Airlangga soal Pose Satu Jari: Konteksnya Syukuri Keberhasilan IMF-WB

18 Oktober 2018 19:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto turut menanggapi polemik pose tunjuk satu jari yang dilakukan Menkeu Sri Mulyani dan Menkomaritim Luhut Pandjaitan di penutupan pertemuan tahunan IMF-World Bank beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Menurut Airlangga hal tersebut biasa saja sehingga tak perlu untuk dipermasalahkan lagi. "Ya kalau konteks IMF kan berbeda, jadi simbol-simbol jari sesuatu yang artinya biasa-biasa saja," kata Airlangga di Kantor DPP Golkar, Kemanggisan, Jakarta Barat, Kamis (18/10).
Baginya, momen pose tunjuk satu jari tersebut adalah dalam konteks keberhasilan menggelar IMF dan World Bank.
"Apalagi itu konteksnya mensyukuri keberhasilan IMF dan World Bank," jelasnya.
Sebelumnya, sempat viral di medsos Luhut dan Sri Mulyani terlihat mengarahkan Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim. Padahal saat yang bersamaan mereka mengacungkan dua jari.
"Jangan pakai dua, bilang not two," kata Sri Mulyani.
Luhut kemudian menyampaikan hal itu ke Lagarde dan Kim. Lantas Lagarde dan Kim pun mengubah pose jarinya menjadi satu jari.
ADVERTISEMENT
"Two is for Prabowo, one is for Jokowi," kata Sri Mulyani kepada Lagarde.
Insiden ini telah dilaporkan ke Bawaslu dan Bawaslu kini masih mendalami pelaporan tersebut. Jika diperlukan, Bawaslu akan memanggil Luhut dan Sri Mulyani untuk dimintai keterangan. Apabila terbukti melanggar UU Pemilu, Luhut dan Sri Mulyani dapat terancam sanksi pidana.