AHY Kritik Pelaksanaan Pemilu Serentak: Era Multipartai Bisa Berakhir

1 Maret 2019 20:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
AHY menyampaikan pidato Rekomendasi Partai Demokrat kepada Presiden Indonesia mendatang di XXI Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Jumat, (1/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
AHY menyampaikan pidato Rekomendasi Partai Demokrat kepada Presiden Indonesia mendatang di XXI Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Jumat, (1/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politiknya, Jumat (1/3) malam. AHY sempat menyinggung soal sistem multipartai yang berlaku di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, Pemilu Serentak 2019 memberikan dampak terhadap kehidupan berdemokrasi di Indonesia. Dampaknya yang sungguh dirasakan yaitu hanya parpol pengusung yang mendapatkan manfaat elektoral.
"Kita perlu menyoroti Pemilihan Presiden yang dilakukan secara serentak dengan Pemilihan Legislatif. Dampaknya, hanya partai pengusung utama capres-lah, yang paling berpotensi mendapatkan efek elektoral terbesar," ujar AHY di Ballroom Djakarta Theatre, Sarinah, Jakarta Pusat.
Jika ini terus berlanjut, kata AHY, bukan tak mungkin sistem multipartai di Indonesia akan berakhir. Hal inilah yang harus diantisipasi oleh semua pihak.
"Jika kondisi ini berlanjut di masa depan, bukan tidak mungkin era multipartai akan berakhir, dan menyisakan hanya dua partai besar, seperti di Amerika Serikat," ujarnya.
AHY menilai Indonesia belum siap dan belum tentu cocok menerapkan sistem kepartaian model Amerika Serikat tersebut. Demokrat, kata dia, menilai sistem multipartai merupakan sistem yang paling tepat dan rasional diimplementasikan di Indonesia.
AHY bernyanyi usai menyampaikan pidato Rekomendasi Partai Demokrat kepada Presiden Indonesia mendatang di XXI Ballroom Djakarta Theater, Jakarta, Jumat, (1/3). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Untuk mencegah matinya sistem multipartai, Demokrat mengusulkan semua pihak untuk berembuk, membahas sistem politik apa yang paling tepat diterapkan di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Pasca Pemilu 2019, kita semua harus duduk bersama, melakukan dialog untuk membangun konsensus nasional tentang sistem politik apa yang paling cocok bagi bangsa kita di masa mendatang," ujar putra sulung SBY ini.
"Kepada Presiden mendatang, Partai Demokrat merekomendasikan untuk mengkaji kembali sistem kepartaian dalam kehidupan berdemokrasi kita," lanjut dia.