5 Keahlian yang Sebaiknya Kamu Punya jika Ingin Kuliah di Eropa

10 Maret 2019 9:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera Uni Eropa. Foto: REUTERS/Francois Lenoir
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Uni Eropa. Foto: REUTERS/Francois Lenoir
ADVERTISEMENT
Masa-masa menjadi mahasiswa bukanlah masa yang penuh kemewahan. Pemasukan yang tidak banyak membuat para mahasiswa harus pintar-pintar mengatur keuangan agar semua kebutuhan terpenuhi.
ADVERTISEMENT
Kehidupan mahasiswa yang terbatas ternyata tidak hanya dialami mahasiswa di Indonesia, namun juga di Eropa. Jika kamu ingin belajar di Eropa ada beberapa keahlian yang dapat membantu kamu menekan biaya hidup yang tinggi dan membuat hidupmu terasa mudah. Cobalah tingkatkan keahlian berikut sebelum kamu hidup di Eropa.
Barang yang membantu pemula untuk masak di dapur. Foto: Thinkstocl
Di Indonesia membeli makan di warteg atau menunggu pedagang keliling lewat di depan rumah adalah hal yang biasa. Namun, jangan harap budaya makan di luar dapat diterapkan di Eropa-- biayanya sangatlah mahal.
Orang-orang di Eropa biasanya bisa memasak, bukan hanya ibu-ibu dan perempuan saja. Mau laki-laki atau perempuan, semua harus bisa masak kalau tidak mau keluar uang banyak untuk membeli makanan.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi potong rambut. Foto: Thinkstock
Jasa pemotongan rambut biasanya memang mahal. Biaya memotong rambut rata-rata adalah 20 euro (sekitar Rp 320 ribu). Terkadang dapat ditemukan biaya memotong rambut murah sekitar 10 euro (sekitar Rp 160 ribu).
Namun biaya tersebut adalah biaya memotong rambut saja, tidak ada embel-embel lain seperti creambath atau hairspa. Bagi yang ingin memiliki rambut panjang tentu hal tersebut tentu tidak menjadi masalah. Namun bagi mereka yang ingin menjaga rambutnya tetap pendek harus merogoh kocek yang cukup banyak untuk keperluan tersebut.
Cara menyiasatinya adalah dengan terampil memotong rambut sendiri. Lebih asyik lagi kalau kamu punya teman yang bisa memotong rambut juga. Sehingga kalian bisa saling membantu memotong rambut satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi ponsel rusak Foto: Pixabay
Biaya tenaga kerja di Eropa itu sangat mahal, bahkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang bisanya diupah rendah di Indonesia. Meja, kursi, atau perabotan rumah tangga lainnya rusak? Atau baju kamu ada yang bolong dan harus ditambal?
Kamu harus mencoba memperbaikinya sendiri terlebih dahulu sebelum memanggil tukang atau penjahit. Selain karena orang yang menyediakan jasa tersebut tidak tersedia setiap waktu, sekali kamu memanggil mereka siap-siap merogoh kocek ratusan ribu sampai jutaan rupiah.
Ilustrasi Bersepeda Foto: Thinkstock
Biaya transportasi umum atau mobil bisa cukup mahal untuk pelajar. Untungnya, infrastruktur untuk pengendara sepeda sudah sangat maju di Eropa. Sehingga sepeda menjadi moda transportasi yang sangat digemari kaum pelajar. Bahkan kursus mengendarai sepeda dapat dijumpai di mana-mana jika kamu tidak bisa mengendarai sepeda.
ADVERTISEMENT
Namun harus diingat, bisa mengendarai sepeda saja tidak cukup. Kamu juga harus bisa memperbaikinya, setidaknya untuk kerusakan-kerusakan ringan. Harga perbaikan di bengkel sepeda tidak murah. Terkadang harga memperbaiki sepeda lebih mahal daripada harga belinya.
Mendaftarkan anak ke sekolah dasar berbahasa asing, ya atau tidak? Foto: Shutterstock
Negara mana di Eropa yang bahasa resminya adalah Bahasa Inggris? Ternyata hanyalah Inggris dan Irlandia. Selain dua negara tersebut, orang-orang menggunakan lebih dari dua puluh bahasa Eropa lainnya dalam kehidupan sehari-hari.
Jika kamu ingin kuliah di Jerman, bisalah berbahasa Jerman. Begitu juga di Prancis, Spanyol, Belanda, Italia, dan lain sebagainya. Meskipun banyak orang di Eropa yang bisa bahasa Inggris, namun bahasa setempat tetaplah yang paling berguna.
Misalnya untuk menonton bioskop, berbelanja di toko, makan di restoran, dan juga untuk keperluan administrasi seperti mendaftarkan diri di kantor wali kota. Jika kamu membutuhkan jasa penerjemah, uang yang harus kamu keluarkan sangatlah banyak.
ADVERTISEMENT
Beberapa warga Eropa bahkan menunjukkan rasa tidak sukanya jika kamu tidak berusaha belajar bahasa setempat. Untuk tinggal di Eropa, ternyata Bahasa Inggris saja tidak cukup.
__
Itu beberapa tips buat kamu yang ingin kuliah di Eropa ya. Selamat mencoba!