Airlangga Hartarto soal Revolusi Industri 4.0: No One Left Behind

15 September 2018 17:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Airlangga Hatarto dalam penutupan Workshop dan BimTek Partai Golkar di Bidakara, Sabtu (15/9/2018). (Foto: Reki Febrian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Airlangga Hatarto dalam penutupan Workshop dan BimTek Partai Golkar di Bidakara, Sabtu (15/9/2018). (Foto: Reki Febrian/kumparan)
ADVERTISEMENT
Perekonomian global tengah memasuki Revolusi Industri 4.0. Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menteri Perindustrian menganggap Revolusi Industri 4.0 menciptakan kesetaraan bagi semua pihak atau no one left behind. Menurutnya, kondisi ini jauh berbeda sebelum adanya Revolusi Industri 4.0, di mana muncul perang ekonomi.
ADVERTISEMENT
“Jika kita bicara Revolusi Industri ke 4, bukan lagi winner dan loser tapi semua ikut (setara -red). Itu adalah esensi revolusi ke 4, no one left behind (tak ada yang tertinggal),” jelas Airlangga usai menutup acara 'Workshop dan Bimtek Calon Legislatif Golkar' di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan pada Sabtu (15/9).
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
Meski demikian, Airlangga menjelaskan tak semua negara bisa masuk dan bertahan di Revolusi Industri 4.0, karena berbagai tantangan global dan perkembangan zaman. Namun ia optimistis Indonesia memiliki peluang untuk menghadapi hal tersebut dan bisa bertahan di era Revolusi Industri 4.0
“Revolusi ke 4 tidak semua masuk ke sana, tapi kemarin dibahas, Indonesia merupakan salah satu yang mempersiapkan road map untuk Revolusi Industri ke 4,” terangnya.
Presiden RI, Joko Widodo, berpidato di World Economic Forum (WEF), Hanoi, Vietnam, Rabu (12/9/2018). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden RI, Joko Widodo, berpidato di World Economic Forum (WEF), Hanoi, Vietnam, Rabu (12/9/2018). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Airlangga lalu menyinggung soal pidato Jokowi di World Economic Forum (WEF) on Asean di Vitenam, yang menganggap tokoh antagonis di film Avengers: Infinity War, Thanos, berencana memusnahkan manusia akibat sumber daya yang terbatas.
ADVERTISEMENT
Airlangga mengaku setuju dengan hal tersebut. Menurutnya, Indonesia perlu meningkatkan penggunaan sumber daya alam dan manusia untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0. Ia ingin agar generasi milenial dapat terlibat dalam kemajuan bangsa.
“Kita punya SDA yang baik, tantanganya saat ini adalah merangkul generasi millenial. Kita harus merangkul,” tutup Airlangga.