5 Hal Berbeda di Debat Cawapres: Komite Damai hingga Tak Ada Nobar

13 Maret 2019 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandi Uno dan Ma'ruf Amin di KPU. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sandi Uno dan Ma'ruf Amin di KPU. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
KPU akan kembali menggelar debat Pilpres pada Minggu 17 Maret di Hotel Sultan, Jakarta Pusat. Debat Pilpres ketiga ini akan mempertemukan cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin dan cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno.
ADVERTISEMENT
Debat ketiga akan mengulas lima tema yaitu pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan dan sosial budaya.
KPU memastikan persiapan debat ketiga ini sudah mencapai 90 persen. Komisioner KPU Wahyu Setiawan mengatakan secara keseluruhan format debat ketiga ini tidak ada perbedaan yang cukup signifikan dengan debat sebelumnya.
"Kalau format dan mekanisme tidak ada perubahan. Debat itu akan berlangsung kurang lebih total 2 jam terbagi menjadi enam sesi," kata Wahyu di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (12/3).
KPU juga memastikan tidak akan ada kisi-kisi atau bocoran soal yang akan diberikan kepada para cawapres. Selain itu para panelis dan moderator juga menandatangani pakta integritas untuk tidak membocorkan dan memberikan kisi-kisi kepada para kandidat yang akan berdebat.
ADVERTISEMENT
"Debat ketiga kami tetap tidak akan menyampaikan kisi-kisi kepada para kandidat. Jadi soal besifat rahasia," ucap Wahyu.
Mengenai tata letak panggung saat debat nanti, KPU mengungkapkan akan tetap sama dengan debat sebelumnya. Di depan panggung hanya akan ada masing-masing cawapres dan tidak ada penonton di belakang mereka.
Berikut kumparan rangkum sejumlah format debat ketiga nanti:
Pendukung Capres 01 Joko Widodo meneriakkan yel-yel sebelum menonton debat capres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Guma
1. Jumlah Penonton Debat 500 orang
KPU memastikan mengurangi jumlah penonton dalam debat ketiga. Sebelumnya dalam debat kedua KPU mengundang sebanyak 750 orang, kini hanya 500 orang yang diundang oleh KPU. Undangan itu terbagi dari 350 tamu undangan KPU dan 75 undangan untuk masing-masing timses.
"KPU akan undang para tokoh dari berbagai kalangan baik tokoh pemuda, akademisi, tokoh agama hingga tokoh masyarakat yang terkait dengan tema debat," ucap Wahyu.
Suasana jelang nobar debat dari pendukun paslon 01 di parkir timur GBK. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
2. Tak Fasilitasi Nonton Bareng
Untuk debat ketiga nanti, KPU memastikan tidak akan menggelar kegiatan nonton bareng di sekitar lokasi debat. Hal itu setelah KPU bersama Bawaslu dan masing-masing timses menggelar rapat koordinasi persiapan debat.
Wahyu menuturkan, salah satu alasan KPU tidak menggelar nonton bareng di lokasi debat karena berkaca pada insiden ledakan petasan yang terjadi saat debat kedua pada 17 Februari lalu di Parkiran Timur Senayan. Akibat insiden itu, tiga orang dari timses Jokowi-Ma'ruf mengalami luka-luka.
"Sudah kami jelaskan dari awal bahwa untuk debat ketiga KPU tidak memfasilitasi nonton bareng. Kami tidak melarang kegiatan nonton bareng silakan diadakan oleh kelompok masyarakat. Hanya bedanya KPU untuk debat ketiga tidak memfasilitasi," ujar Wahyu.
Penandatanganan pakta integritas antara KPU bersama 9 Panelis dan 2 moderator debat Pilpres ketiga di Hotel Sultan. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
3. KPU Bentuk Komite Damai
Berkaca terhadap insiden keributan yang melibatkan Badan Pemenangan Nasional (BPN) paslon 02 Prabowo-Sandi yang protes saat debat kedua lalu gara-gara isu konsesi lahan, KPU akan membentuk komite khusus yang diberi nama Komite Damai.
Anggota Komite Damai itu terdiri dari perwakilan KPU bersama dengan Bawaslu dan masing-masing timses baik Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi. KPU menjelaskan tugas dari Komite Damai adalah memastikan agar debat berjalan dengan aman dan tertib.
"Berdasarkan rapat bersama TKN dan BPN untuk debat ketiga kami bentuk Komite Damai. Ini dimaksudkan untuk mengantisipasi jika terjadi persoalan dalam debat maka Komite Damai yang akan bertugas mendamaikan, menyelesaikan dan membuat suasana lebih tertib," jelas Wahyu.
Pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno mengikuti debat pertama Pilpres 2019, di Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1/2019). Foto: Antara/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
4. Waktu Menjawab Pertanyaan 4 Menit
Jika dalam debat sebelumnya masing-masing kandidat hanya diberikan waktu selama 2 menit untuk menjawab pertanyaan, maka dalam debat ketiga ini waktu untuk menjawab pertanyaan akan ditambah menjadi 4 menit. Namun penambahanan waktu ini hanya akan ditetapkan di beberapa sesi debat.
"Waktu durasi para kandidat wakil presiden untuk menjawab di beberapa sesi ditambah. Sebelumnya 2 menit sekarang menjadi 4 menit. Penutup juga ditambah menjadi 4 menit, itu yang sejauh ini kami sepakatai," kata moderator debat ketiga Putri Ayuningtyas.
5. Panelis Berjumlah 9 Orang
Jika saat debat Pilpres kedua jumlah panelis 6 orang, maka panelis untuk debat ketiga berjumlah 9 orang. Mereka terdiri dari berbagai kalangan mulai dari budayawan, akademisi hingga NGO yang berkaitan dengan lima tema debat.
ADVERTISEMENT
Ketua KPU Arief Budiman telah meminta kepada panelis untuk menyiapkan sebanyak 5 soal untuk satu tema debat. Soal itu ditargetkan rampung pada Sabtu (16/3).
"Kita minta 5 soal untuk satu tema. Kita ingin soal selesai satu hari sebelum debat karena kalau selesai sebelum itu nanti KPU dianggap macam-macam dan sebagainya. Makanya kita nanti akan menerima soal satu hari sebelum debat," kata Arief.
Sementara Koordinator panelis debat ketiga Prof. Dr. Yos Johan Utama mengatakan pihaknya dalam menyusun soal akan menerima berbagai masukan dari sejumlah tokoh masyarakat dan NGO. Yos memastikan proses pembuatan soal akan sesuai dengan waktu yang ditentukan oleh KPU.
"Kami semuanya dalam merangkai ini semua saling blended. Semua membaur membhaas bersama-sama semua hal-hal yang kita tanyakan berkaitan dengan permasalahan-permasalahan real yang ada sekarang. Tujuanya berkiatan dengan masalah yang advance di masa yang akan datang," ucap Johan.
ADVERTISEMENT
"Target kita sebelum acara debat sudah selesai. Kami sedang proses penyempurnaan-penyempurnaan dan tata bahasa dan waktu supaya tepat dengan waktu yang disediakan KPU," tutup Johan.