolak melepas hijab mendapat apresiasi dan berbuah hadiah umrah. Hadiah umrah pertama diberikan oleh DPR Fraksi PKS. Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengapresiasi sikap Miftah yang tetap berusaha melobi juri agar tetap bisa bertanding.
Bahkan tak hanya dari PKS, apresiasi itu juga berbondong-bondong diberikan dari masyarakat Aceh. Salah seorang warga di kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), ikut mengadiahi umrah gratis.
4. MUI Prihatin
Wakil Ketua MUI Zainut Tauhid mengatakan seharusnya hal itu tak boleh terjadi. Seharusnya ada pertimbangan hak asasi terhadap pejudo yang sedang melaksanakan keyakinannya saat hendak bertanding.
"MUI sangat prihatin dengan keputusan wasit yang mendiskualifikasi judoka Indonesia Miftahul Jannah di Asian Para Games 2018 karena menolak untuk melepas hijab saat masuk matras," kata Waketum MUI Zainut Tauhid lewat keterangannya, Senin (8/10).
ADVERTISEMENT
"Seharusnya hal tersebut tidak boleh terjadi, karena pertimbangan untuk menghormati hak asasi manusia terhadap pejudo yang melaksanakan keyakinan agamanya," jelasnya.
5. Miftah pensiun dari Judo
Miftah sudah menerima keputusan juri meski dia merasa sedih. Sebab, dia telah menghabiskan waktu berlatih selama 10 bulan lebih di Pelatnas. Miftah juga menyampaikan bahwa usai Asian Para Games dia akan pensiun.
"Miftah menerima atas keputusan juri meski dia tetap merasa sedih. Cuma dia menyampaikan ini yang terakhir kalinya ia ikut judo," tutup Alamsyah, Wakil Ketua KONI Aceh Barat Daya (Abdya).