AKBP Sunario Resmi Dicopot karena Kantor Polisi Bersama China

16 Juli 2018 10:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polres Ketapang Kalbar klarifikasi kantor polisi bersama dengan China (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Polres Ketapang Kalbar klarifikasi kantor polisi bersama dengan China (Foto: Dok. Istimewa)
ADVERTISEMENT
Polda Kalimantan Barat pagi ini resmi mencopot AKBP Sunario yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Ketapang. Pencopotan ini dilakukan setelah viralnya 'Kantor Polisi Bersama' dengan kepolisian China di Ketapang, Kalbar.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Nanang Purnomo mengatakan, acara serah terima dipimpin langsung oleh Kapolda Kalbar Irjen Didi Haryono di Mapolda Kalbar. AKBP Sunario kini digantikan oleh AKBP Yuri Hidayat yang sebelumnya menjabat Kapolres Singkawang.
“Kapolres Ketapang AKBP Sunario diganti oleh Kapolres Singkawang AKBP Yuri Hidayat,” ujar Nanang kepada kumparan, Senin (16/7).
Sementara AKBP Sunario kini ditugaskan sebagai perwira menengah (pamen) Polda Kalbar dan mulai bertugas per hari ini. “Ditarik ke Pamen Polda Kalbar,” imbuhnya.
AKBP Sunario Kapolres Ketapang dicopot. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
AKBP Sunario Kapolres Ketapang dicopot. (Foto: Dok. Istimewa)
AKBP Sunario telah membantah adanya kerja sama pembangunan kantor bersama dengan kepolisian China di Ketapang. Meski demikian, fotonya dengan jajaran Polres Ketapang dan kepolisian China bersama monumen dengan tulisan 'Kantor Polisi Bersama' dan gambar bendera Indonesia dan China sudah terlanjur beredar di media sosial.
ADVERTISEMENT
Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono menyayangkan kejadian ini. Menurutnya, dalam menghadiri undangan kepolisian China, Sunario seharusnya tidak memakai pakaian dinas resmi. Namun, Sunario dan jajarannya malah memakai pakaian dinas.
“Mereka menghadiri acara tersebut dianjurkan tidak memakai pakaian seragam. Tapi ternyata mereka memakai pakaian dinas resmi, dan melakukan foto bersama dengan kepolisian dari luar negeri,” kata Didi kepada kumparan, Jumat (13/7).
Pencopotan dilakukan setelah Sunario menjalani pemeriksaan oleh Propam. Berdasarkan hasil pemeriksaan, Sunario dinilai tidak melalui mekanisme yang benar terkait kantor bersama dengan China.