6 Momen Berjabat Tangan Paling Bersejarah di Dunia

28 April 2018 10:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kim Jong-un dan Moon Jae-in usai menanam pohon (Foto: Reuters Tv)
zoom-in-whitePerbesar
Kim Jong-un dan Moon Jae-in usai menanam pohon (Foto: Reuters Tv)
ADVERTISEMENT
Dunia dikejutkan dengan kunjungan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un ke Korea Selatan pada Jumat (27/4). Kedatangan Kim disambut hangat oleh Presiden Korea Selatan. Sambil berjabat dan bergandenggan tangan, Moon mengajak Kim memasuki wilayah Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Potret keduanya bersalaman menjadi momen yang bersejarah karena itu adalah kali pertama seorang Pemimpin Korea Utara menginjakkan kaki di tanah Korea Selatan.
Jabat tangan memang sesuatu yang bersifat seremonial dan formal. Dalam suatu pertemuan resmi antar dua tokoh penting, biasanya diawali oleh jabat tangan. Dari banyaknya jabat tangan antar tokoh-tokoh penting di dunia, terdapat sejumlah jabat tangan yang menjadi ikonik dan bersejarah.
kumparan (kumparan.com) merangkum sejumlah momen berjabat tangan paling bersejarah dan ikonik, sebagai berikut :
1. Richard Nixon dan Elvis Presley
Richard Nixon dan Elvis Presley (Foto: Wikipedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Richard Nixon dan Elvis Presley (Foto: Wikipedia Commons)
21 Desember 1970, Presiden AS Richard Nixon kedatangan legenda terbesar Rock n Roll Elvis Presley di kantornya di White House, Washington DC. Elvis datang dengan kostum khasnya dengan kerah tinggi lengkap dengan kalung dan ikat pinggang besar.
ADVERTISEMENT
Kedatangannya ke White House saat itu bertujuan untuk menyatakan keinginannya menjadi agen federal dalam upaya pemberantasan narkoba di Amerika. Elvis disambut oleh Nixon di ruang kerjanya, Oval Office. Keduanya kemudian berjabat tangan dan berfoto bersama.
Momen ini terasa begitu ikonik mengingat Elvis adalah sosok yang begitu besar di era 1970-an, begitu pula dengan Nixon selaku Presiden AS yang menjabat dari tahun 1969-1974.
2. Hitler dengan PM Inggris Neville Chamberlain
Adolf Hitler dan Neville Chamberlain (Foto: wikipedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Adolf Hitler dan Neville Chamberlain (Foto: wikipedia commons)
Adolf Hitler menjadi sosok yang begitu berperan di masa Perang Dunia II. Nazi di bawah kendalinya saat itu bersiap mengirim pasukan ke Cekoslovakia untuk menduduki Sudetenland (kini masuk wilayah Republik Ceko).
Merespons itu, PM Inggris Neville Chamberlain pergi ke Godesberg, Bonn, Jerman untuk mengadakan pertemuan dengan Hitler pada 3 September 1938. Hitler menerima kedatangan Chamberlain di Hotel Dreesen dengan jabatan tangan.
ADVERTISEMENT
Sayangnya pertemuan itu berakhir kurang baik. Seminggu kemudian keduanya kembali bertemu dan membuat kesepakatan di Munich, Jerman. Hasilnya, Chamberlain mempersilakan Hitler menduduki Sudetenland dengan syarat perdamaian antara Jerman dan Inggris.
Momen keduanya bersalaman dianggap sebagai pereda di tengah tinggi tensi antar negara-negara yang terlibat di Perang Dunia II.
3. Harry S. Truman, Winston Churchill, dan Joseph Stalin.
Churchill, Harry S. Truman, dan Stalin (Foto: wikipedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Churchill, Harry S. Truman, dan Stalin (Foto: wikipedia commons)
Tidak lama setelah menyerahnya Nazi Jerman dalam Perang Dunia II, pemimpin negara dari kelompok sekutu langsung mengadakan pertemuan. Bertempat di Postdam, Jerman pada 25 July 1945, tiga pemimpin negara dari kelompok sekutu, Harry S. Truman (AS), Winston Churchill (Inggris), dan Stalin (Uni Soviet) bertemu.
Mereka berfoto bersama sambil saling menjabat tangan. Truman yang berada di tengah diapit oleh Churchill dan Stalin. Ketiganya tampak tersenyum bersama. Foto ini kemudian menjadi simbol kemenangan sekutu atas Jerman di Perang Dunia II.
ADVERTISEMENT
4. Anwar Sadat, Jimmy Carter, dan Menachem Begin
Anwar Sadat, Jimmy Carter, dan Begin (Foto: wikipedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Anwar Sadat, Jimmy Carter, dan Begin (Foto: wikipedia commons)
Ketegangan antara Mesir dan Israel berakhir usai ditanda tanganinya kesepakatan Camp David. Kesepakatan ini kemudian melahirkan perjanjian damai Israel-Mesir yang ditanda tangani oleh Anwar Sadat selaku Presiden Mesir dan Perdana Menteri Israel Menachem Begin pada 26 Maret 1979 di Washington DC, AS.
Presiden AS Jimmy Carter ikut hadir dalam perjanjian tersebut. Ketiganya terlihat berjabat tangan bersama usai ditanda tanganinya perjanjian damai. Berkat perjanjian tersebut Sadat dan Begin dianugerahi Nobel Perdamaian.
Namun di sisi lain, kebijakan ini membuat Sadat dibenci di negaranya sendiri yang berujung pada pembunuhannya pada 6 Oktober 1981.
5. PM Israel Yitzhak Rabin dan Yasser Arafat
Yitzhak Rabin, Clinton, dan Arafat (Foto: wikipedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Yitzhak Rabin, Clinton, dan Arafat (Foto: wikipedia commons)
Perseteruan panjang Israel dan Palestina sempat mereda pada 1993. Hal itu ditandai dengan ditanda tanganinya Konferensi Oslo pada 13 September 1993.
ADVERTISEMENT
Dua tokoh paling berpengaruh antar dua negara Yitzhak Rabin (PM Israel) dan Yasser Arafat (Ketua Organisasi Pembebasan Palestina - PLO) berjabat tangan usai penandatanganan Konferensi Oslo. Hadir dalam kesempatan tersebut, Presiden AS Bill Clinton.
Dalam foto yang menampilkan Yitzhak dan Arafat bersalaman, tampak Clinton berdiri di antara keduanya. Sayangnya, akibat perjanjian damai ini Yitzhak tewas dibunuh oleh aktivis sayap kanan Israel yang menolak Konferensi Oslo.
6. Kim Jong-un dan Moon Jae-in
Pertemuan Kim Jong-un dan Moon Jae-in (Foto: Reuters/Korea Summit Press Pool)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Kim Jong-un dan Moon Jae-in (Foto: Reuters/Korea Summit Press Pool)
Pertemuan bersejarah telah terjadi pada Jumat (27/4). Kim Jong-un menjadi Pemimpin Korea Utara pertama yang menginjakkan kaki di Korea Selatan sejak pecahnya Perang Korea pada 1950.
Dengan sambutan hangat dari Moon, keduanya saling bergandengan tangan saat menuju wilayah Korea Selatan. Keduanya mengadakan pertemuan di Desa Panmunjom yang berlokasi tidak jauh dari Zona Demiliterisasi (DMZ) antar kedua negara.
ADVERTISEMENT
Pertemuan keduanya pun berbuah manis. Kim dan Moon bersepakat untuk membangun perdamaian antar kedua negara termasuk kesediaan Kim untuk melucuti persenjataan nuklirnya.