5 Fakta Seputar Pengembangan Bandara Ahmad Yani Semarang

24 November 2017 8:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan bandara Ahmad Yani, Semarang (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan bandara Ahmad Yani, Semarang (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Angkasa Pura I (AP 1) Persero bersama Pemprov Jawa Tengah kini tengah melakukan pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang.
ADVERTISEMENT
Terminal baru tengah digarap, landasan pacu pesawat akan diperpanjang, dan nantinya bandara ini akan terkoneksi dengan transportasi publik seperti kereta api serta Bus Rapitd Transit (BRT).
Lalu apa lagi fakta menarik lainnya dari pengembangan bandara ini? berikut daftarnya :
1. Floating Airport Pertama di Indonesia
Project Administration AP I, Nina Adis, menjelaskan badnara baru Ahmad Yani Semarang ini nantinya akan menjadi bandara pertama yang menggunakan konsep floating airport. Namun dalam proses pembangunan, tidak semua bagian laut ikut diuruk.
"Jadi, tidak semua bagiannya lautnya diuruk, jadi di sisinya masih ada bagian airnya. Saya kira konsep ini baru yang pertama ya, karena biasanya kan diurug seluruhnya," jelas Nina di Bandara Ahmad Yani Semarang, Kamis (23/11)
ADVERTISEMENT
Nina menambahkan, bandara tersebut nantinya juga dilengkapi dengan water management yang menjaga agar ketinggian water pounding di sekitar bandara tetap terjaga. Sehingga tidak tenggelam banjir saat musim hujan dan tidak kering di musim kemarau.
2. Mengusung Konsep Eco Airport
Bandara Ahmad Yani mengusung konsep ramah lingkungan dengan terminal yang bangunannya di dominasi kaca. Hal ini dimaksudkan untuk menghemat penggunaan listrik untuk pencahayaan di siang hari.
Selain itu, setiap lampu penerangan jalan dari terminal hingga parkiran juga dilengkapi dengan panel tenaga surya. Saat ini dari 280 PJU, sudah ada 150 yang selesai dibangun.
Di bagian dalam terminal sendiri, nantinya akan dibangun taman, sedangkan di bagian luar bandara, keberadaan hutan mangrove yang ada masih akan tetap dipertahankan.
Pembangunan bandara Ahmad Yani, Semarang (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan bandara Ahmad Yani, Semarang (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
3. Lebih Luas dari Bandara Lama
ADVERTISEMENT
Jumlah penumpang di Bandara Ahmad Yani terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Oleh karena itulah, bandara baru dibangun dengan kapasitas yang lebih besar agar semua penumpang --sekitar 7 juta orang per tahun-- dapat tertampung.
Jika terminal di bandara lama hanya seluas 6.708 meter persegi, maka di bandara baru akan dibangun terminal di atas lahan seluas 58.652 meter persegi, nyaris 10 kali lipat.
Lalu untuk kapasitas apron atau parkir pesawat, bandara baru ini bisa menampung hingga 13 pesawat narrow body. Ata jika ada pesawat wide body, maka kapasitasnya menjadi 2 pesawat wide body dan 10 pesawat narrow body.
"Sedangkan untuk bandara existing atau yang sekarang, kapasitasnya hanya 8 parking stand untuk pesawat narrow body saja," jelas General Manager AP I, Maryanto.
ADVERTISEMENT
Bandara baru ini juga akan dilengkapi dengan 6 garbarata yang sebelumnya tidak tersedia di bandara lama. Garbarata adalah jembatan berdinding dan beratap yang menghubungkan ruang tunggu penumpang ke pintu pesawat terbang.
4. Menelan Biaya Rp 2,075 Triliun
Pembangunan bandara ini dibagi menjadi lima paket dengan pembagian tugas yang berbeda. Project Manager AP I Toni Alam menyebutkan, pihaknya telah menyiapkan nilai kontrak awal sekitar Rp 2,075 triliun.
"Nilai kontrak awal proyek ini mencapai Rp2,075 triliun. Namun, jumlah ini bisa berkurang saat pembangunan dilaksanakan," ujar Toni di Semarang, Rabu (22/11).
Hingga saat ini, paket 1 dan paket 2 yang sudah selesai dikerjakan menelan biaya yang lebih rendah dari perkiraan nilai kontrak awal. Pasalnya, saat pengerjaan terjadi perubahan review berdasarkan kondisi di lapangan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu untuk pembangunan paket 3 berupa terminal, saat ini sudah selesai 22 persen. Paket ini dianggarkan akan menelan dana Rp 930,2 miliar.
Sementara untuk paket 4 dan 5, masih belum bisa ditetapkan nilai kontrak awalnya karena masih dalam tahap tender dan perencanaan. Namun, nilai kontrak awal keduanya diperkirakan mencapai Rp 642,6 miliar (Pagu) untuk paket 4 dan Rp 60 miliar untuk paket 5.
Bandara Ahmad Yani (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bandara Ahmad Yani (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
5. Ditargetkan Beroperasi Awal 2018
Saat ini pihak AP I tengah menggenjot pembangunan bandara baru tersebut. Pasalnya, meski kontrak proyek tersebut hingga November 2018, namun Project Manager AP I Toni Alam menargetkan bandara baru bisa mulai beroperasi pada awal tahun 2018.
"Jika dipaksakan harus dioperasikan di awal tahun, sekitar bulan Maret otomatis kita juga akan sediakan konsep minimum requirement," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Dengan konsep tersebut, ia memastikan sebelum bulan Maret atau April, minimal garbarata harus sudah tersedia, khusus penumpang penerbangan internasional.
Sementara, untuk terminal sendiri, ditargetkan minimal berupa bangunan lantai satu dan sebagian kecil di lantai dua harus sudah selesai. Sehingga, meski proses pembangunan masih berlangsung, namun bandara tersebut sudah bisa digunakan.
"Namun, konsekuensinya adalah kita akan memerlukan bangunan penunjang yang sifatnya temporer. Dan ini akan menambah biaya," tutur Toni.
Pembangunan bandara Ahmad Yani, Semarang (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan bandara Ahmad Yani, Semarang (Foto: Ochi Amanaturrosyidah/kumparan)