5 Negara yang Pernah Mengubah Nama

13 Februari 2019 19:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera Macedonia Foto: Robert ATANASOVSKI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Macedonia Foto: Robert ATANASOVSKI / AFP
ADVERTISEMENT
Rodrigo Duterte kembali membuat sensasi. Kali ini, Presiden Filipina itu berencana mengubah nama negaranya menjadi Maharlika.
ADVERTISEMENT
Duterte beralasan nama Filipina adalah warisan kolonial. Sementara, Maharlika adalah nama yang pantas karena lebih terdengar Melayu.
Perubahan nama Filipina memang baru sekadar usulan. Namun, ada beberapa negara dunia yang terlebih dulu mengubah nama dengan berbagai alasan.
Berikut lima negara yang mengubah nama negaranya:
1. eSwatini (2018)
Raja Swaziland Mswati III. Foto: AFP/Gulshan Khan
Dulunya negara ini bernama Swaziland. Namun, pada 2018 Raja Mswati III memutuskan mengubah nama negaranya menjadi eSwatini.
Pengumuman pengubahan nama diambil untuk memperingati kemerdekaan ke-50 negara tersebut.
Swatini dipilih karena berarti tanah orang Swazi. Selain itu nama baru ini, dipilih agar warga dunia tidak salah mengira dan salah menyebut negara tersebut menjadi Switzerland.
2. Republik Makedonia Utara (2019)
Demonstrasi di Makedonia Foto: REUTERS/OGNEN TEOFILOVSKI
Republik Makedonia Utara merupakan jelmaan dari Makedonia. Negara ini terletak di Eropa Timur dan merupakan pecahan Yugoslavia.
ADVERTISEMENT
Selama beberapa tahun belakangan sampai 2019 ini, pergantian nama menjadi bahasan panas di negara ini. Sebab, pergantian nama merupakan permintaan dari Yunani.
Yunani tak terima negara ini memakai nama Makedonia. Pasalnya, nama tersebut sama seperti nama salah satu provinsi di Negeri Para Dewa yang juga tempat kelahiran Alexander Agung.
Makedonia pun akhirnya menerima permintaan Yunani. Hal ini karena mereka berkeinginan masuk ke Uni Eropa dan NATO. Untuk masuk ke dua organisasi tersebut persetujuan Yunani yang sudah lebih dulu menjadi anggota adalah mutlak.
3. Myanmar
Myanmar Foto: Pixabay
Negara ini mengubah namanya dari Burma menjadi Myanmar pada 1989. Alasan utama pergantian nama adalah untuk memperkuat persatuan.
Rezim junta militer yang menguasai Myanmar kala itu melihat nama Burma hanya mewakili satu etnis saja dan tidak mewakili seluruh etnis di negara itu.
ADVERTISEMENT
Meski sudah 30 tahun berganti nama, beberapa negara seperti Inggris dan Kanada masih menggunakan nama Burma dibanding Myanmar.
4. Sri Lanka (1978)
Kota Galle, Sri Lanka Foto: Flickr/Drriss&Marrionn
Di bawah penjajahan Inggris, Sri Lanka memakai nama Ceylon. Nama tersebut merupakan peninggalan penjajah pertama Sri Lanka Portugis.
Inggris memakai nama tersebut dari 1815 sampai 1948. Pada awal abad ke-20 nama Sri Lanka mulai didengungkan beriringan dengan dorongan kemerdekaan.
Akhirnya pada 1978 Sri Lanka resmi mempunyai nama resmi Republik Demokratik Sosialis Sri Lanka.
5. Republik Demokratik Kongo (1997)
Jalanan Kinshasa Republik Demokratik Kongo. Foto: AFP/John Wessels
Republik Demokratik Kongo dikenal pernah memakai sejumlah nama. Mulai dari Congo Free State hingga Zaire.
Nama Kongo diambil dari sungai yang mengalir di negara itu Sungai Kongo. Walau sering gonta-ganti namun kata Kongo hampir selalu digunakan.
ADVERTISEMENT
Namun, sejarah berubah pada 1971, ketika Mobutu Sese Seko berkuasa. Ia mengubah nama menjadi Zaire.
Setela Seko jatuh dari kekuasaan pada 1997 lalu, nama negara dikembalikan menjadi Republik Demokratik Kongo.