Agnes Monica Ngobrol Santai soal Pemuda dengan Jokowi di Istana

11 Januari 2019 12:33 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Agnes Monica memaparkan penjelasan kepada awak media terkait pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta. (Foto: Rian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Agnes Monica memaparkan penjelasan kepada awak media terkait pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta. (Foto: Rian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Artis yang juga penyanyi Agnes Monica bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Kompleks Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (11/1). Artis yang sudah go international tersebut mengenakan baju putih yang dipadukan dengan rok berwarna hitam.
ADVERTISEMENT
Usai pertemuan, Agnes mengaku hanya mengobrol biasa saja dengan orang nomor satu di Indonesia tersebut. Bersama Jokowi, ia membahas masalah kepemudaan.
"Tadi hanya ngobrol-ngobrol biasa saja. Ini juga sudah dijadwalkan sebelumnya," kata penyanyi yang akrab dipanggil Agnez Mo ini.
"Soal generasi muda tentang menyuarakan mimpi bahwa mimpi yang lantang diperlukan agar menjadi inspirasi juga. Optimisme, kerja keras, kalkulasi yang tepat, itu penting supaya cita-cita disampaikan," lanjut dia.
Meski sudah bertemu dengan Jokowi, saat ditanya keberpihakan politiknya di 2019, mantan penyanyi cilik ini enggan membeberkan. Menurut dia, pilihan politik merupakan sebuah privasi.
Agnes Monica usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta. (Foto: Rian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Agnes Monica usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta. (Foto: Rian/kumparan)
"Itu privasi saya, " jelasnya.
Agnes yang ditemani manajernya tersebut memang berencana menggelar kegiatan yang bertemakan kepemudaan. Selain itu, Ia mengaku sudah lama ingin bertemu Jokowi. Ia ingin mengetahui pandangan Jokowi mengenai beberapa hal. Pertemuan, kata Agnes, berlangsung santai dan seru.
ADVERTISEMENT
"Dari dulu sudah pengin ngobrol dengan Bapak Presiden, pengin tahu menurut Bapak, menyuarakan mimpi itu boleh enggak sih. Apakah itu sebuah arogansi atau justru diperlukan," tutur dia.