5 Fakta Munarsih dan Buaya Bernama Kojek

10 Februari 2018 8:32 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mumun pemilik buaya di bogor. (Foto: Nugraha Satia Permana/kumparan dan Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Mumun pemilik buaya di bogor. (Foto: Nugraha Satia Permana/kumparan dan Istimewa)
ADVERTISEMENT
Bogor punya cerita. Kali ini cerita itu datang dari Munarsih (71), warga Bogor yang memiliki buaya seberat 200 ton. Buaya itu ia beri nama Kojek. Ia merawat Kojek dengan penuh kasih di rumahnya.
ADVERTISEMENT
Kemesraan antara Munarsih dan Kojek nyatanya tak bertahan selamanya. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bogor “memisahkan” Munarsih dengan Kojek, Minggu (4/1). Pihak BKSDA mengevakuasi Kojek ke Taman Safari Indonesia.
Kumparan merangkum lima fakta mengenai kisah Munarsih dan Kojek:
1. 21 Tahun Hidup Bersama
Suasana rumahnya pemilik buaya di Bogor (Foto: Nugraha Satia Permana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rumahnya pemilik buaya di Bogor (Foto: Nugraha Satia Permana/kumparan)
Kojek dan Munarsih rupanya sudah hidup bersama selama 21 tahun. Saat BKSDA memisahkan Kojek darinya, ia menangis sejadi-jadinya.
Bagi Mumun (sapaan Munarsih), Kojek bukan hanya sekadar hewan peliharaan, buaya seberat 200 kg itu sudah dianggap seperti anak sendiri. Terlebih, Kojek telah menemani hari-harinya jauh sebelum cucu-cucunya lahir.
"Sedih, sudah dianggap seperti keluarga sendiri. Sebelum anak saya nikah, terus dirawat di sini sampai 21 tahun. Kojek membawa cerita, membawa kenangan saat nyapu," kata Mumun sembari mengusap air mata.
ADVERTISEMENT
2. Mumun Sempat Tak Setuju Memelihara Kojek
Suasana rumah pemilik buaya di Bogor (Foto: Nugraha Satia Permana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rumah pemilik buaya di Bogor (Foto: Nugraha Satia Permana/kumparan)
Awalnya, Mumun tak pernah mengira ia akan merawat seekor buaya. Perkenalannya dengan Kojek diawali dari anaknya, Irwan. Kala itu, Irwan melihat segerombolan anak-anak hendak membakar Kojek kecil.
Merasa iba dengan Kojek kecil, Irwan memutuskan membawa Kojek kecil ke rumah. Ia juga memberikan uang sebesar Rp 30 ribu kepada segerombolan anak itu sebagai kompensasi. .
Namun, sesampaiannya di rumah, Irwan terkejut ternyata binatang yang ia bawa pulang itu adalah anak buaya. Padahal ia mengira hewan itu adalah anak biawak.
Mumun jelas tak setuju dengan ide merawat Kojek kecil. Namun, karena kasihan, Mumun dan Irwan akhirnya memutuskan memelihara Kojek hingga 21 tahun lamanya. Rasa kasihan itu berubah menjadi hubungan kasih sayang antara Mumun dan Kojek.
ADVERTISEMENT
3. Kojek Pernah Marah ke Mumum
Layaknya sebuah keluarga, relasi yang dibangun Mumun dan Kojek tak selamanya penuh canda tawa. Kadang kala, Kojek juga pernah menyatakan kekesalannya ke Mumum. Peristiwa itu pernah terjadi saat Mumun lupa berpamitan dengan Kojek saat dirinya ke Serang.
"Lupa pamit sama dia (Kojek) saat pergi ke Serang, jadi ditungguin di depan teras, pot tanaman semua dirusak. Saya lupa pamit," kata Mumun.
4. Saling Berbagi Makanan
Suasana rumahnya pemilik buaya di Bogor (Foto: Nugraha Satia Permana/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rumahnya pemilik buaya di Bogor (Foto: Nugraha Satia Permana/kumparan)
Sedari kecil Kojek sudah terbiasa hidup berdampingan dengan manusia dan hewan peliharaan Mumun lainnya seperti biawak, ikan, dan kucing.
Mumun memberi makan Kojek seminggu dua kali berupa ikan Mas berwarna hitam. Bahkan dirinya kerap tak tega ketika dirinya menyantap makanan kesukaan Kojek tersebut. Ia lebih memilih menyimpan ikan-ikan untuk untuk nanti diberikan pada hewan kesayangannya tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada sisa ikan saya udah nggak mau makan, buat Kojek aja. Nanti kalau laper," tuturnya.
5. Pesan Mumun untuk Taman Safari
Penyerahan buaya ke BKSDA (Foto: dok: istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Penyerahan buaya ke BKSDA (Foto: dok: istimewa)
Saat Kojek dipindahkan ke Taman Safari, Mumun dan Irwan berpesan kepada petugas untuk tak menyatukan Kojek dengan buaya lainnya. Keduanya khawatir Kojek terluka dan mati diserang buaya lain.