news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

ACT Berangkatkan Tim ke 5 Negara untuk Bantu Muslim Uighur

21 Desember 2018 12:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden ACT, Syuhelmaidi Syukur. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden ACT, Syuhelmaidi Syukur. (Foto: Muhammad Lutfan Darmawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aksi Cepat Tanggap (ACT) akan memberangkatkan tim ke lima negara untuk membantu etnis Uighur. Salah satu negara yang akan didatangi langsung adalah Xinjiang, China, tempat etnis ini diduga mengalami penindasan.
ADVERTISEMENT
Menurut Wakil Presiden ACT Syuhelmaidi Syukur kelima negara tersebut adalah Turki, Kazakhstan, Turkistan, Uzbekistan, dan China. Menurut laporan yang diterima ACT, di empat negara selain Cina, terdapat pengungsi-pengungsi etnis Uighur yang juga membutuhkan bantuan.
"Kalau (untuk) Turki, tim sudah berangkat dan kita punya kantor perwakilan ACT di Turki. Jadi relatif tinggal lanjutkan program yang lama, cuma kita tinggal tingkatkan lagi volume bantuan kita," kata Syuhelmaidi dalam jumpa pers di Kantor ACT, Menara 165, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Jumat (21/12).
Menurutnya, untuk di Turki, ACT sudah memberikan bantuan berupa beasiswa kepada 100 anak etnis Uighur. Mereka pun akan di-assesment ulang untuk tahu kebutuhan mendesak yang mereka butuhkan.
Suku Uighur. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Suku Uighur. (Foto: Wikimedia Commons)
"Kemarin kita sudah berikan bantuan 100 beasiswa untuk pengungsi di Turki. Yang orang tuanya sebetulnya masih di Xinjiang, tapi mereka enggak bisa balik, enggak bisa komunikasi dengan keluarga mereka. Kita akan tingkatkan jumlahnya. Tim sedang lakukan assesment ulang mengenai (pengungsi Uighur) di Turki," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk pengungsi di Kazakhstan, Turkistan, dan Uzbekistan, ACT mendapat laporan ada sekitar 500 ribu orang di sana. Nantinya, ACT akan masuk dan memberikan bantuan kepada para pengungsi tersebut.
"Di Kazakhstan, Turkistan, dan Uzbekistan, tiga negara yang berdekatan kita sedang proses visa tapi kita sudah komunikasi dengan mitra yang di sana. Kita di sana ada dua program yang sudah jalan. Pertama bantuan kurban, kedua bahan bakar untuk musim dingin, dan pakaian segala macam untuk keluarga miskin di sana," ujarnya.
Uighur (Foto: Reuters/Thomas Peter)
zoom-in-whitePerbesar
Uighur (Foto: Reuters/Thomas Peter)
Sementara untuk di Xinjiang, saat ini ACT tengah melakukan persiapan untuk memberangkatkan tim. Berbeda dengan empat negara lainnya, ACT belum memiliki rekanan di Xinjiang, sehingga hal pertama yang akan dilakukan adalah mencari mitra untuk menyalurkan bantuan.
ADVERTISEMENT
"Untuk ke Uighur sendiri sedang dalam proses visa dan seterusnya. Memang kita tidak bisa sebutkan detail terkait keamanan. Yang jelas tim ini berangkat," imbuhnya.
"Di lokasi-lokasi ini yang pertama lakukan proses penyelamatan karena mereka dalam kondisi yang tidak tentu, terlunta-lunta di negara tersebut, akan kita bantu. Kemudian masuk ke fase selanjutnya adalah proses bagaimana mereka hidup secara normal. Berdasarkan data yang kita peroleh dan dukungan masyarakat Indonesia, akan kami salurkan," pungkasnya.
Kasus penindasan muslim Uighur di Provinsi Xinjiang oleh pemerintah China kembali ramai diberitakan media massa internasional. Pemerintah China diberitakan diduga menahan jutaan muslim Uighur di sebuah kamp rahasia.
Di tempat tersebut tahanan dari etnis Uighur didoktrin mencintai komunis dan meninggalkan agamanya.
ADVERTISEMENT
Terkait laporan tersebut, Kedutaan China di Indonesia sudah mengeluarkan pernyataan mengenai situasi di Xinjiang. Mereka menyebut, warga Uighur di Xinjiang tengah diberikan pendidikan vokasi.
Pemberian pendidikan vokasi adalah upaya China mencegah tersebarnya ideologi terorisme dan ekstremisme ke kelompok muslim Uighur.