5 Hal yang Perlu Kamu Tahu dari Hadi Tjahjanto Calon Panglima TNI

4 Desember 2017 17:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (Foto: Widodo S. Jusuf/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (Foto: Widodo S. Jusuf/Antara)
ADVERTISEMENT
Nama KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto muncul sebagai calon Panglima TNI, untuk menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan masuk masa pensiun pada Maret 2018. Nama Hadi sudah diserahkan Presiden Joko Widodo ke DPR.
ADVERTISEMENT
Hadi Tjahjanto sendiri belum genap setahun menjabat sebagai KSAU. Sebelumnya, Hadi merupakan Irjen Kementrian Pertahanan RI. Sebelum menjadi Irjen Kemhan, ia merupakan seorang Sekretaris Militer Presiden. Mungkin tidak semua dari kita mengenal seorang Hadi Tjahjanto.
Berikut kumparan (kumparan.com) rangkum untuk anda 5 (lima) hal yang mungkin kamu belum tahu dari seorang Hadi.
1. Ayah Kopral dan Ibu Penjual Rujak Cingur
Hadi lahir Malang, 8 November 1963. Hadi kecil lahir dari keluarga yang sederhana. Ayahnya seorang kopral dan ibunya seorang penjual rujak cingur. Hadi ke memilih berkarier di dunia militer karena terinspirasi dari sosok ayahnya. Kemudian Hadi mendaftar di Akademi Angkatan Udara (AAU), Yogyakarta.
Kepala Staf Angkatan Udara Hadi Tjahjanto (Foto: Resnu Andika/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Angkatan Udara Hadi Tjahjanto (Foto: Resnu Andika/kumparan)
2. Operasi Rajawali 1989-1991 adalah tanggung jawab pertamanya
ADVERTISEMENT
Hadi lulus AAU pada tahun 1986. Operasi Rajawali di Papua tahun 1989 – 1991 adalah pengalaman pertama bagi Hadi. Saat itu tugasnya adalah mendaratkan pasukan Angkatan Darat, selain itu ia juga bertanggung jawab untuk memberikan logistik di perbatasan Papua dan Papua Nugini.
3. Lulusan terbaik Sekolah Kesatuan Komando tahun 1994
Setelah selesai mengemban tanggung jawab di Papua. Kemudian, tahun 1994 Hadi melanjutkan pendidikan di Sekolah Kesatuan Komando. Pendidikan tersebut ia ambil untuk syarat menaikkan pangkatnya, dari kapten menjadi mayor. Setelah lulus dan menjadi yang terbaik kala itu, Hadi selama 1,5 tahun, mendapat kesempatan sekolah dari TNI di sekolah perang di Prancis atau Ecole de Guerre.
4. Menjadi Dosen di Sekolah Kesatuan Komando
ADVERTISEMENT
Sepulang dari Prancis, Hadi menjadi Komandan Satuan Udara Pertanian di Kalijati. Setelah itu, ia justru menjadi dosen di Sekolah Kesatuan Komando. Sekolah yang diperuntukan bagi perwira yang akan naik jabatan dari kapten menjadi mayor.
5. Punya Harta Kekayaan Rp 5 Miliar
Pada 2016 lalu pernah melaporkan harta kekayaannya kepada KPK. Pada laporan tersebut, tercatat total kekayaannya Rp 5 miliar dan 60 ribu dolar AS.
Ia memiliki logam mulia yang setara dengan Rp 391,9 juta. Sedangkan total nilai aset tak bergeraknya adalah Rp 594 juta berupa dua bidang tanah di Kabupaten Malang dan sebuah rumah di daerah Jakarta Selatan. Untuk kendaraan, ia memiliki 3 unit mobil dan 1 unit sepedah motor dengan nilai Rp 515,7 Juta. Sisanya, berupa giro dan setara kas lainnya yang bernilai hingga Rp 3,5 miliar serta 60 ribu dolar AS.
ADVERTISEMENT