6 Perbedaan Debat Pilpres Pertama dan Kedua

Pasangan capres-cawapres Joko Widodo (ketiga kiri) dan Ma'ruf Amin bersalaman dengan pasangan lawan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno usai debat. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)

KPU terus melakukan sejumlah persiapan dan pematangan konsep jelang debat Pilpres kedua yang akan digelar Minggu (17/2) di Hotel Fairmont, Jakarta. Rencananya KPU akan menggelar rapat membahas perisapan debat kedua itu Jumat (25/1).

"Agenda besok sekitar pukul 14.00 WIB atau 16.00 WIB di KPU," kata Ketua KPU Arief Budiman di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (24/1).

Arief menyebut ada perubahan format dalam setiap debat yang total digelar sebanyak 5 kali itu.Di antaranya bertujuan agar para paslon dapat menjalani dabat dengan lebih rileks saat memamparkan visi-misinya.

"Kita akan olah, bagaimana membuat kandidat ini rileks, sehingga dia mampu menyampaikan pesan-pesannya lebih baik, detail, dan mendalam. Ya, mulai dari yang teknis, sampai substansinya," ucap Arief.

Berikut 6 perubahan debat pertama dan kedua:

1. Hanya Diikuti Capres

Pasangan capres cawapres nomor urut 01 dan 02 saling berjabat tangan usai debat pertama pilpres 2019. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)

Debat kedua yang akan digelar pada Minggu (17/2) nanti, tidak akan menghadirkan formasi lengkap capres-cawapres. Namun head to head hanya capres saja yaitu Joko Widodo vs Prabowo Subianto. Cawapres Ma'ruf Amin dan Sandiaga Uno tak ikut debat.

Debat yang akan membahas tema energi, pangan, sumber daya alam, dan lingkungan hidup akan disiarkan langsung RCTI, iNews TV, Global TV, dan MNC TV.

2. Tak Ada Bocoran Soal

Pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan Ma'ruf Amin menjawab pertanyaan saat Debat Pertama Capres & Cawapres 2019. (Foto: Antara/Sigid Kurniawan)

Jika pada debat pertama paslon diberikan kisi-kisi atau bocorana pertanyaan oleh para panelis, maka di debat kedua nanti KPU memastikan tidak akan ada kisi-kisi. Keputusan itu setelah KPU melakukan sejumlah evaluasi dan menerima masukkan dari sejumlah pihak.

"KPU melakukan evaluasi menyeluruh terkait format dan mekanisme debat berikutnya. Salah satu yang dievaluasi adalah terkait isu pemberitahuan abstraksi kisi-kisi soal kepada kandidat," kata komisioner KPU Wahyu Setiawan.

"Sehingga untuk debat berikutnya abstraksi soal yang dibuat panelis tidak diberitahukan kepada kandidat," tegasnya.

3. Moderator Debat

Imam Priyono dan Ira Koesno. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)

Moderator akan berbeda di tiap debat. Pada debat perdana yang berlangsung Kamis (17/1) di Hotel Bidakara, moderator debat adalah Ira Koesno dan Imam Priyono. Penunjukan modeator disepakati KPU bersama TKN, BPN dan stasiun TV penyelenggara debat.

Pada debat kedua nanti, ada sejumlah nama yang diusulkan. Dua yang mengemuka diusulkan TV penyelenggara adalah Najwa Shihab dan Tommy Tjokro. Selain itu nama Karni Ilyas juga muncul sebagai calon moderator.

"Kalau moderator itu kan memang harus dikoordinasikan dengan paslon dalam hal ini TKN dan BPN karena berdasarkan peraturan perundang-undangan. Berbeda dengan panelis, panelis itu mutlak sepenuhnya kewenangan KPU," ucap Wahyu.

4. Durasi Debat Ditambah

Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) berjalan bersama capres no urut 02 Prabowo Subianto sebelum mengikuti Debat Pertama Capres & Cawapres 2019. (Foto: Setneg/Agus Suparto)

Durasi debat kedua nanti juga akan mengalami penambahan. Pada debat pertama duarsi hanya sekitar 89 menit 55 detik atau 90 menit. Perpanjangan durasi debat bertujuan agar capres dapat mempararkan visi-misi dengan jelas dan leluasa.

"Ada penambahan (durasi) sudah oke. Hanya perlu kita bahas secara teknis mendetail berapa jumlah penambahannya. Semua sudah oke hanya berapa waktu penambahannya belum dirumuskan teknis mau ditambah berapa durasinya," jelas Wahyu.

5. Penonton Dikurangi

Suasana debat calon Presiden dan Wakil Presiden 2019 di hotel Bidakara. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)

Pada debat pertama, KPU menyediakan sebanyak 200 kursi yang dibagi menjadi orang 100 untuk pendukung paslon 01 Jokowi-Ma'ruf dan 100 orang untuk pendukung paslon 02 Prabowo-Sandi agar bisa masuk ke dalam ruangan debat.

Setelah dilakukan sejumlah evaluasi, banyaknya orang dalam ruang debat membuat suasana di dalam ruangan menajdi tidak kondusif. Atas dasar itu KPU mempertimbangkan akan mengurangi jumlah pendukung yang akan mendampingi paslon masuk ke dalam ruang debat.

Mengenai berapa jumlahnya, saat ini masih dalam tahap pembahasan bersama.

"Pengurangan dimungkinkan tapi lebih pada pengaturan agar tamu undangan itu lebih tertib dalam menyaksikan debat. Karena kalau rakyat terganggu dalam menyimak debat maka salah satu tujuan debat tidak tercapai," ujar Wahyu.

6. Visi-Misi Dipaparkan Secara Santai

Suasana lebih santai akan hadir di debat kedua. Jokowi dan Prabowo diperbolehkan menyampaikan visi-misinya sambil berdiri atau duduk menggunakan kursi atau sofa yang disediakan.

Begitu juga, kedua capres juga bisa saja hanya duduk saat paslon lain menjelaskan atau menjawab pertanyaan.

Jadwal Debat Pilpres 2019. (Foto: Nunki Pangaribuan/kumparan )