7 Fakta Pemerkosaan WN Prancis dan Italia di Labuan Bajo

27 Juni 2018 4:53 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tersangka pemerkosa WN Prancis (tengah). (Foto: Dok. Polda NTT)
zoom-in-whitePerbesar
Tersangka pemerkosa WN Prancis (tengah). (Foto: Dok. Polda NTT)
ADVERTISEMENT
Pelaku pemerkosaan WN Prancis di Labuan Bajo memang telah ditangkap. Namun, tindakan kejinya itu tentu tak begitu saja mudah dilupakan.
ADVERTISEMENT
Constatinus Andhi Putra, begitu nama si pelaku. Diusut lebih lanjut kurang lebih sepekan, nyatanya pria berambut ikal itu tak hanya memerkosa WN Prancis, dia juga memerkosa WN Italia.
kumparan merangkum 7 fakta pemerkosaan yang telah dilakukan Constatinus. Berikut fakta-faktanya.
1. Constantinus mengaku sebagai pemandu wisata
Sebelum melakukan aksi bejatnya, Constantinus memperkenalkan dirinya sebagai pemandu wisata kepada turis Prancis. Saat itu korban tengah melancong sendirian dan menunggu biro travel.
Tebing-tebing di Air Terjun Cuncang Wulang (Foto: Flickr/Indonesia Vacanza)
zoom-in-whitePerbesar
Tebing-tebing di Air Terjun Cuncang Wulang (Foto: Flickr/Indonesia Vacanza)
Dia kemudian bertemu dengan pelaku yang saat itu terlihat beritikad baik menawarkan jasa memandu wisata, tepatnya ke air terjun Cunca Wulang. Korban pun akhirnya ikut bersama Constantinus. Namun, sayang seribu sayang, dia justru menjadi korban kebejatan Constanstinus.
Menurut keterangan, Kapolres Manggarai Barat AKBP Julisa Kusuma Wardana, Constantinus bukanlah pemandu resmi di Labuan Bajo.
ADVERTISEMENT
2. Constantinus memerkosa WN Italia sehari setelah memerkosa WN Prancis
Seakan tidak mempunyai rasa takut, Constantinus kembali memerkosa WNA di Labuan Bajo. Kala itu yang menjadi korban adalah seorang WN Italia.
Constantinus bertemu dengan korban di air terjun Cunca Wulang. Masih dengan modus yang sama, Constantinus menawarkan jasa memandu wisata. Keduanya kemudian menaiki motor menuju tempat wisata. Namun, turis Italia itu justru diperkosa di tengah jalan.
3. Constantinus mencekik korban
Sebelum diperkosa, turis Italia mengalami kekerasan dari Constantinus. Saat berjalan bersama rombongan, pelaku memelankan motornya supaya terpisah.
Constantinus dan korban lalu melintas di sebuah jalan setapak. Pelaku kemudian meremas bagian vital korban. Namun, karena korban melawan keduanya pun jatuh dari motor.
Ilustrasi Perkosaan (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Perkosaan (Foto: Pixabay)
Constantinus pun malah semakin berani, dia memaksa korban untuk bersetubuh. Korban tak sudi disetubuhi oleh pelaku. Tanpa ampun, Constantinus justru mencekik dan mengancam korban dengan memanggil teman pelaku untuk memerkosa ramai-ramai.
ADVERTISEMENT
4. Constantinus merampas harta WN Italia
Dalam rangkaian aksi bejatnya, Constantinus merampas tas ransel milik WN Italia. Dalam ransel tersebut ada kartu, uang, dan identitas sekaligus paspor korban.
Pelaku pun pergi begitu saja meninggalkan korban yang saat itu sedang syok.
5. Constantinus mau kabur ke NTB
Setelah berhasil mendapat apa yang diinginkan, Constantinus si predator seks berniat melarikan diri ke NTB pada pagi hari. Dia diduga akan ke NTB dengan menggunakan perahu motor.
Akan tetapi, langkah Constantinus tersebut gagal, polisi berhasil menangkapnya. Constantinus ditangkap tanpa melawan sedikit pun. Polisi kemudian mengamankan sejumlah barang bukti yang dibawa pelaku, berupa uang senilai Rp 400 ribu dan 300 Dollar Australia. Selain itu, sebuah dompet diduga milik turis korban Constantinus juga turut diamankan.
ADVERTISEMENT
6. Constantinus bukan orang asli Labuan Bajo
Berdasarkan keterangan Kapolres Manggarai Barat AKBP Julisa K Wardana, Constantinas bukanlah orang asli Labuan Bajo. Dia merupakan seorang pendantang dari Ende.
7. Constantinus terancam 12 tahun penjara
Akibat ulah bejatnya, kini hukuman telah siap menanti Constantinus. Dia akan dikenakan pasal 285 KUHP dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.
Constantinus saat ini sudah diamankan di Polsek Loura Kabupaten Sumba Barat dan sedang dalam proses pemindahan ke Polres Manggarai Barat. Sementara itu, pihak kepolisian setempat kini tengah berkoordinasi dengan Kedutaan Prancis dan Italia.