8 Aksi Kelompok Rompi Kuning di Prancis Sejak November 2018

12 Januari 2019 3:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Unjuk rasa rompi kuning di Paris, Prancis, (8/12/2018). (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
zoom-in-whitePerbesar
Unjuk rasa rompi kuning di Paris, Prancis, (8/12/2018). (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
ADVERTISEMENT
Gerakan kelompok Gilets Jaunes atau Rompi Kuning sedang bergeliat di Prancis. Naiknya harga bahan bakar, tingginya biaya hidup, dan kebijakan pajak yang memberatkan kelas menengah dan pekerja menjadi pendorong utama gerakkan tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk protes terhadap kebijakkan ekonomi yang memberatkan mereka, kelompok Rompi Kuning telah melakukan beberapa aksi demonstrasi di jalan. Bentrokan dan kerusuhan yang terjadi membuat aksi mereka dianggap sebagai aksi yang paling brutal sejak kerusuhan di bulan Mei 1968 di Prancis.
Dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan, Rompi Kuning telah melakukan delapan aksi protes. Aksi apa saja yang telah mereka lakukan sampai sekarang?
1. Aksi 17 November
Aksi yang dilakukan pada tanggal 17 November 2018 adalah aksi pertama yang dilakukan oleh Rompi Kuning. Ada lebih dari 300 ribu orang berpartisipasi dalam aksi tersebut di seluruh Prancis. Mereka membuat barikade dan memblokir jalan-jalan. Selain itu mereka juga memblokir 10 depot bahan bakar.
ADVERTISEMENT
Pada aksi pertama ini, seorang wanita berumur 63 tahun terlindas motor ketika sedang berdemonstrasi di Le Pont-de-Beauvoisin. Seorang pengendara motor tewas tertabrak sebuah mobil yang berusaha menghindari barikade. Totalnya 585 warga mengalami luka ringan dan 16 warga mengalami luka parah. Tak luput 118 polisi juga terluka.
Seorang demonstran anti pemerintah "Rompi Kuning" saat berhadapan dengan polisi di Paris, Prancis, pada Sabtu (5/1/2019). (Foto: AFP/Abdul ABEISSA)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang demonstran anti pemerintah "Rompi Kuning" saat berhadapan dengan polisi di Paris, Prancis, pada Sabtu (5/1/2019). (Foto: AFP/Abdul ABEISSA)
2. Aksi 24 November
Aksi kedua ini dilakukan di Champ de Mars, Paris atas izin dari Kementerian Dalam Negeri Prancis. Namun, protes yang dihadiri oleh 106 ribu orang dari seluruh Prancis tersebut berubah menjadi kerusuhan. Para demonstran menyalakan api, merobohkan papan jalan, membuat barikade, dan menghancurkan jalan. Kerusuhan di Paris ini telah membuat Prancis mengalami kerugian sebesar 1.5 juta Euro (lebih dari 24 milyar rupiah). Dua ratus orang dikerahkan untuk memperbaiki kerusakan yang telah diperbuat oleh Rompi Kuning.
ADVERTISEMENT
3. Aksi 1 Desember
Tujuan utama aksi ini adalah menuntut Presiden Emmanuel Macron untuk mundur dari jabatannya. Bandara di Nantes dan akses ke bandara Nice dikuasai oleh Rompi Kuning. Jalan tol turut diblokir oleh mereka.
Di Marseille, seorang wanita berumur 80 tahun yang merupakan non-partisipan Rompi Kuning terkena gas air mata yang disemprotkan polisi. Ia-pun akhirnya tewas. Salah satu penggerak Rompi Kuning terbunuh ketika mobil yang dikendarainya tertabrak truk yang sedang berhenti pada barikade. Lebih dari 100 mobil dibakar di Paris. Monumen Arc de Triomphe dirusak.
Wali kota Paris mengatakan bahwa kerugian yang dialami sekitar 3-4 juta Euro (sekitar 48-65 milyar rupiah).
Unjuk rasa rompi kuning di Paris, Prancis, (8/12/2018). (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
zoom-in-whitePerbesar
Unjuk rasa rompi kuning di Paris, Prancis, (8/12/2018). (Foto: REUTERS/Benoit Tessier)
4. Aksi 8 Desember
Aksi di daerah Le Puy-en-Velay berubah menjadi kerusuhan. Festival cahaya yang sedang dilaksanakan di Lyon dan Saint-Étienne turut dirusak. Sementara di Lyon, jalanan lagi-lagi diblokir.
ADVERTISEMENT
Di Paris, banyak toko tutup untuk mengantisipasi kerusuhan. Museum Louvre, Menara Eiffel, dan Opera Paris juga ikut ditutup. Polisi membuat pagar baja dan meletakkan kendaraan besar di sekeliling kediaman presiden Prancis sebagai antisipasi kerusuhan.
5. Aksi 15 Desember
Ada sekitar 8000 polisi yang dikerahkan untuk menjaga 2200 demonstran di Paris. Sementara di seluruh Prancis, Kementrian Dalam Negeri memperkirakan ada sekitar 66.000 orang yang turun ke jalan. Konflik muncul di Bordeaux, Toulouse, Marseille, Lyon, dan Paris.
Petugas membersihkan dampak dari protes massa rompi kuning di kota Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas membersihkan dampak dari protes massa rompi kuning di kota Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)
6. Aksi 22 Desember
Demonstrasi terus dilakukan di seluruh Prancis dengan partisipan mencapai 38.600 orang termasuk 2200 yang ada di Paris saja. Istana Versailles harus ditutup untuk mengantisipasi kerusuhan.
Seorang supir truk dan anggota Rompi Kuning bernama Éric Drouet (33) ditangkap polisi karena telah mengorganisir sebuah demonstrasi tanpa pemberitahuan sebelumnya. Ia juga ditangkap karena tuduhan kekerasan yang dilakukan. Ia sebelumnya mengajak para demonstran melalui Facebook untuk melakukan aksi di Versailles. Namun, setelah tahu Versailles akan tutup, ia memindahkan aksinya ke Montmartre.
ADVERTISEMENT
Jalan-jalan menuju ke negara tetangga, Swiss, Spanyol, Italia, Jerman, dan Belgia diblokir. Totalnya ada 220 orang ditangkap, termasuk 142 di Paris. Satu orang penggerak Rompi Kuning lagi-lagi tewas ketika mobilnya menghantam truk yang berhenti di Perpignan.
Massa rompi kuning melakukan aksi protes di kota Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)
zoom-in-whitePerbesar
Massa rompi kuning melakukan aksi protes di kota Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)
7. Aksi 29 Desember
Ada protes yang dilakukan di depan Bank Prancis di Rouen. Sementara di Paris, para demonstran melakukan aksi protesnya di depan stasiun BFM-TV.
8. Aksi 5 Januari
Aksi pertama di tahun 2019 membawa 50 ribu orang turun ke jalan. Beberapa gedung pemerintah di Paris dan Rennes dirusak.
Para demonstran perempuan melakukan aksinya secara terpisah di Paris, Toulouse, dan Caen. Agenda aksi mereka adalah ingin terciptanya komunikasi bukan kekerasan atau kerusuhan.
Aksi protes rompi kuning di kota Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi protes rompi kuning di kota Paris, Prancis. (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)
ADVERTISEMENT