Ada Impor Daging Kerbau, Harga Daging Sapi Tetap di Atas Rp 100.000/Kg

3 Desember 2017 19:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Daging Kerbau di Pasar Tradisional (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Daging Kerbau di Pasar Tradisional (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah berupaya menekan harga daging sapi dengan membuka impor daging kerbau. Tahun ini, Perum Bulog yang ditugaskan pemerintah untuk menstabilkan harga daging sapi sudah mengimpor 80.000 ton daging kerbau dari India.
ADVERTISEMENT
Pemerintah berharap daging kerbau bisa menurunkan harga daging sapi sampai Rp 85.000/kg. Namun, sampai saat ini harga daging sapi di pasar masih di atas Rp 100.000/kg.
"Sampai saat ini, pemerintah enggak bisa menurunkan harga daging sapi lokal. Masih bertengger di angka Rp 100.000/kg. Padahal pemerintah mau turunkan jadi Rp 80.000/kg," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Importir Daging Indonesia (Aspidi), Thomas Sembiring, kepada kumparan (kumparan.com), Minggu (3/12).
Thomas berpendapat, impor daging kerbau justru menimbulkan persoalan, salah satunya adalah dampaknya pada peternak sapi lokal. Menurutnya, kebijakan pemerintah ini dapat mematikan para peternak di dalam negeri.
"Karena ada impor daging kerbau, nanti akan menyaingi sapi lokal sehingga para peternak lokal kan makin malas memelihara ternak," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Impor daging kerbau juga tak efektif menurunkan harga daging sapi karena adanya penyimpangan-penyimpangan di lapangan. Misalnya daging kerbau yang dijual dengan harga lebih tinggi daripada patokan yang ditetapkan Bulog dan pemerintah.
Ada juga oknum pedagang yang mengoplos daging kerbau impor dengan daging sapi lokal, lalu menjualnya dengan harga sapi lokal.
"Sekarang ini justru dimanfaatkan untuk dioplos. Berarti, permintaan sapi lokal makin terbatas kan? Harga daging sapi lokal jadi tidak menarik lagi. Ngapain lagi piara sapi?" tanyanya.
Thomas juga menuturkan, masalah lain yang mungkin timbul penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) sapi di Indonesia. "Belum lagi masalah PMK ini kan. Nanti bisa bahaya buat peternakan dalam negeri," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Thomas berharap kebijakan impor daging kerbau ini dievaluasi kembali oleh pemerintah. "Ini koreksi saya. Bahas masalah daging kerbau impor ini bukan cuma soal harga saja. Pemerintah harus komprehensif membahasnya. Tidak sesederhana itu (menurunkan harga) itu karena nyatanya harga daging sapi pun masih tinggi," tutupnya.