8 Pelaku Prostitusi Online Ditangkap di Apartemen Kebagusan City
PerbesarADVERTISEMENT
Tim keamanan Apartemen Kebagusan City dibantu kepolisian menggerebek sebuah unit apartemen karena terindikasi melakukan praktik prostitusi online. Dari penggerebakan itu 8 orang ditangkap, termasuk seorang muncikari.
ADVERTISEMENT
Kepala Sekuriti Apartemen Kebagusan City, Bernard T. Wahyu Wiryanata mengatakan, operasi dan penggerebekan semacam ini memang dilakukan rutin. Pihak keamanan apartemen bekerja sama dengan kepolisian hingga Satpol PP dalam melakukan operasi.
"Kita sangat ketat, di sini sebulan bisa 2 kali. Kita tidak bekerja sendiri, kita libatkan teman-teman dari Satpol PP, Babinsa sama dari polsek atau polres setempat dengan Tim Eagle One Polres Jakarta Selatan, sama Polsek Pasar Minggu," kata Bernard usai penggerebekan, Kamis (14/3).
Razia tidak hanya dilakukan bagi para pelaku prostitusi online. Razia juga dilakukan untuk kasus lainnya seperti kasus narkoba.
"Kita dapat sekitar 8 orang pelaku prostitusi online, 5 perempuan, 3 laki-laki. Ada satu yang mengaku membantu menjual. Jadi ada satu muncikari," ungkap dia.
Dia ditugaskan untuk mencari pelanggan bagi para pekerja seks yang ada di kelompok mereka. Muncikari asal Bandung ini memang diminta khusus oleh teman-temannya untuk mencari pelanggan. Biasanya mereka menjual diri lewat berbagai sosial media.
ADVERTISEMENT
"Grup ini dia 1 unit ada 3 perempuan, 1 laki-laki. Mereka memperdagangkan dirinya sendiri perempuan itu dibantu dari laki-lakinya yang dari Bandung itu baru datang ini. Mereka sewa sudah 2 hari di sini. Dan satu memperdagangkan dirinya sendiri, sudah 7 bulan di sini tapi belum ke detect," jelas dia.
Penggerebekan ini berawal dari kecurigaan pihak keamanan dengan aktivitas para pelaku. Lewat kamera CCTV, mereka mencurigai aktivitas mereka karena kerap membawa pria yang berbeda-beda dalam satu hari ke unit apartemen mereka.
"Kita ada CCTV lengkap. Jadi kita bisa pantau orang-orang yang mencurigakan ada perempuan. Dia naik membawa tamu bergantian sehari bisa 4 kali, 5 kali dan dalam radar kita. Kita download juga aplikasinya, kita coba chatting memang mereka jualan ya sudah kita tunggu," ucap dia.
Setelah ditangkap, mereka menjalani pemeriksaan awal. Bila cukup bukti dan memenuhi unsur pidana, pelaku langsung dibawa ke kantor polisi untuk ditindaklanjuti. Sedangkan yang tidak memenuhi unsur pidana, diserahkan ke Dinas Sosial untuk dibina.
ADVERTISEMENT