6 Komedian yang Pernah Tersandung Kasus Dugaan Menghina Agama
ADVERTISEMENT
Komedian Andre Taulany tersandung masalah setelah candanya soal Nabi Muhammad dinilai menyinggung umat Islam. Persoalan ini pun berujung dengan dilaporkannya Andre ke kepolisian.
ADVERTISEMENT
Padahal, peristiwa dalam video yang beredar itu terjadi pada tahun 2017. Namun menjadi viral setelah Andre lebih dulu dikritik karena dianggap menghina ulama dengan ungkapan 'adisomad'.
Apa yang dialami mantan vokalis grup band 'Stinky' itu bukanlah yang pertama kali terjadi di dunia komedi Indonesia. Sejumlah komedian juga pernah tersandung dugaan penistaan agama akibat lawakan yang dibawakannya.
kumparan merangkum lima komedian yang sempat tersandung masalah dugaan penistaan agama sebagai berikut :
1. Andre Taulany
Nama penyanyi yang banting setir menjadi komedian ini mendadak ramai diperbincangkan setelah potongan videonya saat membawakan acara 'talk show' viral di media sosial. Dalam potongan video tersebut, Andre diduga menghina Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Adi Hidayat dalam program acara yang dibawakannya bersama Sule pada April lalu.
ADVERTISEMENT
Dugaan penghinaan itu belum mereda, Andre kembali dihadapkan pada masalah serupa. Potongan video saat dirinya membawakan acara dengan Sule kembali viral di media sosial. Namun, kali ini Andre dinilai oleh sebagian kalangan melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW.
Acara ini ternyata tayang pada Ramadhan tahun 2017. Kala itu, Virzha mengaku mengagumi Nabi Muhammad SAW yang wanginya seperti 1.000 bunga. Namun, Andre malah menanggapinya dengan candaan. “Aromanya 1000 bunga? Itu badan apa kebon,” katanya.
Andre akhirnya menyampaikan permintan maafnya melalui pertemuan dengan salah satu Ketua MUI, KH. Cholil Nafis, Sabtu (4/5). Meski begitu, Andre tetap harus berurusan dengan hukum karena telah dilaporkan oleh Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) ke Bareskrim Polri atas dugaan penistaan agama.
ADVERTISEMENT
2. Coki-Muslim
Dua komika yang tergabung dalam Majelis Lucu Indonesia (MLI) ini juga pernah tersandung dugaan penistaan agama. Coki Pardede dan Tretan Muslim dianggap menyinggung umat Islam karena membuat konten memasak daging babi dengan rebusan sari kurma. Potongan video saat keduanya memasak itu pun sempat viral di media sosial.
Dalam video tersebut, ada adegan Muslim yang memegang kotak makanan berisi daging babi dan mendekatkannya ke telinga lalu mengucapkan, "neraka...neraka...neraka,". Tidak itu saja keduanya juga berguyon dengan mempertanyakan apakah kadar keharaman daging babi bisa berkurang bila mencampurnya dengan sari kurma.
Keduanya pun mengalami hujatan yang cukup masif di media sosial. Akibatnya, keduanya dilaporkan ke Polda Jatim. Mereka lalu sempat memutuskan untuk rehat dari dunia komedi, dan meminta maaf atas kegaduhan yang ada (bukan minta maaf karena masalahnya). Namun kini keduanya sudah kembali lagi aktif berkomedi melalui konten-konten Youtube.
ADVERTISEMENT
3. Joshua Suherman
Seperti Coki-Muslim, Joshua juga merupakan stand up comedian yang tergabung dalam MLI. Mantan penyanyi cilik itu tersandung masalah karena materi yang ia bawakan saat ber-stand up comedy.
Kala itu, Joshua membandingkan dua mantan personel Cherrybelle yakni Annisa dan Cherly. Joshua menyebut keduanya memiliki kemampuan yang relatif sama namun Annisa lebih populer ketimbang Cherly.
"Gue mikir kenapa Annisa selalu unggul dari pada Cherly, ah sekarang gue ketemu jawabannya. Makanya Che, Islam! Karena di Indonesia ini ada satu hal yang dengan sebesar apapun mayoritas," ucapnya saat itu.
Perkataan Joshua tersebut berujung pada pelaporan ke Bareskrim Polri oleh Forum Umat Islam Bersatu (FUIB) dengan dugaan penistaan agama.
4. Uus
Berbeda dengan Joshua dan Coki-Muslim, Uus tersandung masalah bukan karena materi yang ia bawakan saat stand up comedy. Komika asal Bandung itu dinilai menyinggung sebagian kalangan umat Islam karena cuitannya di akun Twitter.
ADVERTISEMENT
Dalam cuitannya, Uus mengomentari sebuah foto yang bertuliskan "Sehelai rambut Habib Rizieq jatuh, bukan urusan dengan FPI, tapi dengan umat Islam,".
Uus meresponsnya dengan menuliskan "Shampoo untuk RIzieq. Viralkan! Bantu Rizieq beli shampo!!"
Uus pun seolah menghilang dan enggan menanggapi kasus tersebut. Hingga ia sempat menuangkan isi hatinya kembali dalam akun Instagram.
"Maaf ya teman-teman kalau saya jadi public figure yang enggak sesuai seperti yang teman-teman harapkan," tutur Uus kala itu.
Uus akhirnya memilih untuk menyambangi Majelis Ulama Indonesia (MUI). Maksud kedatangannya tersebut ingin tabayyun, dan menyampaikan permohonan maaf ke seluruh umat Islam di Indonesia.
"Saya minta maaf kepada seluruh umat islam yang merasa tersinggung atas opini saya soal islam yang damai. Mungkin tidak semua umat islam mendapat respons yang baik, jadi saya minta maaf. Semoga dengan tabayyun saya dengan pak Cholil di sini bisa menjauhi fitnah-fitnah yang mulai berdatangan," ungkap Uus dalam sebuah video.
ADVERTISEMENT
5. Ernest Prakasa
Ernest Prakasa pernah dikecam lantaran kicauannya tentang kedatangan ulama asal India, Zakir Naik, ke Indonesia yang akhirnya bertemu dengan wakil Presiden Jusuf Kalla.
"JK dengan hangat menjamu Zakir Naik, orang yang terang-terangan mendanai ISIS. Sulit dipahami," kicau Ernest pada 5 Maret 2017 lalu.
Cuitannya itu langsung diserbu netizen baik yang pro maupun yang kontra.
Beberapa pihak yang tak puas, bukan hanya memberikan kecaman kepada Ernest, namun juga muncul pesan boikot untuk produk iklan yang dibintangi olehnya.
Sadar akan kicauannya yang menimbulkan kecaman, sutradara dan aktor 'Cek Toko Sebelah' itu langsung menghapus cuitan di akun Twitter.
Ernest juga langsung meminta maaf secara terbuka melalui akun Instagramnya.
ADVERTISEMENT
6. Ge Pamungkas
Komika asal Bandung ini pernah bermasalah akibat salah satu materi yang ia bawakan. Ge kala itu membahas tentang banjir yang terjadi di Jakarta yang dianggap sebagai cobaan dari Allah SWT.
'Sesungguhnya Allah memberikan cobaan kepada yang Dia cintai. Cintai apaan?' ucap Ge kala itu.
Potongan video saat dirinya membawakan materi tersebut viral di media sosial. Ge akhirnya mengklarifikasi dengan mengatakan bahwa ia bukan bermaksud menghina Allah melainkan menyinggung sifat manusia yang memiliki standar ganda dalam melihat agama atau ras yang dianutnya.