7 Fakta Penusukan Jemaah Masjid di Depok

13 Maret 2018 6:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi penyerangan jemaah di Depok. (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi penyerangan jemaah di Depok. (Foto: Raga Imam/kumparan)
ADVERTISEMENT
Silvi (28) nekat menusuk Abduh Rahman (53) yang sedang melaksanakan salat subuh di Masjid Darul Muttaqin, Sawangan, Depok, Minggu (11/3). Berdasarkan keterangan dari masyarakat setempat, Silvi diduga mengalami gangguan jiwa. Selain diduga mengalai gangguan jiwa, banyak fakta lain yang terungkap dari kasus penyerangan tersebut. Berikut kumparan (kumparan.com) rangkum fakta-fakta terkait penyerangan yang dilakukan oleh Silvi terhadap Abduh Rahman.
ADVERTISEMENT
1. Terjadi saat Abduh Rahman mengucapkan takbir
Penyerangan terhadap Abduh terjadi saat salat subuh, ketika itu ia sedang mengangkat kedua tangannya dan mengucapkan takbir rakaat pertama. Secara tiba-tiba Silvi (pelaku penusukan) menghampiri dengan membawa sebilah pisau dan mengarahkannya kepada Abduh. Beruntung, anak Abduh mengetahui tindakan Silvi dan berhasil memperingati ayahnya sehingga dapat menghindari tikaman Silvi yang diduga mengarah ke bagian leher. Walau sempat mengelak, tikaman Silvi berhasil melukai bagian pipi Abduh.
2. Pelaku datangi korban satu hari sebelum penyerangan
Abduh menyebut Silvi terlihat menghampiri rumahnya satu hari sebelum penyerangan. Sabtu (10/3) tepatnya pada pukul 12.00 WIB, Silvi mendatangi rumah Abduh, namun yang bersangkutan tindak membukakan pintu. Kembali, di hari yang sama sekitar pukul 24.00 WIB Silvi kembali lagi ke rumah Abduh, namun karena sudah malam Abduh pun meminta Silvi untuk pulang.
ADVERTISEMENT
3. Penyerangan ke-2 yang dialami Abduh
Ternyata penyerangan terhadap Abduh pada Minggu (11/3) bukanlah yang pertama. Diketahui Silvi pernah melakukan penyerangan terhadap Abduh dengan memukul di bagian leher. Namun kala itu Abduh tidak melaporkan Silvi ke polisi karena menganggap penyerangan itu dapat diselesaikan dengan kekeluargaan.
Korban penyerangan di Depok. (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Korban penyerangan di Depok. (Foto: Raga Imam/kumparan)
4. Pelaku penyerangan sering salat di Masjid
Sebenarnya Silvi bukanlah orang baru yang tinggal di sana. Ia diketahui sudah tinggal semenjak 2011. Selain itu, Silvi pun diketahui sering salat di masjid. Kondisi tersebut membuat jemaah sama sekali tidak curiga terhadap Silvi. Terlebih tidak ada yang menyangka bahwa Silvi akan nekat melakukan tindakan tersebut kepada Abduh.
5. Pelaku diduga dendam kepada Abduh
Menurut keterangan warga yang didapatkan oleh kepolisian, Silvi dikenal suka marah-marah dan memaki warga, bahkan ia sering melakukan hal tersebut kepada anak-anak. Abduh pun merupakan salah satu korban dari amukan Silvi, bahkan Abduh pernah diludahi. Karena tidak terima diperlakukan demikian, Abduh menegur Silvi. Diduga karena tindakan tersebut Silvi menjadi dendam kepada Abduh sehingga nekat melakukan penyerangan.
Lokasi penyerangan jemaah di Depok. (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi penyerangan jemaah di Depok. (Foto: Raga Imam/kumparan)
6. Pelaku pernah diusir istri korban saat pengajian
ADVERTISEMENT
Ternyata bukan hanya kepada Abduh, istri Abduh pun pernah diganggu oleh Silvi. Menurut Abduh kejadian itu sekitar satu tahun yang lalu. Saat itu istrinya tengah melaksanakan pengajian di Masjid At-Taqwa yang berlokasi di kompleks yang sama. Ketika pengajian tengah berlangsung, pelaku mengoceh tidak jelas. Karena dirasa mengganggu berlangsungnya pengajian, istri korban akhirnya mengusir pelaku keluar masjid.
7. Pelaku membayangkan dirinya utusan tuhan yang membasmi Dajal
Menurut imam Masjid Darul Muttaqin, Choeroni (47) yang juga menjadi saksi mata atas kejadian penusukan mengatakan Silvi mengira korban, Abdul Rahman (53) adalah Ghufron. Ghufron sendiri adalah ketua DKM di Mesjid tersebut yang disebut oleh Silvi sebagai Dajjal. Namun saat penyerangan, Silvi yang diduga berniat menikam Ghufron malah menikam Abduh. Banyak yang mengira serangan kepada Abduh merupakan serangan yang salah sasaran.
ADVERTISEMENT