Akan Ada Simulasi Keadaan Bencana Jelang Pengoperasian MRT
ADVERTISEMENT
Berbagai persiapan dilakukan PT MRT Jakarta jelang beroperasinya Moda Raya Terpadu (MRT). Setelah serangkaian uji operasional, PT MRT akan melakukan simulasi pengoperasian dalam keadaan darurat, seperti bencana alam.
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Muhammad Kamaluddin menjelaskan uji coba tersebut dilakukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan penumpang saat MRT dioperasikan mulai Maret.
“Untuk safety penumpang tentu kita menggunakan standar international juga bahwa untuk penumpang akan dijaga dengan baik, baik di dalam kereta maupun (dalam) stasiun. Kemudian rute evakuasi akan kami tes juga,” kata Kamaluddin di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Selasa, (12/2).
“Jadi mulai 26 Februari, kita akan melakukan simulasi keadaan darurat. Itu untuk simulasi keadaan bencana, atau misalkan kebakaran, dan pada saat evakuasi penumpang, kita akan coba langsung,” tambahnya.
Kamaluddin menginginkan segala fasilitas di MRT sesuai dengan standar international. Mengenai proses pembangunannya, ia mengungkapkan saat ini sudah hampir mencapai 100 persen.
ADVERTISEMENT
“Progresnya sekarang 98,6 persen dan untuk operasionalnya kami sudah tepat waktu untuk menuju operasi komersial di bulan Maret 2019,” ujar Kamaluddin.
Sedangkan terkait tarif MRT, Kamaluddin mengaku sampai saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari Pemprov DKI. Ia berharap biaya yang dikeluarkan masyarakat untuk menikmati MRT sesuai dengan yang disarankan pihaknya.
“Untuk harga masih dalam diskusi dengan pemerintah DKI. Jadi yang diusulkan Rp 8.500 per 10 km. Mudah-mudahan bisa diresmikan oleh pemerintah dalam waktu dekat,” tutur Kamaluddin.