8 WNA Masih Belum Ditemukan Akibat Bencana di Sulawesi Tengah

1 Oktober 2018 16:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
warga menunggu kedatangan pesawat di Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie, Palu. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
warga menunggu kedatangan pesawat di Bandar Udara Mutiara SIS Al-Jufrie, Palu. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Tak hanya warga lokal Palu dan Donggala, warga negara asing (WNA) juga turut menjadi korban. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut ada 8 warga negara yang masih belum diketahui keberadaannya.
ADVERTISEMENT
Kepala Humas dan Pusat Data BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, di Palu dan Donggala terdapat 114 orang warga negara asing. Delapan di antaranya yang belum ditemukan adalah seorang warga Belgia, seorang warga Korea Selatan, dan enam orang warga Prancis.
Selain yang hilang, BNPB juga mencatat sejumlah WNA yang telah meninggalkan Palu dan Donggala. Beberapa di antaranya, sebut Sutopo, ada di bandara.
"Warga negara asal Belgia satu orang sudah dievakuasi ke Jakarta," kata Sutopo di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Senin (1/10).
Berikut daftar WNA yang telah didata BNPB:
- Seorang WN Singapura dievakuasi ke Jakarta.
- Seorang WN Spanyol dievakuasi ke Ternate.
- 3 WN Malaysia telah berada di Bandara Mutiara Palu, seorang lainnya ada di rumah sakit.
ADVERTISEMENT
- 10 WN Vietnam berada di Posko Bandara Mutiara Palu.
- 32 WN Thailand di Palu, 15 orang di Bandara Mutiara Palu, sisanya masih menggunggu evakuasi.
- 21 WN China di Hotel Best Western Palu dalam kondisi aman.
- 7 WN Srilangka dalam keadaan aman, sudah dihubungi kedutaanya.
- 9 WN Belanda dalam keadaan aman di Donggala,
- 20 WN Jerman dalam keadaan aman, dua orang berada di Bandara Mutiara Palu, sisanya di Donggala.
- Seorang WN Swiss aman di Donggala.
Menurut Sutopo, Kemenlu terus berkoordinasi dengan petugas-petugas yang ada di lapangan untuk melakukan evakuasi para warga negara asing tersebut.
"Mereka kami keluarkan, kami bawa ke luar wilayah Palu dan Donggala, baik melalui pesawat atau transportasi yang mudah untuk keluar dari wilayah bencana," sebutnya.
ADVERTISEMENT