Air Laut Meluap di Pantai Anyer, Masyarakat Panik dan Mengungsi

22 Desember 2018 22:43 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil rusak diterjang Tsunami di Pantai Anyer, Banten (22/12). (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mobil rusak diterjang Tsunami di Pantai Anyer, Banten (22/12). (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gelombang pasang yang terjadi di kawasan Pantai Anyer, Banten membuat masyarakat dan pengunjung panik. Mereka akhirnya memilih untuk mengevakuasi diri dengan menjauhi area pantai dan menuju ke tempat yang lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
Kejadian bermula, sekitar pukul 21.15 WIB, tiba-tiba air laut di kawasan Pantai Anyer naik. sejumlah hotel roboh, masyarakat yang berada di sekitar lokasi langsung melarikan diri ke tempat tinggi.
Pantauan kumparan, Hotel Salsa Beach di kawasan Pantai Karang bolong porak poranda. Air laut masuk ke dalam hotel. Jarak antara permukaan tanah di hotel dengan air laut sekitar 2 meter.
Gerakan air yang naik ke permukaan dengan cepat dan kecepatan tinggi membuat mobil-mobil pengunjung yang terparkir terombang-ambing dan teseret air laut. Mobil-mobil pun rusak karena terbawa air dan menabrak tembok dan pohon. Tak hanya itu, atap hotel Salsa Beach roboh. Jendela-jendela jatuh dan kaca pecah.
Menurut saksi mata, sempat terjadi angin yang sangat kencang. Namun, apakah ada gempa atau tidak, belum diketahui.
ADVERTISEMENT
Hanya saja, suara dentuman dari Gunung Anak Krakatau memang sudah terdengar kencang sejak pagi. Tapi apakah tsunami ini karena Anak Krakatau yang sedang batuk, belum diketahui.
Menurut Prakirawan BMKG, Ahmad Rivani, tidak ada jejak gempa di sekitar Anyer sepanjang hari ini, BMKG menduga, naiknya air laut bukan tsunami.
"Anyer hanya fenomena gelombang pasang biasa. Bukan tsunami. Tidak ada catatan gempa. Namun baiknya jauhi pinggir pantai." ujar Prakirawan BMKG, Ahmad Rivani.
Berikut rekaman konferensi pers dari BMKG mengenai tsunami di Banten dan Lampung.