720 Pengacara Peradi Bergabung Bela Rizal Ramli Lawan NasDem

17 September 2018 17:43 WIB
Rizal Ramli tekan kesepakatan dengan Peradi. (Foto: Mirsan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rizal Ramli tekan kesepakatan dengan Peradi. (Foto: Mirsan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Konflik Rizal Ramli dengan Partai NasDem berbuntut panjang. Setelah NasDem melaporkan Rizal ke Polda Metro Jaya, Rizal Ramli melawan dengan meminta bantuan ke Peradi (Perhimpunan Advokat Indonesia).
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Pembina Peradi Otto Hasibuan mengklaim sebanyak 720 advokat Peradi dari seluruh Indonesia sudah bergabung untuk mendukung Rizal Ramli. Otto mengatakan para advokat tersebut bergabung tanpa minta imbalan.
“Bahwa ternyata ada 720 orang yang sudah mendaftar sebagai pengacara Rizal Ramli, mendaftar lewat surat dan WhatsApp. Sebagian ini menunjukkan bukan main-main, mereka sangat perihatin, kita berpendapat sebaiknya pendapat itu dilindungi,” kata Otto di Grand Slipi Tower, Jakarta Barat, Senin (17/9).
Otto menilai laporan Partai NasDem salah sasaran. Sebab kata Otto, Rizal Ramli sama sekali tidak pernah menyebut Partai NasDem dalam diskusi di TV beberapa waktu lalu.
“Sedangkan di diskusi Rizal Ramli tidak mengatakan ada NasDem, tapi hanya menyebut Surya Paloh, tidak ada kata-kata menyebut NasDem, sehingga somasi ini tidak tepat,” imbuh Otto.
Rizal Ramli (tengah) bersama advokat dari Peradi di Grand Slipi Tower, Jakarta Barat. (Foto: Mirsan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Rizal Ramli (tengah) bersama advokat dari Peradi di Grand Slipi Tower, Jakarta Barat. (Foto: Mirsan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sementara itu Rizal mengungkapkan, selama diskusi tidak pernah menyebut Partai NasDem. Rizal juga menegaskan akan mempertimbangkan menuntut balik Partai NasDem.
“Kami mempertimbangkan nuntut balik. Enak banget rusak reputasi Rizal Ramli. Enak saja saya menyebut saya fitnah, kita akan minta KPK bongkar kasus ini,” ujar Rizal.
Di kesempatan itu, Rizal juga berterima kasih atas bantuan hukum yang diberikan Peradi. “Sebetulnya masalahnya sederhana kami tidak pernah menyebut nama Partai NasDem, kok partainya merasa tersinggung, gak pernah dalam kalimat kami,” tandasnya.
“Esensinya sederhana, cara cari uang politik paling gampang dengan impor pangan. Karena harga daging di Indonesia jauh lebih mahal dibanding Australia dan Bangkok,” pungkasnya.
Partai Nasdem melaporkan Rizal Ramli ke Polda Metro Jaya, karena dianggap mencemarkan nama baik dan fitnah terhadap Ketua Umum Nasdem, Surya Paloh. Hal itu terkait kritik Rizal atas kebijakan impor yang diambil Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, yang merupakan politisi Partai Nasdem.
ADVERTISEMENT