7 Manfaat di Balik Balancing Art

4 Februari 2018 16:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ragam Rock Balancing di dunia (Foto: Instagram @gravityglue)
zoom-in-whitePerbesar
Ragam Rock Balancing di dunia (Foto: Instagram @gravityglue)
ADVERTISEMENT
Balancing Art di Indonesia kini mulai banyak dikenal. Sebanyak 99 tumpukan batu di Sungai Cidahu, Sukabumi, menjadi perbincangan masyarakat karena keunikannya. Rupanya, keunikan tersebut adalah buah dari penerapan Rock Balancing yang merupakan bagian Balancing Art.
ADVERTISEMENT
Balancing Art mengajarkan dua filosofi kehidupan yaitu, memainkan seni ini atau dimainkan oleh seni ini. Jika memainkan seni ini, maka seniman harus bisa mengalahkan egoisme, ambisi hati, pesimisme, dan arogansi dalam diri. Sementara, jika "dimainkan " oleh seni ini, berarti seniman harus lebih bisa melawan sifat-sifat kurang baik yang mungkin muncul saat menekuninya.
Dalam Balancing Art tak hanya membutuhkan kesabaran belaka. Banyak hal di balik itu. Oleh karena itu, apabila seseorang telah "lulus" melakukan Balancing Art, berbagai manfaat akan hadir.
Apa saja manfaatnya? Berikut kumparan (kumparan.com) mengulas manfaat Balancing Art menurut komunitas Balancing Art Indonesia.
1. Melatih Fokus
Rock Balancing (Foto: Instagram @gravityglue)
zoom-in-whitePerbesar
Rock Balancing (Foto: Instagram @gravityglue)
Dalam, Balancing Art ada suatu proses mencari titik nol suatu gravitasi yang disebut "pointed".
ADVERTISEMENT
Proses ini memerlukan energi dan kesabaran ekstra. Sebab, titik nol gravitasi atau "zero point" amatlah kecil. Oleh karena itu, dibutuhkan fokus yang cukup tinggi.
2. Melatih kepekaan
Kepekaan dilatih saat tangan dan perasaan dihadapkan dengan hal sekecil apapun, yaitu "zero point" atau titik sentuh nol gravitasi.
Titik itulah yang menjadikan suatu benda seimbang. Oleh karena itu kepekaan adalah hal yang patut dikuasai.
3. Melatih pernafasan
Dalam proses balancing, pernafasan manusia pun akan terlatih. Getaran tangan akibat pernafasan sangat berpengaruh dalam proses stacking.
4. Berfungsi sebagai terapi
Seni ini menjadi terapi ketika proses di atas telah dilengkapi dan sungguh-sungguh dilakukan dengan metode dan media yang benar. Beban dan pemilihan media dengan eleman yang tepat akan sangat berpengaruh.
ADVERTISEMENT
Gerakan dan pernafasan saat proses stacking ataupun pointed mengalirkan energi dari tangan ke media. Otot-otot tangan yang dilewati energi serta menahan beban membuatnya kembali aktif.
Pernafasan yang baik juga membuat darah terpompa secara tepat ke semua syaraf yang sedang bekerja.
5. Mengontrol emosi
Seni ini adalah meditasi untuk melatih manusia mengontrol emosi dan kesabaran. Oleh karena proses yang terkadang lama dalam penciptaan karya, membuat seniman terlatih bersabar.
Jika seni ini dilakukan di alam, akan lebih baik karena energi elemen alam semua akan bisa dnikmati. Udara, tanah, air, matahari, batu,kayu, dan gravitasi membuat manusia lebih fresh.
6. Mengajarkan optimisme dan pantang menyerah
Kadang ketika manusia membuat karya seni, tak jarang apa yang telah disusun bisa roboh dan hancur berantakan.
ADVERTISEMENT
Semangat untuk membangun kembali adalah bibit optimisme yang dibentuk. Keinginan membuatnya lebih baik membuat imajinasi dan kreativitas manusia terpancing lebih aktif berinovasi.
Ragam Rock Balancing di dunia (Foto: Instagram @gravityglue)
zoom-in-whitePerbesar
Ragam Rock Balancing di dunia (Foto: Instagram @gravityglue)
7. Membuat lebih dekat dengan alam
Hukum gravitasi mengajarkan manusia sifat sederhana. Tidak ada yang hebat dan tidak ada yang paling hebat.
Setinggi apapun manusia, ia akan kembali ke titik nol. Manusia diajarkan untuk selalu sederhana setinggi apapun dan sehebat apapun dirinya.