9 Hal yang Harus Kamu Ketahui tentang Demo Ojek Online

28 Maret 2018 7:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi Unjuk rasa Ojek Online (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi Unjuk rasa Ojek Online (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ribuan driver ojek online menggelar aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (27/3). Mereka menolak isi Permenhub Nomor 108 Tahun 2017 dan menuntut supaya pemerintah melegalkan ojek online sebagai transportasi resmi.
ADVERTISEMENT
Aksi unjuk rasa itu dilakukan para driver yang tergabung dalam Gerakan Aksi Roda Dua Indonesia (GARDA). Gerakan tersebut berisi driver ojek online Uber, GoJek dan Grab dari berbagai daerah di Tanah Air.
kumparan (kumparan.com) merangkum sembilan hal yang harus kamu ketahui dari aksi unjuk rasa pada Selasa (27/3) kemarin.
1. Unjuk Rasa dengan Dua Tuntutan
Aksi pengemudi ojek online. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi pengemudi ojek online. (Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Koordinator massa aksi GARDA, Badai, mengatakan ada beberapa hal penting yang disampaikan para driver ojek online kepada Presiden Jokowi.
Adapun isi tuntutan itu berupa pengakuan legal eksistensi sebagai bagian dari sistem transportasi nasional, dan adanya kenaikan penetapan tarif standar dengan nilai yang wajar, yaitu Rp 4.000 per kilometer.
"Hari ini ada yang ingin kita sampaikan di antaranya pengakuan legal eksistensi peranan dan fungsi ojol sebagai bagian dari sistem transportasi nasional, kemudian penetapan tarif standar dengan nilai yang wajar yaitu Rp 4.000 per kilometer, dan adanya perlindungan hukum dan keadilan bagi ojek online sebagai bagian dari tenaga kerja Indonesia," ujar Badai kepada kumparan di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
2. Sweeping Ojek Online yang Bawa Penumpang
Sweeping Ojek Online (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Sweeping Ojek Online (Foto: Istimewa)
Di sela aksi massa ojek online di Istana, di beberapa titik lain terdapat sweeping bagi driver ojek online yang tetap mengambil penumpang. Seperti di kawasan Jakarta Timur, beberapa ojek online yang tengah menarik penumpang diberhentikan.
"Berhenti berhenti. Ayo solider dong sama yang aksi ke Istana," kata seorang driver ojek online.
Si pengendara yang membawa penumpang lalu menurunkan penumpangnya. Kemudian si penumpang pergi dan naik angkutan umum. Insiden ini amat sangat disayangkan, si penumpang tak mendapat layanan maksimal. Tak lama seorang driver ojek online memberi tahu temannya, bila ingin tetap narik sebaiknya memakai jaket terbalik.
3. Rela Tak Bawa Uang Demi Tuntutan
Aksi unjuk rasa yang digelar praktis membuat para pengendara ojek online berhenti mengambil pesanan jasa dari pelanggannya. Meski demikian, mereka tidak khawatir dengan pendapatan untuk hari ini.
ADVERTISEMENT
Seorang pengendara dalam komunitas Under Limited Kota Tua, Budi Santoso (35), mengatakan tidak masalah jika sehari tanpa mengambil pesanan yang berarti tidak membawa pulang uang. Budi sudah mengakali pemasukkannya untuk hari ini dengan hasil 'tarikan' kemarin malam.
"Uangnya langsung kasih istri,” ujar Budi kepada kumparan.
Budi yakin dengan begitu istrinya tidak akan marah meski seharian harus ikut demo. “Jadi istri tahu dan tidak masalah hari ini ikut aksi,” lanjut Budi yang datang bersama 30 rekannya.
4. Jalan Merdeka Barat Ditutup
Pengamanan di Medan Merdeka Utara (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pengamanan di Medan Merdeka Utara (Foto: Reki Febrian/kumparan)
Selama demonstrasi pengendara ojek online berlangsung, polisi mengalihkan kendaraan di lingkar Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Pengalihan dilakukan polisi karena demonstran berencana melakukan long march dari kawasan Monumen Nasional menuju depan Istana Negara.
ADVERTISEMENT
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Roma Hutajulu menyebutkan, pengalihan berlangsung untuk kendaraan yang mengarah dari Jalan Medan Merdeka Barat depan Istana Merdeka. Kendaraan yang hendak melintasi jalan tersebut diarahkan ke Jalan Medan Merdeka Selatan. Roma merencanakan, pengalihan tidak berlangsung sepanjang hari.
"Sementara saya alihkan ini," katanya kepada kumparan.
5. Order Fiktif Bertebaran selama Aksi Berlangsung
Order fiktif dari driver Ojek Online (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Order fiktif dari driver Ojek Online (Foto: Istimewa)
Order fiktif (opik) datang mengerjai para driver ojek online yang tetap narik. Entah siapa pelakunya, tapi di dalam order fiktif itu tertuang pesan agar para driver tak narik, tetapi ikut aksi di Monas.
Pesan-pesan order fiktif itu ramai sejak Selasa (27/3) pagi. Tak sedikit para driver yang narik mendapatkan opik. Mau tak mau mereka langsung men-cancel pesanan itu.
ADVERTISEMENT
Pemesan order fiktif itu juga memakai banyak nama. Mulai dari Drs Keparat sampai satpam. Pesanan order mereka juga macam-macam.
Beberapa driver online yang diwawancara mengaku memang tak ikut aksi. Mereka memilih menarik penumpang, tetapi bukan berarti tak mendukung.
Mereka mengaku memberi doa agar perjuangan rekan-rekan mereka sukses. Soal order fiktif disertai pesan-pesan mengajak aksi, para driver ini juga menganggapnya biasa tak serius. Mereka memaklumi ada yang memaksa untuk ikut aksi.
6. Lima Perwakilan Ojek Online Temui Jokowi
Aksi unjuk rasa ojek online di Monas. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi unjuk rasa ojek online di Monas. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
Setelah massa pengendara ojek online berorasi sejak pagi hingga siang, perwakilan mereka diajak masuk ke Istana.
Seorang perwakilan mengaku dijanjikan untuk bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo. Andreanes dari Solidaritas Driver Gojek yang diajak masuk mengatakan, dirinya akan menyampaikan masalah yang mereka alami kepada Jokowi.
ADVERTISEMENT
“Kami akan menyampaikan apa yang kami keluhkan, yakni regulasi dan payung hukum. Kami mencoba meminta hal tersebut dari Pak Presiden,” ujar Andreanes.
Kelima perwakilan demonstran itu masuk ke Istana Kepresidenan, Jakarta pada 12.30 WIB. Sebelum masuk mereka diperiksa langsung oleh Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Roma Hutajulu. Roma tampak ikut masuk ke Kompleks Istana Kepresidenan bersama perwakilan demonstran.
“Nantinya kami menunggu saja, apa yang akan dikatakan Pak Jokowi. Yang jelas tuntutan kami akan kami sampaikan,” pungkas Andreanes.
7. Sepeda Motor Ojek Online di Kempiskan di Jaksel
Ojek online yang mangkal akan digembosi. (Foto: Dok. Dishub Jaksel)
zoom-in-whitePerbesar
Ojek online yang mangkal akan digembosi. (Foto: Dok. Dishub Jaksel)
Di tempat terpisah, tepatnya di kawasan Jakarta Selatan, Dishub Jaksel justru tampak mencabut pentil sepeda motor para driver yang mangkal sembarangan. Hal itu dilakukan demi meminimalisir jumlah kemacetan yang kerap terjadi.
ADVERTISEMENT
"Ojek online akan kita tertibkan. Sebab kerap menimbulkan kemacetan saat naik turunkan penumpang dan juga mangkal," kata Kepala Sudin Perhubungan Jakarta Selatan, Christianto.
8. Jokowi Berjanji Selesaikan Masalah Hari Ini
Presiden Joko Widodo. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo. (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
T Rahman, seorang perwakilan demonstran yang bertemu Jokowi, mengaku sudah mencurahkan masalah para pengendara ojek online. Masalah yang disampaikan juga ikut didengarkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Menurut Rahman, Jokowi kaget dengan penurunan tarif ojek online yang dia ceritakan.
"Saya gambarkan, dulu saya pernah rasakan (dibayar) Rp 4.000 perkilo (meter). Waktu tarif masih Rp 4.000 perkilo saya bisa bawa pulang duit dalam dua hari Rp 1,5 juta sampai Rp 1,2 juta. Sekarang cuma Rp 1.600 perkilo," kata Rahman saat berorasi di depan Istana Merdeka.
ADVERTISEMENT
Setelah mendengar cerita, Rahman mengatakan Jokowi terkejut. Jokowi kemudian meminta Budi Karya agar menyelesaikan permasalahan tarif yang dialami ojek online pada Rabu (28/3).
9. #DeleteUber Tutup Aksi Demo Diver Ojol
Komunitas Uber Mainstream (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Komunitas Uber Mainstream (Foto: Reki Febrian/kumparan)
Selasa (27/3), merupakan hari terakhir bagi para driver Uber untuk turun ke jalan bersama rekan-rekan mereka Aliansi Driver Online. Pasalnya, mulai tanggal 8 April, Uber akan diakuisisi oleh Grab.
“Saya ucapkan good bye kepada Uber, akhirnya mereka angkat kaki dari Indonesia,” ujar salah satu koordinator aksi dari Uber, Yudha Al Janata, usai aksi.