7 Poin Penting Pidato SBY di HUT ke-17 Partai Demokrat

18 September 2018 8:50 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pidato Politik SBY di HUT Partai Demokrat (Foto: Abror Rizki/Partai Demokrat)
zoom-in-whitePerbesar
Pidato Politik SBY di HUT Partai Demokrat (Foto: Abror Rizki/Partai Demokrat)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan sejumlah poin dalam pidato politiknya di perayaan HUT ke-17 Partai Demokrat.
ADVERTISEMENT
Ada banyak hal yang ia singgung, mulai dari Pilpres 2019, gerakan ganti presiden, hingga pemberitaan media asal Hong Kong, Asia Sentinel, terkait dugaan keterllibatan SBY dalam kasus Bank Century. Berikut 7 poin pidato SBY yang telah kumparan rangkum:
1. SBY sebut Demokrat tidak banyak janji daripada gagal menepati
Di awal pidatonya, SBY sempat menceritakan situasi Indonesia pada masa pemerintahannya di 2004 yang masih belum pulih benar dari krisis moneter tahun 1998. Karena Indonesia pada waktu itu masih dalam masa transisi baik secara politik dan ekonomi, hukum maupun keamanan, ia dan Demokrat enggan memberikan banyak janji.
Pidato Politik SBY di HUT Partai Demokrat (Foto: Abror Rizki/Partai Demokrat)
zoom-in-whitePerbesar
Pidato Politik SBY di HUT Partai Demokrat (Foto: Abror Rizki/Partai Demokrat)
"Itulah sebabnya sebagai presiden saya dan juga Partai Demokrat memilih untuk tidak terlalu banyak berjanji, daripada gagal untuk menepatinya," kata JK di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Senin (17/9).
ADVERTISEMENT
"Tekad kita dulu adalah bekerja sekuat tenaga untuk memulihkan keadaan, dan membuat Indonesia lebih baik lagi," lanjutnya.
2. SBY melihat banyak program pro rakyat pada pemerintahannya dikemas ulang
SBY juga sempat menyinggung keberhasilan di masa pemerintahannya, khususnya beberapa program pro rakyat yang ada pada saat itu.
"Selama 10 tahun saya memimpin Indonesia dengan dukungan Partai Demokrat, kita jalankan berbagai program pro rakyat untuk mengurangi kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan," ujarnya.
SBY pun menjabarkan beberapa program yang berhasil ia jalankan, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), beras miskin (Raskin), program BOS dan bidik misi, BPJS, peningkatan gaji pegawai negeri, serta bantuan subsidi kepada peternak, petani, dan nelayan.
Pidato Politik SBY di HUT Partai Demokrat (Foto: Abror Rizki/Partai Demokrat)
zoom-in-whitePerbesar
Pidato Politik SBY di HUT Partai Demokrat (Foto: Abror Rizki/Partai Demokrat)
Program-program seperti itu, menurut SBY, kini namanya telah dikemas ulang oleh pemerintahan saat ini dengan mengganti nama atau menghilangkan beberapa program. Ia mengaku tidak keberatan dengan hal itu, karena itu merupakan hak pemerintahan saat ini.
ADVERTISEMENT
"Dewasa ini kita mendengar bahwa sebagian dari program-program itu diganti namanya atau dikemas ulang. Sebagian yang lain ditiadakan. Hal ini tentu merupakan hak dari pemerintahan yang sekarang," ucapnya.
3. SBY menilai situasi politik mulai memanas jelang Pemilu 2019
SBY bercerita bagaimana Pemilu 2004 hingga Pemilu 2014 berlangsung adil dan demokratis. Sehingga ia berharap pemerintah mampu mempertahankan jalannya Pemilu 2019 dengan baik seperti di tahun-tahun sebelumnya.
"Menjelang pemilihan umum 2019, politik akan makin memanas. Banyak godaan dan ujian yang akan kita hadapi. Negara kembali akan diuji apakah Pemilu 2019 ini dapat berlangsung secara damai, adil dan demokratis. Peaceful, free and fair election," tuturnya.
"Tiga pemilu sebelumnya, Pemilu 2004, Pemilu 2009 dan Pemilu 2014, berlangsung secara damai, adil dan demokratis. Sejarah akan menguji apakah negara dapat mempertahankan prestasi ini," jelas SBY.
ADVERTISEMENT
4. SBY singgung gerakan menjatuhkan presiden di tengah jalan
SBY mengingatkan masyarakat soal pentingnya politik yang beradab di Pemilu 2019. Ia ingin agar semua pihak saling menghargai saat pergantian kekuasaan, sehingga tak ada lagi gerakan yang berupaya melengserkan kekuasaana presiden secara inkonstitusional.
"Politik juga civilized, atau berkeadaban, jika semua menghormati sistem pergantian kepemimpinan politik, termasuk presiden, dan tidak ada gerakan untuk menjatuhkan presiden di tengah jalan secara inkonstitusional," ucapnya.
Pidato Politik SBY di HUT Partai Demokrat (Foto: Abror Rizki/Partai Demokrat)
zoom-in-whitePerbesar
Pidato Politik SBY di HUT Partai Demokrat (Foto: Abror Rizki/Partai Demokrat)
Ia menilai, politik yang beradab harus mengutamakan kekuasaan yang sesuai amanah rakyat, tidak korupsi, menjamin hak politik rakyat, hingga menjamin demokrasi yang tertib.
"Esensi dari politik yang beradab adalah adanya kekuasaan yang amanah dan tidak korup dalam arti tidak disalahgunakannya kekuasaan itu, terjaminnya hak-hak politik rakyat, termasuk kebebasan berbicara, demokrasi yang tertib, tidak anarkis, dan taat pada pranata hukum, serta pers yang merdeka namun juga bertanggung jawab," ujarnya.
ADVERTISEMENT
5. SBY minta kadernya tidak main isu SARA dan sebar hoaks
SBY meminta kadernya untuk berpolitik dengan fair. Ia juga meminta kadernya tidak memainkan politik identitas.
"Para kader Demokrat yang saya banggakan, saya mengajak Partai Demokrat untuk tidak menjalankan dan masuk ke dalam politik identitas, atau politik SARA," tegasnya.
"Jangan sampai untuk mengejar kemenangan, kita mengorbankan persatuan, persaudaraan, dan kerukunan di antara sesama elemen bangsa. Jangan sampai kita ikut menyemaikan benih-benih perpecahan dan disintegrasi yang sangat membahayakan masa depan bangsa kita," beber SBY lagi.
6. SBY singgung pemberitaan Asia Sentinel soal dugaan keterlibatannya dalam kasus Bank Century
SBY menyebut pemberitaan media Hong Kong, Asia Sentinel soal kasus Bank Century sebagai fitnah besar yang menyerangnya dan partainya, terutama jelang Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
"Minggu ini saya dan Partai Demokrat kembali mendapatkan fitnah besar. Ada pihak asing yang mengarang cerita yang tidak mengandung kebenaran. Korbannya, lagi-lagi SBY dan Partai Demokrat," ungkapnya.
Pidato Politik SBY di HUT Partai Demokrat (Foto: Abror Rizki/Partai Demokrat)
zoom-in-whitePerbesar
Pidato Politik SBY di HUT Partai Demokrat (Foto: Abror Rizki/Partai Demokrat)
SBY memahami fitnah yang menimpanya berujung kemarahan dari kader-kader Demokrat, karena pemberitaan itu dinilai berusaha mengacaukan dan ikut campur dalam urusan bangsa Indonesia. Ia kemudian mengajak seluruh kader Partai Demokrat untuk tidak ikut menyebarkan fitnah dan hoaks.
SBY berjanji akan menggunakan hak hukumnya agar kasus ini dapat terselesaikan. Bahkan, ia juga tak segan untuk mengejar siapa pun yang ingin menghancurkan nama baik Partai Demokrat, baik di dalam maupun di luar negeri.
"Akan kita kejar sampai ke ujung dunia mana pun, yang merusak dan menghancurkan nama baik kita. Ini juga berlaku bagi pihak-pihak di dalam negeri yang ikut-ikutan memfitnah dan merusak kehormatan kita," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
7. SBY ingatkan peserta Pemilu 2019 akan halalkan segala cara untuk menang
SBY mengingatkan kadernya soal potensi peserta pemilu yang akan menghalalkan segala cara untuk memenangi Pemilu 2019.
"Kita akan diuji, apakah untuk meraih kemenangan dalam pemilu, ada yang tergoda menghalalkan segala cara. Termasuk menyalahgunakan kekuasaan, melanggar undang-undang serta menghalang-halangi pihak lain untuk menjalankan kampanye pemilu yang semestinya," tegasnya.
Selain itu, SBY mengatakan Pemilu 2019 akan diuji apakah bebeas dari intimidasi mengganggu hak rakyat menggunakan hak pilihnya. Ia mengatakan, siapa pun tak boleh memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk mengintimidasi seseorang memilih salah satu paslon di Pemilu 2019.
"Kita akan diuji apakah pemilu ini bebas dari intimidasi yang akan mengganggu kedaulatan rakyat untuk menjatuhkan pilihannya. Kekuatan atau power yang dimiliki oleh siapa pun tidaklah boleh untuk mengintimidasi dan memaksa seseorang agar memilih kandidat atau partai politik tertentu," pungkasnya.
ADVERTISEMENT