AHY Dinilai Tepat Dampingi Anies Jika Diberi Mandat Maju Capres 2019

28 Juli 2018 10:52 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
AHY bertemu Wiranto. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
AHY bertemu Wiranto. (Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyatakan siap melakukan apa pun untuk kepentingan umat dan Bangsa Indonesia. Termasuk menyerahkan mandat dengan mendukung capres lain di Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Sosok yang kemudian dinilai tepat untuk menerima mandat Prabowo adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan. Menurut pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Adi Prayitno, Anies figur yang relatif bisa diterima di kalangan masyarakat. Lalu siapakah yang cocok mendampingi Anies?
Adi menyebut nama Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) cocok mendampingi Anies sebagai cawapres di 2019.
"AHY yang paling pas dan klop mendampingi Anies kalau jadi maju. Kalau Anies dan AHY yang maju Pilpres 2019, saya kira pertarungan akan menarik," kata Adi saat berbincang-bincang dengan kumparan, Sabtu (28/7).
Anies, kata Adi, merupakan sosok yang akan merepresentasikan kepentingan politik umat Islam. Sementara AHY adalah sosok anak muda yang mewakili kalangan milenial atau pemilih 17 sampai 40 tahun.
ADVERTISEMENT
Gubernur DKI Anies Baswedan (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur DKI Anies Baswedan (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
"Itu artinya AHY dan Anies bisa menyasar pemilih yang masih relatif muda, pemilih-pemilih milenial itu adalah well educated ya, sekolahnya relatif bagus, mereka mengerti informasi, minimal mereka punya gadget, suka mengakses internet. Pemilih-pemilih ini yang saya kira bisa disasar AHY," jelas Adi.
Selain itu, latar belakang AHY dari mililter bisa melengkapi Anies yang sipil.
"Irisan sipil-militer dapat, Islam-nasional dapat, generasi milenial dapat. Tiga aspek ini, kalau betul Anies-AHY jadi skenario terakhir maju pilpres ini akan menarik jadi penantang Jokowi dibanding Prabowo," terangnya.
"Makanya kalau tetap Prabowo yang dimajukan, siapa pun cawapresnya, Pilpres tidak akan menarik karena sudah bisa ditakar dan ditebak. Bagaimana kalkulasi politiknya," jelas Adi.