news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

800 Ribu Pekerja di AS Akan Kehilangan Gaji Bulan Ini karena Shutdown

11 Januari 2019 6:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja serikat berdemonstrasi di depan Gedung Putih, Washington DC. (Foto: NICHOLAS KAMM / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja serikat berdemonstrasi di depan Gedung Putih, Washington DC. (Foto: NICHOLAS KAMM / AFP)
ADVERTISEMENT
Pemerintah Amerika Serikat (AS) hingga kini masih mengalami shutdown. Shutdown terjadi akibat tidak diperolehnya kesepakatan anggaran operasional negara untuk setahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Shutdown di AS terjadi pada tanggal 22 Desember karena permintaan Presiden Donald Trump soal dana pembangunan tembok perbatasan di Meksiko tak disetujui Kongres. Bahkan shutdown sudah mengancam keberlangsungan berbagai pekerjaan lembaga pemerintahan.
Dilansir Reuters, Jumat (11/1), akan ada 800 ribu karyawan yang bekerja di kantor-kantor pemerintah tak akan mendapatkan gaji di bulan ini. Meskipun ada beberapa pekerjaan masih dapat gaji karena dianggap 'penting' oleh negara, seperti penjaga penjara dan petugas keamanan bandara.
Suasana di Depan Gedung Putih. (Foto: AP Photo/Pablo Martinez Monsivais)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Depan Gedung Putih. (Foto: AP Photo/Pablo Martinez Monsivais)
Mereka dianggap menjaga keamanan nasional dan harus terus bekerja. Tak hanya itu, di FBI, sebagian orang tetap harus bekerja. Meski saat ini ada kekhawatiran di tubuh FBI karena dana operasi rahasia, kemudian dana operasional biro mulau mengering.
"Ada kekhawatiran bahwa dana operasional biro yang memerlukan penyelidikan termasuk operasi rahasia yang sensitif sudah mulai mengering," kata Presiden Asosiasi Agen FBI, Tom O'Connor.
ADVERTISEMENT
Shutdown kali ini menjadi yang terpanjang dalam sejarah AS apabila masih terjadi hingga Sabtu (12/1). Bahkan Trump sempat mengatakan shutdown ini bisa berlanjut selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.
Suasana di Depan Gedung Putih. (Foto: AP Photo/Pablo Martinez Monsivais)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Depan Gedung Putih. (Foto: AP Photo/Pablo Martinez Monsivais)
Sebelumnya, pada Rabu (9/1), Trump menggelar rapat dengan Ketua Kongres Nancy Peloci dan Ketua Senat Chuck Schumer, keduanya dari Demokrat. Pada rapat itu, Trump yang diusung Partai Republik, langsung keluar ketika Pelosi bilang tetap tidak akan mendanai temboknya.
"Baru saja meninggalkan rapat dengan Chuck dan Nancy. Buang-buang waktu saja," tulis Trump di akun Twitternya.
"Saya bertanya apa yang akan terjadi dalam 30 hari jika saya membuka semua, apakah kalian akan menyetujui Keamanan Perbatasan termasuk Tembok atau Pagar Baja? Nancy mengatakan, TIDAK. Saya katakan bye-bye," lanjut Trump.
ADVERTISEMENT