Penghulu AM Bakri dan Menkes: Pelapor Gratifikasi Terbanyak KPK

13 April 2018 9:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mata uang Indonesia, Rupiah. (Foto: Reuters/Thomas White)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mata uang Indonesia, Rupiah. (Foto: Reuters/Thomas White)
ADVERTISEMENT
Mungkin sebagian orang masih menerka tentang siapa saja orang yang tergolong paling sering melaporkan penerimaan yang diperolehnya terkait jabatan yang diembannya ke KPK. Tak ada yang mengira bahwa seorang penghululah yang menjadi orang yang paling rajin melaporkan penerimaan yang diterimanya.
ADVERTISEMENT
Ia adalah Abdurrahman Muhammad Bakri, seorang penghulu yang rajin melaporkan penerimaan terkait pekerjaannya sebagai penghulu. Tak kurang dari 59 kali sudah Abdurrahman melaporkan penerimaan yang diperolehnya.
Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdiono menyebut pelaporan yang dilakukan oleh Abdurrahman adalah dalam bentuk penerimaan amplop saat dirinya menjalankan tugasnya sebagai penghulu.
"Yang dilaporkan berkenaan dengan penerimaan amplop saat dia menjalankan pekerjaannya sebagai penghulu," ujar Giri Suprapdiono saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Jumat (13/4).
Dari total 59 laporan penerimaan yang disampaikannya, Giri menambahkan ada sekitar 57 laporan yang dinyatakan KPK sebagai milik negara.
"Dari 59 laporan yang disampaikan, KPK memutuskan 57 di antaranya adalah milik negara," kata Giri.
Menkes Nila Moeloek. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menkes Nila Moeloek. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Sementara itu setelah Abdurrahman Muhammad Bakri, yang bercokol di urutan kedua sebagai pelapor gratifikasi terbanyak di KPK adalah Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila F Moeloek dengan 50 kali pelaporan.
ADVERTISEMENT
Menkes Nila tak sendiri dalam bagan 10 besar pelapor gratifikasi terbanyak KPK, ada juga Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno di peringkat kelima dengan 21 kali laporan. Serta menyusul di peringkat keenam Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dengan 18 laporan.
Berikut daftar pelapor gratifikasi terbanyak sejak 2015 sampai 31 Maret 2018:
Laporan Gratifikasi KPK. (Foto: Dok. KPK)
zoom-in-whitePerbesar
Laporan Gratifikasi KPK. (Foto: Dok. KPK)