news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Airlangga Jawab Tudingan Otoriter Bamsoet: Enggak Ada Arahan Pemecatan

12 Juli 2019 22:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, meresmikan Bimbingan Teknis Aplikasi Saksi Partai Golkar di DPP Golkar, Jakarta, Rabu (30/1). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, meresmikan Bimbingan Teknis Aplikasi Saksi Partai Golkar di DPP Golkar, Jakarta, Rabu (30/1). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakorbid DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuding pemecatan terhadap sejumlah DPD II Golkar yang mendukungnya sebagai bukti kepemimpinan ketua umum Airlangga Hartarto otoriter.
ADVERTISEMENT
Namun, tudingan itu dibantah Airlangga dan ia menyebut pemecatan sejumlah DPD II Golkar merupakan wewenang DPD I. Airlangga juga membantah pemecatan tersebut bukan atas perintah DPP Golkar.
"Enggak ada (arahan dari pusat untuk pemecatan). Karena kita berjenjang. Kalau DPD tingkat I dari pusat. Kalau DPD II koordinasi tingkat I," kata Airlangga di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Jumat (12/7).
Airlangga menilai tudingan Bamsoet yang menyebut kepemimpinannya tirani atau kekuasaan yang digunakan sewenang-sewenang tidaklah tepat.
Menurutnya, pemecatan mereka pun juga dikarenakan ada masalah internal tertentu. Pemecatan sejumlah DPD II itu juga sudah sesuai dengan AD/ART Partai Golkar.
"Itu kan masalah DPD I. Mereka ada kasus spesifik lainnya. Kan kita demokrasi, Partai Golkar punya AD/ART dan kita organisasi berjenjang. Jadi kalau tingkat II koordinasinya tingkat I provinsi," jelas Airlangga.
ADVERTISEMENT
Bamsoet sebelumnya menerima laporan beberapa pengurus daerah yang mendukungnya sebagai caketum Golkar dipecat. Di antaranya adalah Ketua DPD II Golkar Kota Cirebon Toto Sunanto, Ketua DPD II Golkar Kabupaten Baru Ramli, hingga 3 Ketua DPD II Golkar Maluku.
Dari situlah ia menilai pemecatan sewenang-wenang kepada mereka yang mendukung Bamsoet adalah sikap kepemimpinan yang otoriter di bawah Airlangga.
"Saya sepakat bahwa sikap otoriter ini, sikap tirani ini menjadi musuh kita bersama di Partai Golkar. Harus kita lawan. Kalau tidak salah mereka yang dipecat di Maluku Utara ini akan datang ke tempat saya," ungkap Bamsoet.