Agung Laksono soal Kantor Golkar Dilempar Molotov: Emosi Harus Dijaga

21 Agustus 2019 16:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono (tengah) periksa lokasi DPP Golkar yang dilempar molotov. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono (tengah) periksa lokasi DPP Golkar yang dilempar molotov. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Kantor DPP Golkar di Jalan Anggrek Neli, Jakarta Barat, dilempar bom molotov Rabu (21/8). Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono meminta semua kader untuk menahan diri.
ADVERTISEMENT
"Emosionalitas harus dijaga dan kita hindarkan kontrateror. Jangan lempar bom molotov kontra bom molotov lagi, jangan saya kira enggak baik," kata Agung di kantor DPP Golkar, Slipi, Rabu (21/8).
Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono periksa lokasi DPP Golkar yang dilempar molotov. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
Meski demikian, Agung mengutuk keras aksi pelemparan molotov itu. Ia meminta agar tidak ada pihak yang menggunakan cara-cara kekerasan menjelang Munas Golkar.
"Saya kira jangan biarkan politik kekerasan, politic force apalagi pemaksaan kehendak dengan segala cara masuk ke dalam dunia politik ya. Kita kemarin sudah disibukkan dengan political identity, disusul juga politik identitas disibukkan politik yang kemudian bisa mengancam persatuan kesatuan bangsa," tegas Agung.
Pecahan bom molotov yang dilemparkan ke kantor DPP Partai Golkar. Foto: Dok. istimewa
Lebih lanjut, Agung tidak ingin berspekulasi mengenai pelaku pelemparan molotov itu. Menurutnya, Golkar menyerahkan sepenuhnya kasus teror ini kepada pihak kepolisian. Agung juga meminta agar polisi dapat menangkap pelaku pelemparan itu.
ADVERTISEMENT
"Saya enggak mau menduga, biarlah polisi menyelidiki siapa, apakah itu kader Golkar atau (bukan) saya kira juga tidak, kader Golkar sendiri tega membakar tempatnya sendiri," ucap Agung.
"Siapa yang nyuruh, dari mana, kita serahkan ke kepolisian. Karena tadi pagi sudah ada pemeriksaan oleh Polres dan Polda Metro dari Krimum untuk melakukan investigasi. Saya minta supaya diproses diketahui siapa yang melaksanakan apa maksud dan tujuannya," tutur Agung.