Adakan Pertemuan di Yogyakarta, RI Mulai Keketuaan MIKTA di 2018

26 Januari 2018 13:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertemuan MIKTA di Yogjakarta (Foto: Dok. Kementerian Luar Negeri)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan MIKTA di Yogjakarta (Foto: Dok. Kementerian Luar Negeri)
ADVERTISEMENT
Indonesia mengawali keketuaannya pada forum kerja sama Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia (MIKTA) untuk periode 2018 dengan menyelenggarakan pertemuan antar pejabat tinggi (SOM) di Yogyakarta. Pada pertemuan awal tersebut dibahas persoalan Palestina dan beberapa isu lain di dunia.
ADVERTISEMENT
“Sebagai kelompok middle powers, MIKTA sangat relevan dengan dinamika internasional yang bersifat multipolar dan berpeluang memperkuat global order,” tegas Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral, Febrian A. Ruddyard, dikutip dari keterangan pers Kementerian Luar Negeri, Jumat (26/1).
Palestina menjadi sorotan setelah Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Pengakuan tersebut mengundang protes karena dinilai merusak perundingan damai antara Israel-Palestina yang masih menemui jalan buntu.
Di samping isu Palestina, pertemuan MIKTA di Yogyakarta juga membahas soal pembangunan berkelanjutan, reformasi PBB dan Korea Utara. Selain persoalan tersebut, kerja sama MIKTA ke depan, dan persiapan Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri MIKTA ke-12 turut dibicarakan.
Keketuaan Indonesia pada MIKTA pada 2018 mengambil tema besar “Fostering Creative Economy and Contributing to Global Peace”. Tema itu menekankan pada peran ekonomi kreatif sebagai salah satu sumber penggerak pertumbuhan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Indonesia akan menyelenggarakan sejumlah kegiatan dalam kerangka MIKTA sepanjang 2018. Di antaranya, MIKTA Interfaith and Intercultural Dialogue, MIKTA Workshop on Women and Peacekeeping, MIKTA Forum on Enhancing Cooperation on Creative Economy/Start Up Fest, dan MIKTA Workshop on Counter-Terrorism and Deradicalisation.
Indonesia juga berinisiatif mengadakan beberapa program lain di luar konteks pertemuan, seperti MIKTA Goes to Campus dan MIKTA Fun Walk and Charity Bazaar.
“Kegiatan-kegiatan semacam ini diharapkan dapat memperkenalkan MIKTA lebih jauh kepada masyarakat luas dan mengoptimalkan peran Indonesia pada MIKTA,” jelas Febrian.
MIKTA merupakan kerja sama antar negara yang terdiri dari Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia. Kerja sama ini terbentuk pada tahun 2013 di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB.
ADVERTISEMENT