Agung Zulianto Ungkap Alasan Laporkan Jubir KPK Febri dkk

29 Agustus 2019 8:28 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah saat konferensi pers OTT Bupati Talaud di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (30/4). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah saat konferensi pers OTT Bupati Talaud di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (30/4). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Seorang mahasiswa bernama Agung Zulianto (28) resmi melaporkan juru bicara KPK Febri Diansyah, Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Asfinawati, dan Koordinator ICW Adnan Topan ke polisi, Rabu (28/8). Mereka dilaporkan terkait dugaan penyebaran berita bohong.
ADVERTISEMENT
Agung yang mengaku sebagai koordinator pemuda pengawal KPK membeberkan alasannya melaporkan Febri, Asfinawati, dan Adnan ke Polda Metro. Menurutnya, tiga tokoh tersebut telah mengeluarkan pernyataan yang dianggap merugikan Pansel KPK.
"Ya itu kan hasil diskusi saya sama teman-teman kamilah ya. Nah atas dugaan pemberitaan hoaks, kenapa saya bilang begitu? Karena menurut saya, bisa sampai terjadi, jadi kami menduga ini kan beritanya tentang dugaan berita hoaks kan," kata Agung saat dikonfirmasi, Kamis (29/8).
Agung menjelaskan, Febri dilaporkan terkait dengan ucapannya di pemberitaan beberapa media pada 24 Agustus lalu. Kala itu, Febri memberikan pernyataan mengenai menemukan adanya beberapa pelanggaran dari 20 Capim KPK yang tengah diseleksi.
"Dia (Febri) bilang gini, dari 20 nama Capim KPK jilid 5 ini, menurut Febri, ini diberitanya ya, pihaknya menemukan beberapa dugaan pelanggaran. Seperti ketidakpatuhan dalam pelaporan LHKPN gitu. Nah, Bang Febri ini kan maksud saya termasuk hitungan tokoh, jadi tidak perlu menyampaikan itu gitu. Itu yang kami sangat sayangkan," ucap Agung.
Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Asfinawati. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sementara Asfinawati dilaporkan terkait pernyataannya pada 25 Agustus di beberapa media. Asfinawati menyoroti tiga Pansel KPK Yenti Ganarsih, Seno Adji, dan Hendardi yang memiliki konflik kepentingan.
ADVERTISEMENT
"Itu di tanggal 25 Agustus, menduga juga Ketua Pansel Yenti Ganarsih dan 2 anggota Pansel Indriyanto Seno Adji dan Hendardi memiliki konflik kepentingan. Ini kan jadi membuat spekulasi atau perspektif tersendiri, terhadap masyarakat ke depannya," tutur Agung.
"Kita pengin bareng-bareng bersama masyarakat untuk memberantas korupsi kan gitu, kalau opini yang dibangun, jadi dugaan kami karena mereka itu membagun opini yang sesat terhadap masyakarat. Jadi siapa pun yang nanti terpilih masyarakat sudah tidak percaya, gitu. Kita pengin kalau bisa bangun optimistis gitu," tambahnya.
Adnan Topan Husodo, koordinator ICW Foto: Nikolaus Harbowo/kumparan
Kemudian Adnan Topan dilaporkan terkait pernyataannya pada 19 Mei lalu. Saat itu, Adnan menyoroti beberapa Pansel KPK memiliki kedekatan khusus dengan pihak yang berseberangan dengan KPK.
ADVERTISEMENT
"Itu kan sepertinya membuat resah ya, kami kan menginginkan bahwasanya siapa pun yang jadi nanti, pimpinan KPK kedepan, itu adalah hasil seleksi pansel dan orang-orang pilihan gitu. Toh itu juga putra-putri terbaik bangsa gitu, dalam menjalankan tugasnya untuk pemberantasan korupsi kan begitu," tegas Agung.
Agung menegaskan, laporan ini dibuat setelah pemuda pengawal KPK menggelar diskusi. Ia membantah adanya pihak lain yang mendorong diirnya untuk membuat laporan itu.
"Enggak ada (suruhan), ini hasil diskusi sama teman-teman," tegasnya.
Agung meminta agar masyarakat mempercayai proses selesi Capim KPK kepada tim Pansel yang telah dibentuk oleh Presiden Jokowi. Menurutnya, tim Pansel yang dibentuk oleh Jokowi sejauh ini sudah menjalankan tugasnya dengan baik.
"Karena yang dipilih presiden itu bukan orang sembarangan gitu. Presiden kan milih bukan orang main-main juga masalahnya dan itu pun sudah pada pakarnya masing-masing gitu. Kalau hasil diskusi kami, kami yakin tidak ada (masalah)," tutup Agung.
ADVERTISEMENT