5 Tempat yang Pernah Tolak UAS Ceramah

10 Oktober 2019 7:01 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ustaz Abdul Somad di Banda Aceh Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ustaz Abdul Somad di Banda Aceh Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Ceramah Ustaz Abdul Somad (UAS) kembali ditolak. Pasalnya, isi ceramah dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau itu dinilai terlalu kontroversial.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, UAS ditolak untuk berceramah di Masjid Kampus Universitas Gajah Mada (UGM). Namun, selain di UGM, sebelumnya UAS juga sempat ditolak berceramah di Keraton Yogyakarta dan di Kudus.
Berikut tempat-tempat yang pernah menolak ceramah UAS:
UAS rencananya hendak mengisi kuliah umum di Masjid Kampus UGM, Sabtu (12/10) mendatang. Namun, rencana itu harus pupus lantaran tidak mendapatkan izin dari pihak rektorat.
Ketua Takmir Masjid UGM, Mashuri Maschab, mengatakan ada sejumlah alasan rektorat membatalkan acara tersebut seperti karena ada tekanan dari alumni dan UAS dianggap kontroversial. Namun, menurut Mashuri, ada satu alasan lain yang membuat UAS ditolak. UAS dikaitkan dengan pelantikan Jokowi sebagai presiden terpilih.
“Jadi yang ingin saya tegaskan bahwa alasannya di samping tekanan karena si UAS itu orang kontroversial, dikaitkan tanggal 20 Oktober (hari pelantikan presiden),” kata Mashuri di kediamannya di Sleman, Rabu (9/10).
ADVERTISEMENT
Sebuah surat yang berisi tidak dikabulkannya izin penggunaan Kagungan Ndalem Masjid Gedhe Keraton, Ndalem Pengulon, dan Alun-alun Utara sisi barat, Kota Yogyakarta, untuk acara Muslim United oleh Forum Ukhuwah Islamiyah pada 11-13 Oktober 2019 beredar di media sosial.
Ustad Abdul Somad (UAS) memberikan tausyiah pada tabliq akbar di Lapangan Hiraq, Lhokseumawe, Aceh, Minggu (19/8/2018). Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
Surat tersebut ber-kop Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Kawedanan Hageng Panitrapura dan ditandatangani oleh Pengageng Kawedanan Hageng Panitrapura, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Condrokirono.
Dalam acara itu, sejumlah penceramah juga dijadwalkan hadir, termasuk UAS. Selain itu, turut hadir Hanan Attaki, Adi Hidayat, Oemar Mita, Bachtiar Nasir, Felix Siauw, Arie Untung, dan lain sebagainya.
Putri Keraton Yogyakarta tersebut membenarkan surat yang beredar tersebut. Sesuai isi surat, pihaknya untuk sementara ini belum dapat mengabulkan permohonan menggunakan tempat yang disebutkan di atas tadi.
ADVERTISEMENT
“Iya benar,” kata Condrokirono saat dikonfirmasi kumparan, Rabu (2/10).
Ditanya soal alasan belum mengabulkan permohonan menggunakan ketiga tempat tersebut, Condrokirono mengatakan keputusan dibuat atas pertimbangan keamanan saja. Mengingat situasi nasional sedang banyak demonstrasi.
UAS juga batal memimpin tablig akbar bertajuk 'Urip Iku Urup' di Pondok Pesantren Anak Berkebutuhan Khusus (Ponpes-ABK) Al Achsaniyyah, Kudus Jawa Tengah, Selasa (8/10) pukul 18.00. Pembatalan dilakukan oleh pihak Ponpes.
"Ya (dibatalkan) hanya demi kemaslahatan umat saja," kata pimpinan Ponpes Al Achsaniyyah, KH Mohammad Faiq Afthonu. melalui pesan singkat kepada kumparan.
Ustaz Somad memberikan ceramah Sunah dalam Islam Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
Faiq membantah jika pembatalan tersebut dilakukan karena ada keinginan dari kelompok tertentu. Ia juga mengaku tidak ingin pembatalan itu dikait-kaitkan dengan alasan tertentu.
ADVERTISEMENT
"Ini dari pihak Ponpes yang membatalkan. Karena demi kemaslahatan umat. Guyub rukun gemah ripah loh jinawi," ujarnya.
Meski acara Tablig Akbar dibatalkan, kata Faiq, Abdul Somad akan tetap hadir berkunjung ke Ponpesnya.
Pada awal September lalu, UAS juga seharusnya memberikan ceramah di Ponpes Al Husna, Mayong, Jepara. Namun, rencana itu harus batal lantaran ada penolakan dari GP Ansor yang diumumkan jauh-jauh hari melalui surat edaran.
"Surat dikeluarkan PC GP Ansor Jepara," kata Ketua Ansor Jateng, Mudjib, Senin (3/9).
Ustaz Abdul Somad di Tabligh Akbar Johar Baru. Foto: Rafyq Alkandy Ahmad Panjaitan/kumparan
Surat tersebut ditandatangani oleh Ketua Cabang GP Ansor Jepara Syamsul Anwar dan Sekretaris GP Ansor Kusdiyanto. Dalam surat itu, UAS dinilai hanya menjadi boneka ormas yang sudah dibubarkan pemerintah, HTI.
"Berkaitan dengan rencana kehadiran Ustaz Abdul Somad (UAS) di Pondok Pesantren Mayong, Kabupaten Jepara pada 1 September 2018 kami menilai bahwa UAS hanya dijadikan domplengan belaka oleh ormas uang telah dibubarkan pemerintah itu," kutipan dari surat tersebut yang dibuat pada 21 Agustus lalu.
ADVERTISEMENT
UAS juga pernah mengaku dideportasi setelah mendarat di Hong Kong untuk mengisi ceramah bagi para TKI, Desember 2017. Saat itu, menurut UAS, ia baru mendarat di Bandara Hong Kong dan langsung dihadang sejumlah orang tak berseragam di pintu pesawat.
Orang-orang tersebut meminta UAS membuka dompet dan mengecek identitasnya.
"Saya jelaskan. Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme. Karena ada logo bintang dan tulisan Arab," tulis Abdul Somad, Minggu (24/12).
Orang tak dikenal itu lantas menginterogasi Abdul Somad setidaknya selama 30 menit. Selanjutnya, tanpa alasan yang jelas, orang-orang tak dikenal itu menjelaskan bahwa Hong Kong tak bisa menerima kehadiran Abdul Somad. Abdul Somad selanjutnya diantarkan ke pesawat untuk kembali ke Indonesia.
ADVERTISEMENT