7 Arti Bahasa Tubuh yang Harus Anda Perhatikan

17 Maret 2018 7:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menjaga kontak mata  (Foto: Dok. Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Menjaga kontak mata (Foto: Dok. Pixabay)
ADVERTISEMENT
Jangan main-main dengan bahasa tubuh. Sepertinya itu peringatan yang tepat untuk mereka yang selama ini tidak memperhatikan bahasa tubuhnya. Karena menurut penelitian, sebagian besar manusia lebih bisa mengendalikan ucapannya dari pada mengendalikan bahasa tubuh.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Business Insider, Sabtu (17/3), berbagai penelitian membuktikan bahwa saat menghadapi sebuah situasi, kebanyakan manusia tidak bisa mengendalikan berbagai bahasa tubuh, seperti posisi berdiri, gerakan tangan dan ekspresi wajah. Padahal bahasa tubuh merupakan salah satu hal penting bagi manusia
Menurut beberapa penelitian, bahasa tubuh merupakan salah satu media manusia menyampaikan pesan ke lingkungan sekitarnya. Sehingga akan bahaya jika seorang manusia menciptakan bahasa tubuh yang mungkin saja salah. Berikut beberapa contoh bahasa tubuh yang mungkin harus mulai diperhatikan.
Bersalaman dengan baik. (Foto: Dok. Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Bersalaman dengan baik. (Foto: Dok. Pixabay)
Jabat tangan
Jabat tangan, mungkin terdengar seperti persoalan sepele. Namun, tahukah Anda kalau kepribadian seseorang dapat tergambar ketika jabat tangan?
Dalam laman pribadinya, psikolog di Universitas New Hampshire, Amerika, John D Mayer, mengutip riset dari Universitas Alabama tahun 2000 yang membahas tentang arti jabat tangan. Menurutnya, cara jabatan tangan seseorang merupakan sedikit gambaran dari kepribadian orang itu.
ADVERTISEMENT
Dalam riset itu menyimpulkan, jabat tangan dengan erat menunjukkan bahwa orang tersebut adalah orang yang tegas, lebih sopan, dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi. Namun yang perlu diingat, Anda harus tetap mengontrol seberapa erat jabatan tangan Anda --jangan sampai menyakiti orang yang Anda temui.
Sementara, menurut riset yang diterbitkan oleh Jurnal of Applied Psychology tahun 2008, menunjukkan bahwa orang dengan jabat tangan yang erat, memiliki kecenderungan lebih besar untuk direkrut oleh perusahaan.
Menyembunyikan tangan
Menururt buku "Crazy Good Interviewing" karya John B. Molidor dan Barbara Parus, ketika seseorang berupaya menyembunyikan tangannya, hal tersebut bisa diartikan bahwa orang tersebut seperti sedang memegang sesuatu yang tidak ingin diketahui orang lain.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Malidor dan Parus, profesor dari Universitas Louisville di Amerika, Anita Barbee menganalogikan soal buruknya sikap orang yang menyembunyikan tangannya. Menurutnya hal tersebut sama saja dengan "seseorang mungkin memberitahumu sesuatu, namun isyarat tersebut menunjukkan kalau orang tersebut tak mau menceritakan keseluruhan dari ceritanya".
Ilustrasi cemas (Foto: Dok. Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cemas (Foto: Dok. Thinkstock)
Menyentuh bagian wajah
Sering menyentuh wajah menggambarkan kalau Anda sedang gugup. Seorang mantan anggota FBI dan penulis buku "What Every Body is Saying", Joe Navarro, mengatakan kita bisa merekam orang yang sedang gugup dan memutar ulang rekaman tersebut dengan mempercepatnya, "Hal itu sangat lucu, kita bisa tahu seberapa sering kita menyentuh diri kita sendiri saat sedang berada di bawah tekanan".
Selain meremas wajahnya sendiri, lazimnya orang juga akan mendorong pipi mereka atau menggosok dahi. Menurut Navarro hal tersebut adalah bagian upaya untuk menenangkan diri.
ADVERTISEMENT
Bersedekap
Penelitian membuktikan bahwa kita lebih tertarik pada orang-orang yang ramah, baik ramah secara verbal maupun non verbal.
Orang dengan posisi menyilangkan tangannya ke depan tubuh dianggap tidak ramah. Hal ini diperkuat dengan riset dari Proceedings of the National Academy Of Science, Amerika tahun 2006. Riset tersebut menunjukkan bahwa orang dengan posisi tangan yang disilangkan ke depan lebih sulit mendapatkan pasangan di aplikasi kencan, karena dianggap 'kurang ramah'.
Biarkan tanganmu terlihat. (Foto: Dok. Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Biarkan tanganmu terlihat. (Foto: Dok. Pixabay)
Sama sekali tidak menggerakan tangan
Meski terlihat sederhana, ternyata menggerakkan tangan saat Anda bicara akan membantu orang lain untuk mendapatkan gambaran dari apa yang sedang Anda bicarakan. Ajaklah orang untuk masuk dalam lingkup Anda dengan memperlihatkan gaya bahasa tubuh yang lebih terbuka. Dengan demikian, kamu sedang tidak menyembunyikan sesuatu.
ADVERTISEMENT
Berjalan dengan lamban
Berjalan lamban dapat menyampaikan kesan kurang baik untuk Anda. Menurut Jurnal Psychopathy and Victim Selection tahun 2013, menjelaskan soal bagaimana narapidana memilih calon korbannya. Dan hasilnya, sebagian besar dari mereka memilih calon korban dari bagaimana cara mereka berjalan.
Orang yang berjalan perlahan atau berjalan dengan langkah yang lebih pendek dianggap sebagai sasaran empuk. Namun yang menjadi masalahnya, seseorang biasanya tidak bisa dengan mudah mengubah cara berjalannya. Namun, hal tersebut tetap harus dicoba dan dilatih.
Menghindari kontak mata
Mungkin istilah pandangan pertama menentukan segalanya, adalah benar. Kontak mata dapat membantu seseorang berinteraksi dan membangun empati dengan orang lain.
Riset menunjukkan, ketika mengobrol rata-rata orang dewasa akan melakukan kontak mata antara 30-60 persen. Namun untuk membangun hubungan emosional, ternyata seseorang harus melakukan kontak mata antara 60-70 persen. Meski begitu, jangan sampai tatap mata Anda, membuat lawan bicara tidak nyaman.
ADVERTISEMENT