6 Kritikan Prabowo di Pidato Kebangsaan: Gaji Dokter hingga Utang BUMN

15 Januari 2019 6:26 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) saat berada di JCC, Senayan, Jakarta, pada Senin (14/1/2019). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno (kanan) saat berada di JCC, Senayan, Jakarta, pada Senin (14/1/2019). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto telah menyampaikan pidato kebangsaan di hadapan ratusan pendukungnya di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (14/1).
ADVERTISEMENT
Banyak hal yang disampaikan Prabowo, mulai dari visi misi hingga permasalahan yang dihadapi bangsa saat ini. Berikut kumparan rangkum kritikan Prabowo yang diutarakan kepada pemerintah.
1. Prabowo: Dokter Kita Gajinya Lebih Kecil dari Tukang Jaga Parkir Mobil
Prabowo mengkritik buruknya manajemen pemerintah dalam mengatasi masalah BPJS. Maka dari itu, Prabowo berjanji akan memperbaiki tata kelola BPJS yang akhir-akhir ini menjadi sorotan.
Menurut Prabowo, tata kelola BPJS harus diubah untuk mencegah defisit. Prabowo juga ingin agar para dokter di Indonesia mendapatkan gaji yang layak. Sebab, menurutnya, gaji dokter di Indonesia lebih kecil dibandingkan tukang parkir.
"Dokter-dokter kita harus dapat penghasilan yang layak. Sekarang banyak dokter kita gajinya lebih kecil dari tukang jaga parkir mobil," ungkap Prabowo dalam pidato kebangsaannya di JCC Senayan, Jakarta, Senin (14/1).
ADVERTISEMENT
Selain soal gaji, Prabowo berjanji dan berkomitmen untuk memperjuangkan kehidupan yang lebih baik untuk para abdi negara. Seperti prajurit TNI, anggota kepolisian, hingga hakim dan jaksa. Prabowo berjanji akan menaikkan gaji mereka untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.
"Tentunya juga akan bekerja, berjuang agar semua prajurit TNI, semua anggota kepolisian dan petugas pemerintah di daerah terpencil di daerah yang susah diperhatikan kehidupan dan penghasilan mereka," tuturnya.
"Kita berniat memperbaiki gaji-gaji hakim, jaksa, polisi, bila perlu berkali-kali lipat gaji mereka. Karena mereka, karena hakim, jaksa, dan polisi yang baik itu sangat vital bagi pemerintah Indonesia," imbuhnya.
Prabowo juga berjanji akan mengurangi kemiskinan sampai ke akar-akarnya. Caranya, dengan meningkatkan layanan kesehatan dan kualitas pendidikan.
ADVERTISEMENT
Untuk sampai pada tahap itu, Prabowo mengatakan berkomitmen untuk memperbaiki kualitas hidup dan memperhatikan kemampuan profesional yang bekerja di bidang kesehatan dan pendidikan, khususnya guru honorer.
"Gaji mereka harus kita perbaiki, guru-guru kita termasuk dan terutama guru honorer harus kita perbaiki kemampuan profesionalnya dan juga kualitas hidupnya. Kita harus menyiapkan beasiswa untuk siswa terbaik, atlet terbaik, juga untuk santri-santri kita. Kami yakin dengan bantuan terarah ini, kita akan mengurangi jarak orang kaya dan orang miskin di Indonesia," pungkasnya.
2. Ragukan Optimisme Pemerintah karena Tak Sanggup Bayar Utang BPJS
Saat memberikan pengantar pidatonya, Prabowo seakan menyindir pernyataan capres nomor urut 01 Joko Widodo yang meminta masyarakat selalu optimistis bahwa Indonesia akan bertahan ribuan tahun lagi. Namun pernyataan itu diragukan Prabowo. Sebab, kata dia, saat ini negara tak mampu membayar utang ke rumah sakit. Hal ini menyinggung BPJS Kesehatan yang mengalami defisit.
ADVERTISEMENT
"Ada yang mengatakan jangan pesimistis, harus optimistis. Indonesia katanya akan bertahan 1.000 tahun lagi. Saya bertanya, apakah negara yang tak mampu membayar rumah sakit, tak menjamin makan rakyatnya, tidak membela petani dan rakyatnya, yang tentaranya tidak kuat, bisa bertahan 1000 taun? Jangan-jangan 10 tahun saja sudah setengah mati kita," kata Prabowo.
Ilustrasi BPJS Kesehatan. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi BPJS Kesehatan. (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
Prabowo selanjutnya mempertanyakan cadangan bahan bakar minyak dan beras yang kini dimiliki Indonesia. "Apakah negara yang cadangan bahan bakarnya hanya bertahan 20 hari? Cadangan berasnya juga hanya 3 minggu?," serunya.
Prabowo kemudian mengaku pernah mendapat cerita dari Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bahwa Indonesia jika dipaksa perang saat ini hanya mampu bertahan tiga hari. Sebab, dia menuturkan, cadangan peluru hanya bisa dipakai selama tiga hari.
ADVERTISEMENT
"Bahkan, menteri pertahanan, pemerintah yang sekarang saja mengatakan kalau Indoensia terpaksa perang hari ini, kita hanya bisa bertahan 3 hari, karena peluru hanya 3 hari yang ada. Bukan saya yang sampaikan itu, menteri peratahanan yang bilang, karena beliau patriot, beliau ingin ini diketahui rakyat," ungkapnya.
3. Sindir Profesionalitas Intelijen Negara
Prabowo Subianto dalam pidato kebangsaannya berjanji akan membuat Indonesia semakin kokoh jika ia dimandatkan menjadi presiden. Menurut Prabowo, memiliki lembaga pemerintahan yang kuat dan berintegritas menjadi salah satu poin yang harus ia benahi dari pemerintah sebelumnya.
"Kita perlu hakim-hakim yang unggul dan jujur. Kita perlu jaksa-jaksa yang unggul dan jujur. Kita perlu polisi-polisi yang unggul dan jujur," ujar Prabowo saat menyampaikan Pidato Kebangsaan bersama cawapres Sandiaga Uno di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (14/1).
ADVERTISEMENT
Dengan gayanya yang berapi-api, Prabowo lalu menyinggung Indonesia harus memiliki badan intelijen yang kuat. Tanpa menyebutkan pihak mana yang dimaksud, Prabowo lalu mengingatkan bahwa intelijen seharusnya mengawasi musuh negara, bukan dalam negeri.
"Kita perlu intel yang unggul dan setia kepada bangsa dan rakyat. Intel itu ngintelin musuh negara, jangan ngintelin... Jangan ngintelin mantan presiden RI. Jangan ngintelin mantan Ketua MPR RI. Jangan ngintelin anaknya proklamator kita. Jangan ngintelin mantan Panglima TNI. Jangan ngintelin ulama-ulama besar kita. Kalau mau intelin mantan Pangkostrad, enggak apa-apa," teriak Prabowo diiringi riuh tepuk tangan pendukung.
Tak hanya itu, Prabowo berharap bisa mereorientasi pembangunan dan pengelolaan RI. Reorientasi yang ia maksud bertujuan untuk mengubah Indonesia yang ia sebut 'tidak benar' ke arah yang benar.
ADVERTISEMENT
"Reorientasi pembangunan dan pengelolaan RI, karena bangsa yang kokoh hanya bisa diwujudkan jika swasembada pangan. Kita harus mampu untuk mengatur sehingga rakyat kita bisa produksi pangan dan seluru RI bisa makan dengan baik di seluruh nusantara. Tidak ada yang boleh kelaparan di negeri tercinta kita ini," tuturnya.
(kiri-kanan) Sandiaga Uno, Susilo Bambang Yudhoyono dan Prabowo Subianto di acara pidato kebangsaan Prabowo, Senayan, Jakarta, pada Senin (14/1). (Foto: Dok. Partai Demokrat/Abror Rizki)
zoom-in-whitePerbesar
(kiri-kanan) Sandiaga Uno, Susilo Bambang Yudhoyono dan Prabowo Subianto di acara pidato kebangsaan Prabowo, Senayan, Jakarta, pada Senin (14/1). (Foto: Dok. Partai Demokrat/Abror Rizki)
4. Pertamina dan Garuda Indonesia Terus Merugi Akibat Utang
Prabowo Subianto, menyinggung soal rontoknya sejumlah BUMN saat menyampaikan pidato kebangsaan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat. Prabowo juga menyebut bahwa pemerintah saat ini terus menambah utang untuk mengurangi utang.
"Negara yang terus menambah utang untuk mengurangi utang. Banyak negara minjam uang tapi utang untuk produksi, kalau satu dolar di Republik Rakyat China 10 tahun mereka pinjam jadi 14 dolar. Di Vietnam 1 dollar dipinjam 10 tahun jadi 14 dolar. Di Indonesia 1 dolar, setelah 10 tahun jadi 3 atau 4 dolar," ujar Prabowo di lokasi, Senin (14/1).
ADVERTISEMENT
Prabowo juga menyesalkan bahwa pemerintah saat ini berutang untuk membayar gaji pegawai negeri sipil (PNS). Di saat yang bersamaan, pemerintah saat ini juga membiarkan BUMN-BUMN bangkrut.
"Apakah negara ini yang kita inginkan? Negara yang utang untuk bayar pegawai negerinya. Negara yang biarkan BUMN-BUMN yang kita banggakan, Pertamina, Garuda Indonesia, pembawa bendera Indonesia yang lahir dalam perang kemerdekaan kita, sekarang dalam keadaan yang kalau bisa dibilang bangkrut," ujar dia.
Prabowo menyebut Pertamina saat ini, sebagai perusahaan yang menopang pembangunan Indonesia selama bertahun-tahun justru dalam kondisi yang memprihatikan. Oleh sebab itu, jika ia terpilih, ia akan membawa perubahan yang membawa BUMN Indonesia menjadi lebih baik.
5. Prabowo: Tidak Boleh Ada Organisasi Dihakimi Tanpa Pengadilan
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto menyinggung terkait peran negara dalam memberikan sanksi kepada organisasi. Menurutnya, negara tidak bisa menjadi eksekutor untuk menjatuhi sanksi kepada sebuah organisasi. Prabowo menilai, pembubaran sebuah organisasi harus dengan mekanisme hukum yang jelas seperti melalui proses pengadilan.
"Kami juga akan pastikan tidak boleh ada organisasi yang sudah taat pada Pancasila dan UUD 1945 yang terus menerus distigmatisasi dan dihakimi tanpa pengadilan. Kami akan pastikan hukum di negeri ini tidak pandang bulu dan tidak tebang pilih. Keadilan untuk semua, bukan cuma yang kuat dan punya uang," kata Prabowo dalam pidatonya di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (14/1).
Prabowo juga berjanji akan memberantas korupsi dengan cara memperkuat KPK, serta lembaga pengak hukum lainnya, sehingga hukum dapat ditegakkan seadil-adilnya.
ADVERTISEMENT
"Untuk memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya kami akan perkuat KPK, kepolisian, kejaksaan dan kehakiman. Kami akan pastikan tidak akan ada intervensi dan politisasi penegakan hukum dan pemberantasan korupsi di Tanah Air. Kami akan tingkatkan akuntabilitas," ujar Prabowo.
Prabowo juga memastikan, jika ia terpilih menjadi presiden nanti, ia akan menjadikan Indonesia sebagai rumah yang nyaman bagi seluruh rakyatnya.
"NKRI adalah untuk perjuangan kemakmuran. Kami akan pastikan TNI akan jadi angkatan pertahanan yang kuat dan dihormati oleh dunia. Tentara yang kuat bukan yang menakuti orang lain, tapi yang menjamin kedaulatan bangsa Indonesia," tutupnya.
6. Mengubah Arah Pembangunan Infrastruktur
Prabowo Subianto telah menyampaikan pidato kebangsaan di hadapan ratusan pendukungnya. Banyak hal yang disampaikan Prabowo salah satunya mengenai arah pembangunan pemerintah saat ini yang dinilai Prabowo telah salah arah.
ADVERTISEMENT
Menurut Prabowo, pembangunan infrastruktur pemerintah saat ini tidak tepat sasaran karena tidak mampu mensejahterakan rakyat miskin. Oleh karena itu, dia berjanji jika terpilih sebagai presiden, seluruh proyek infrastruktur yang akan ia bangun nantinya akan tepat sasaran, serta tidak boleh ada upaya penggelembungan nilai pembangunan proyek yang ada.
"Kami akan bangun infrastruktur yang tepat sasaran. Kami tidak akan mengizinkan penggelembungan proyek-proyek dan nilai proyek tersebut. Proyek infrastruktur tidak boleh jadi bahan bancakan bagi kelompok-kelompok tertentu," ujar Prabowo.
Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol (Foto: Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat )
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan Infrastruktur Jalan Tol (Foto: Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat )
Selain itu, Prabowo berjanji akan mengucurkan dana desa Rp 1 miliar per desa secara rata. Menurut Prabowo, gagasan ini merupakan perjuangnya sejak dulu untuk bisa memberdayakan seluruh sumber daya di desa.
"Kami akan pastikan setiap desa di Indonesa menerima dana desa Rp 1 miliar per tahun. Itu perjuangan kami dulu dan harus langsung ke desa, enggak usah harus dipotong-potong ke mana lagi," katanya.
ADVERTISEMENT
Menurut Prabowo, seluruh perangkat desa harus diberdayakan dengan baik. Dia mengatakan tidak boleh ada pihak-pihak yang mencoba untuk mengintervensi aparatur desa dalam menggunakan dana desa untuk pembangunan.
"Para pimpinan di pedesaan harus diberdayakan jangan diintimidasi, jangan diperes. Kami akan berikan subsidi dan bantuan sosial untuk memastikan semua rakyat mampu memenuhi kebutuhan pokoknya," ujar Prabowo.
Dana desa pertama kali dikucurkan pada masa pemerintahan Presiden Jokowi pada tahun 2015. Jumlah alokasi dana desa melalui APBN dari tahun ke tahun meningkat. Hingga tahun 2019, Jokowi mengalokasikan dana desa dari APBN sebesar Rp 70 triliun.
Namun, berdasarkan data sebaran dana desa pada 'buku saku dana desa' di website Kementerian Keuangan, pembagian dana desa diberikan atas dua kategori yaitu desa tertinggal (DT) dan desa sangat tertinggal (DST). Untuk kategori desa tertinggal, rata-rata dana desa yang diterima sebesar Rp 750 juta.
ADVERTISEMENT
Sementara, untuk kategori desa sangat tertinggal rata-rata dana desa yang diterima sebesar Rp 1,15 miliar. Artinya, penerimaan dana desa bagi masing-masing desa sangat variatif tergantung kategori tertentu.